Pon Author
"Papa kenapa sih jodohin Lala waktu kecil, apa lagi yang dijodohin sama Lala sekarang umurnya 35 tahun sedangkan Lala masih 20 tahun, mau ditaruk dimana muka Lala pa waktu temen-teman Lala tahu tentang hal ini," kata Lala pada papanya yang hanya menatap anaknya dengan pandangan yang sulit dijabarkan sedangkan Lala sudah menahan emosi karena tahu bahwa sejak dia berumur lima tahun dirinya sudah dijodohkan.
"Apa yang papa lakukan itu karena sebuah alasan Lala dan alasan itu adalah alasan yang sangat baik, jadi papa mau Lala mau menerima perdohan ini."
Mendengar hal itu Lala langsung saja mendelik pada papanya padahal dia tahu bahwa apa yang dia lakukan tidaklah sopan tetapi dia bukan siti nur baya yang mau dijodoh jodohin "pokoknya Lala gak mau!"
"Huhh ngomong sama kamu emang sulit banget ya La, ya udah terserah kamu aja tapi yang jelas meskipun kamu gak mau calon suami kamu pasti punya segala cara agar kamu mau nikah sama dia," papa Lala tahu bahwa Eric pria yang akan menjadikan Lala istrinya adalah pria otoriter yang pasti akan melakukan segala cara untuk membuat Lala menikah dengannya termasuk cara kotor sekalipun tapi mau bagaimana lagi, perjanjian tetaplah perjanjian.
"Tau deh pa, Lala ngambek seminggu di hitung dari sekarang tapi sebelum itu Lala mau tahu sebenernya muka om om yang dijodohin sama Lala kayak apa sih?"
"Menurut kamu kayak apa?" papanya Lala malah tanya balik sama Lala.
"Menurut Lala sih dia itu punya perut lumayan buncit secara kan umurnya udah 35 dan dia itu berkumis terus badannya pendek dan mulutnya bau jengkol, bener gak pa?"
"Itu mah kakek kakek La yang kamu bayangin, beda banget sama calon menantu papa."
"Maksudnya pa?"
"Udah deh papa mau ke kantor udh kesiangan, ooh iya jangan lupa pakek supir kalau mau keluar rumah, papa gak mau kamu nabrak tiang listrik kayak waktu itu hahaha."
"Ihh papa nyebelin deh."
*****
Sekian dulu untuk prolognya ya hehehe ๐๐