Chereads / Ternyata Suamiku Om-Om / Chapter 8 - Papa dan Wanita Ular

Chapter 8 - Papa dan Wanita Ular

Pov Lala

Saat ini aku sudah kembali ke rumah papa dan tanpa kuduga ternyata papa sedang bersenda gurau dengan wanita ular berlipstik merah, kenapa dia harus ke rumah papa lagi padahal aku baru saja senang karena mendapat gaun pengantin yang luar biasa dari Eric. Akhirnya aku menghampiri papa dan Chaterine bersama dengan Eric di sampingku, tentu saja aku menghampiri mereka dengan rasa kesal yang tidak dapat aku sembunyikan.

Melihat kehadiranku dan Eric, papa serta Chaterine menghentikan canda tawa mereka lalu menatap kami "akhirnya kau pulang juga Lala, papa sudah mengira bahwa kau lupa dengan rumahmu sendiri," sindiran dari papa benar-benar membuatku kesal sekaligus marah, lagi pula jika papa tidak mengundang wanita ular ke rumah ini aku tidak akan menginap di mansion Eric.

"Papa memang benar, aku sempat lupa dengan rumahku karena ada hawa jahat yang berada di rumah ini untuk mencegahku pulang."

Sorot mata papa yang awalnya penuh semangat berubah menjadi keruh, tentu saja papa tahu maksud dari ucapanku, tidak lain dengan Chaterine yang lagi-lagi menatapku dengan wajah sedihnya. Suasana di ruangan ini benar-benar berubah dan aku lupa satu hal bahwa aku serta Eric yang tidak mengucapkan sepatah katapun masih berdiri, akhirnya aku menatap Eric dan berucap "sebaiknya kita duduk baby," entah sejak kepan aku ingin memanggil Eric dengan sebutan 'baby' tapi yang jelas aku menyukainya.

Eric serta aku duduk di sofa tepat di depan papa serta Chaterine "akhirnya aku bisa bertemu dengan wanita yang dibenci gadisku," dengan nada yang tenang Eric mengeluarkan sebuah kalimat yang tidak aku duga, kulihat tatapan mata Eric yang begitu tajam menghina tepat pada Chaterine, aku bertanya tanya apa Eric mengenal Chaterine?

"Kau tidak perlu memikirkan tentang kebencian Lala pada Chaterine, Eric," papa pun kembali bersuara dan tentu saja kalimatnya adalah bentuk pembelaan terhadap Chaterine, aku tidak mengerti sebenarnya apa yang begitu papa sukai dari Chaterine sampai-sampai dia selalu membelanya dan tidak pernah membela anaknya sendiri jika itu menyangkut Chaterine.

"Kurasa Chaterine adalah jenis wanita yang memang harus di benci."

Ucapan Eric langsung membuat papa lagi-lagi bungkam, sepertinya dugaanku benar bahwa Eric mengenal Chaterine "apa kau mengenalnya?"

Eric menatapku tapi tatapannya yang tadinya tajam berubah menjadi lembut "bagaimana aku tidak mengenal mantan istri dari orang tuaku."

"Apa?" jujur saja aku sangat terkejut dengan ungkapan Eric, bagaimana bisa?

"Kau tidak perlu terkejut sayang, ayahku memiliki lima istri, salah satunya adalah Chaterine, dia adalah istri kedua tapi akhirnya dia bercerai dari ayahku," lagi-lagi aku dibuat terkejut, papa tidak pernah mengatakan kepadaku bahwa calon suamiku memiliki orang tua yang memiliki lima istri, ohh tidak bagaimana jika Eric mengikuti jejak orang tuanya dan meminta padaku untuk menikah lagi, bukankah buah tidak jatuh jauh dari pohonnya?

"Kau tidak berencana untuk memiliki lima istri seperti ayahmu kan baby?"

Eric langsung membawaku ke pangkuannya tanpa mempedulikan kehadiran papa dan Chaterine, tanpa sadar aku langsung mendekap badan Eric dengan erat "apa kau pikir aku seorang pria yang membutuhkan banyak wanita di sampingku? Asal kau tahu sayang, aku hanya butuh dirimu di sampingku karena tidak ada gadis yang mampu membuatku tidak berkutik selain dirimu," pipiku langsung terasa panas mendengar ucapan manis Eric, dia sangat pintar membuatku meleleh seperti es yang dipanaskah.

Eric juga sangat pintar membolak balikkan suasana sesuai yang dia inginkan, tentu saja tadi suasanya mencekam tapi malah berubah seratus delapan puluh derajat, tanpa peduli dengan keadaan sekitar aku mengecup pipi Eric secara cepat lalu menyembunyikan wajahku didadanya.

"Ternyata kucing kecilku semakin berani," kata Erix sambil terkekeh.

*****

Pov Author

Di sisi lain papa Lala sangat terkejut dengan kedekatan anaknya dan Eric, dia bertanya tanya apa yang terjadi antara putrinya dan Eric saat putrinya menginap di mansionnya tapi pertanyaan yang berada di dalam pikiran papa Lala tidak mampu dia tanyakan saat melihat bagaimana dekatnya putrinya dan Eric. Papa Lala sama sekali tidak ingin mengubah suasana yang mulai mencair di ruangan ini.

"Ehem Eric bagaimana kabar ibumu?"

Tatapan Eric yang awalnya tertuju pada Lala berubah haluan menatap Chaterine "ibuku baik-baik saja karena setidaknya dia berhasil menyingkirkan satu istri ayahku beberapa bulan yang lalu, aku turut senang dengan mencapainnya karena ini adalah keberhasilan yang kedua."

Papa Lala cukup paham maksud dari ucapan Eric, berbeda dengan Lala yang sangat bingung dengan arti dari ucapan Eric, dia menatap Eric dengan mata polosnya yang mirip anak kucing "apa maksud ucapanmu baby?"

Eric kembali menatap Lala "kau tidak perlu mengerti maksud dari ucapanmu sayang karena ucapanku hanya akan dimengerti oleh beberapa orangn termasuk seorang wanita yang jahat." Lala semakin tidak mengerti maksud dari ucapan Eric dan harus mengenyahkan rasa ingin tahunya karena Eric mengelus kepalanya dengan lembut secara berulang ulang sampai akhirnya membuat Lala menguap dan tertidur di atas pangkuan Eric.

Saat Eric melihat gadis kecilnya tertidur dia menggendong Lala menuju ke kamarnya, tentu saja Eric tidak ingin gadisnya merasa tidak nyaman jiak dia tidur di atas pangkuannya. Saat Eric sudah meletakkan Lala di kasurnya dia kembali ke ruang tengah dimana Chaterine serta papa Lala berada.

"Kurasa ini waktunya aku pulang," ucap Eric saat melewati ruang tengah tapi suara seorang wanita yang tidak lain adalah Chaterine menghentikan "tunggu Eric."

Langkah Eric terhenti saat dia mendengar wanita yang dibencinya mendekati dia, tanpa melihat lawan bicaranya dia bertanya "apa maumu?"

"Aku hanya ingin mengatakan bahwa kau seharusnya tidak membenciku hanya karena aku istri ayahku, pernikahan kami dilakukan dengan persetujuan ibumu dan jika kau ingin menyalahkanku karena penderitaan ibumu itu sangat tidak efisien karena ibumu sudah tahu bahwa jika dia menyetujui semua keinginan ayahmu untuk menikah lagi, maka dia akan menderita tap-"

"Kau hanya orang luar yang tidak tahu apa-apa, ibuku menyetujui semua permintaan ayahku untuk menikah lagi karena dia tidak ingin kehilanganku."

"Apa maksudmu Eric?"

"Kau tida perlu tahu karena sekarang itu tidak ada hubungannya denganmu."

*****

Jangan lupa vote, commanet and share 😘😘