Sinta masuk keruangan tunggu, untuk menunggu antrian, sementara Reyhan, langsung menemui pimpinan perusahaan itu, melihat Reyhan datang, orang itu kaget dan dengan homat menjamu pimpinannya itu.
"Aku gak akan lama.. hanya saja aku butuh bantuanmu. Tolong terima gadis ini dan tempatkan dia di pusat" Perintah Reyhan sambil memberikan data Sinta.
"Baik Pak" jawab orang itu hormat.
Tak lama kemudian, hasil akhir keluar, mendegar dia di terima, Sinta amat bahagia, tapi itu hanya berlangsung sementara, begitu dia mengetahui penempatannya, Sinta menjadi bingung dan langsung menanyakan hal itu, setelah menerima penjelasan bahwa perusahaan Tama merupakan cabang dari perusahaan tempat dia akan bekerja, dia menjadi paham dengan semua ini. Sinta menjadi geram, dan langsung mencari Reyhan. Karna tak kunjung ketemu, akhirnya Sinta memutuskan menelfon laki-laki itu.
" Ya sayang... "Kata Reyhan begitu menerima panggilan Sinta. Sinta menjadi semakin kesal.
"Apa maksudmu? " Tanya Sinta kesal.
"Maksudku? " Reyhan pura-pura bego, dia tersenyum membayangkan wajah Istrinya yang kesal saat ini.
"kenapa aku di tempatkan di perusahaanmu? " Tanya Sinta bertambah kesal.
"Ini juga perusahaanku kan? " Reyhan balik nanya.
"Kau... " Sinta ingin marah-marah lagi, tapi dia melihat tatapan heran orang yang ada di sekitarnya.
"Kenapa denganku? jangan marah-marah.. itu tak baik untuk calon anakku. aku menunggumu di parkiran" Katanya tenang.
Sinta bergegas ke parkiraan , dia amat kesal dengan semua ini, dia tak bisa membayangkan akan satu kantor dengan wanita-wanita yang pernah menjadi pemuas hasrat Reyhan. Perempuan itu benar-benar tak sanggup.
"Selamat ya.. " kata Reyhan begitu Sinta datang, dia sudah berdiri di samping mobil yang di rentalnya itu.
"Aku nggak mau bekerja disana" Kata Sinta cemberut, sehingga membuat wajahnya semakin imut.
"Alasannya? " Tanya Reyhan singkat.
"ALASANNYA? KAU PIKIR MUDAH APA , SATU KANTOR DENGAN PEREMPUAN YANG PERNAH MENJADI WANITAMU? ADA BERAPA ORANG MEREKA" kata Sinta dengan suara tinggi.
Reyhan terdiam mendengar perkataan istrinya itu. dia juga dapat memahaminya, tapi dia tak pernah punya hati terhadap wanita-wanita itu.
"Sinta.. itu masa lalu.. aku benar-benar sudah berubah.. aku tak akan mengulanginya lagi. Lagi pula, aku bukan yang pertama bagi mereka. dan.. bukan aku yang mengejar mereka, tapi mereka yang menawarkan diri padaku " jawab Reyhan..
"Aku gak mau dengar.. aku kesal" Jawab Sinta sambil menutup kedua telinganya.
" Jika kau tak nyaman... aku bisa memecat mereka, atau memindahkan mereka". Kata Reyhan lagi
"Mereka? berarti ada banyak? " Kata Sinta kesal.
"Maafkan aku " jawab Reyhan sambil menatap Sinta lembut.
Tiba-tiba Sinta menunduk dan berkata lirih..
"Bagaimana mungkin aku percaya bahwa kau mencintai ku? " Katanya sambil terisak. Reyhan segera memeluknya dan mengusap kepala sinta dengan lembut. Sinta hendak melepaskan diri, namun pelukan Reyhan semakin erat.
"Beri aku waktu untuk membuktikan bahwa aku benar-benar mencintaimu. " Jawab Reyhan lirih seolah -olah dia sedang berbisik.
"Kita pulang sekarang? Ku ingin kau kembali padaku dan tinggal di rumah itu, karna sekarang kau istri sah ku. " Katanya memandang Sinta dengan lembut.
Sinta hanya terdiam, dia masih ragu dengan Reyhan. baegaimana bisa seorang Reyhan jatuh cinta padanya, itu hal yang mustahil, apa lagi dia sangat senang atas kehamilannya, padahal dia ingat sekali, dahulu Reyhan sangat kesal dengan seorang wanita yang mengaku bahwa dia sedang mengandung anak Reyhan, itulah sebabnya Sinta tak memberi tau Reyhan dari awal karna dia takut Reyhan juga akan sangat marah. Sinta berencana akan membawa anak itu jauh - jauh dari Reyhan. Dia tak ingin laki-laki itu mengetahui tentang kehamilannya, tapi kejadian kemarin membuka semuanya. Dia tak ingin jika Reyhan akan menghancurkan kehidupannya lebih jauh lagi. Sinta tak ingin meminta pertanggung jawaban Rayhan terhadap anak ini. Dia akan. membesarkannya seorang diri. Tiba-tiba Sinta memikirkan sesuatu dan berkata..
"Apa kau ingin ngugurkan anakku? apa itu alasan kau baik padaku? jika kau tak menginginkan anak ini... aku akan membawanya sejauh mungkin darimu. aku berjanji.. tak akan mengganggu mu.. dan anak ini tak akan pernah tau siapa ayahnya" Kata Sinta lirih. Mendengar itu Reyhan amat kaget dan berkata dengan lirih.. seluruh bulu romanya berdiri menahan perasaannya..
"Apa yang kau kata kan? kau pikir aku sekejam itu? " dia langsung terduduk, hatinya sangat pedih mendengar hal itu, Reyhan langsung menutup kedua matanya dengan telapak tangannya karna air matanya hampir mengalir. Dia menarik nafas panjang dan membuangnya untuk menahan emosinya. Sinta sedikit menyesal mengatakan hal itu setelah melihat reaksi Reyhan. Setelah hatinya sedikit tenang, Reyhan membali berkata..
"Jika aku tak mengingin kau sebagai istriku.. kenapa aku malah melaporkan pernikahan kita agar memiliki kekuatan hukum ?. Jika aku tak menginginkan anak darimu, kenapa aku harus membuatmu hamil. aku sengaja tak menggunakan pengaman saat berhubungan denganmu, dan aku juga membuang semua obat-obatmu. Aku ingin kau selalu menjadi milikku... " Saat dia mengatakan hal itu, dia tak bisa lagi membendung air matanya. Melihat itu, Sinta menunduk seraya berkata..
"Maafkan aku" Mendengar itu, Reyhan langsung memeluknya dan mengecup keningnya.. dan berkata..
"Akan ku buktikan bahwa aku benar-benar mencintaimu. Aku tau kamu butuh waktu untuk mempercayai semua ucapanku. Tapi aku janji.. suatu saat kamu pasti menyadari bahwa aku sangat mencintaimu. Sinta... ku mohon.. kembalilah padaku.!"