Chereads / Ku Ingin Kau Kembali (Part Sinta) / Chapter 20 - Ku kira aku sudah kehilangan mu.

Chapter 20 - Ku kira aku sudah kehilangan mu.

Beberapa saat kemudian, Reyhan siuman. kedua orang tua nya tampak sangat menyesal. Maminya segera mendekatinya, beliau tak tau harus berbuat apa lagi, mereka benar-benar tak menyangka kalau gadis itu sangat dicintai putranya.

"Rey... maafkan mami.. mami gak tau kalau.... " tiba-tiba telfon Sinta berdering, dan perkataan Maminya Reyhan terhenti karna Reyhan langsung berlari mengambil telfon itu. untuk sejenak dia terdiam, karna melihat panggilan dari suci.

Dengan jantung berdetak kencang, dia mengangkat panggilan itu. Tangannya sedikit menggigil karena gemetar.

"Halo.... "Suara Reyhan terdengar gemetar.

"Kak Reyhan? " tanya suara di seberang.

"Suci? ini kamu? di mana Sinta? apa kalian baik-baik saja? " Tanya Reyhan khawatir. Meskipun begitu ada kelegaan di hatinya saat menerima panggilan telfon dari suci.

"Kami baik-baik saja. Kak Sinta sedang di kamar, aku ada di halaman. " jawab Suci terdengar seperti berbisik.

"Halaman mana? " tanya Reyhan . Dia sangat berharap Suci mau memberi taunya.. Dia akan menjemput istrinya itu malam ini juga, dia tidak mau kehilangan Sinta lagi.

"Kontrakan kak Sinta.. kami akan berada di sini hingga besok pagi, besok pagi kami akan berangkat ke kota P. Sebenarnya kami akan berangkat hari ini, tapi kak Sinta memberikan tiket nya pada seseorang , jadi kami menunda keberangkatan hingga esok hari" terang suci.

Reyhan bernafas lega mendengar kabar itu, dia juga bersyukur karena Istrinya selamat.

"Suci.. kakak akan ke sana menjemput kalian, jangan kasih tau kak Sinta.. nanti dia malah kabur lagi, terima kasih banyak sudah menghubungi kakak" Kata Reyhan dan kemudian hendak mengakhiri panggilan itu, tapi terhenti karena mendengar perkataan Suci.

"Tapi kak... kak Sinta gak mungkin lagi mau ke sana.. karena... " perkataan Suci langsung di potong Reyhan.

"Semua hanya salah paham, orang tua kakak udah paham.. dan mereka sangat menyesal. " Jawab Reyhan.

Setelah mengakhiri panggilan itu, Suci kembali ke kamar.

"Kamu dari mana? " Tanya Sinta begitu adiknya masuk kamar.

"Nyari udara kak.. bosan" Jawab Suci.

Sinta langsung memeluk adiknya dan berkata.. "Sayang... maafkan kakak.. tapi kakak akan berusaha kamu tak akan terlunta-lunta, kakak akan berusaha sekuat tenaga demi kalian nantinya.

Mereka berbincang-bincang sambil berbaring, sampai teman Sinta mengetuk pintu kamarnya dan mengatakan kalau Sinta dicari seseorang.

"Siapa? " Tanya Sinta.

"Dia bilang dia suamimu. " Jawab temannya tadi.

"Apa..? " kata Sinta tak percaya, dia langsung keluar, memandang Reyhan dengan tatapan gembira, tapi begitu melihat Maminya Reyhan, Sinta langsung berhenti dan mundur beberapa langkah, Reyhan segera mendekatinya dan memegang tangannya.

"Maaf... aku tak pamit" Kata Sinta lirih, Reyhan langsung memeluk nya.

"Kapan aku mengizinkanmu pergi? " Katanya seolah berbisik. Sinta tak menjawab.

"Kita pulang " Kata Reyhan lagi, dia berusaha menarik tangan Sinta, namun Istrinya itu hanya diam di tempat.

Reyhan memandang ke arah orang tuanya, melihat itu, Ibu Reyhan langsung mendekatinya dan memeluk Sinta.

"Maafkan Mami.. tadinya Mami gak tau ceritanya, jadi Mami kesal" Kata Mami nya Reyhan.

"Kita pulang sekarang ya! " Ajak Maminya Reyhan lagi.

Sinta masih ragu, dia takut kalau tiba-tiba hati maminya Reyhan berubah dan mengusirnya lagi.

Reyhan langsung mengemas barang-barang Sinta dan Suci tanpa persetujuan mereka, dan memasukkannya ke bagasi mobil.

"Ayo kita pulang" Kata Reyhan sambil memeluk bahu Sinta dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.

........

Sesampai di rumah..

"Mom.. Dad...Aku ke kamar dulu, ada yang harus aku jelaskan padanya" Kata Reyhan kepada orang tua nya begitu sampai di rumah.

"Suci... kamu istirahat dulu ya! " Kata Reyhan lagi.

"Baik kak! permisi Om.. tante... " Kata Suci kepada orang tua Reyhan. Mereka hanya menjawabnya dengan senyuman.

Reyhan membawa Sinta ke kamarnya, untuk beberapa saat Reyhan berdiri membisu sampai akhirnya dia memeluk istrinya itu.

"Taukah kamu betapa cemasnya aku? kukira kalian naik pesawat itu dan menjadi korban " Kata Reyhan masih memeluk Sinta.

"Korban? " Tanya Sinta tak paham.

"pesawat yang akan kalian naiki jatuh, dan aku melihat namamu dan suci ada di daftar penumpang, ku kira aku sudah kehilangan mu.

"Jatuh? berarti orang itu?.... " Sinta tak dapat melanjutkan kata-kata nya, andaikan dia tak memberikan tiketnya.. pasti orang itu masih . sampai saat ini .

" Jangan sedih... mungkin itu sudah jalannya, dan tuhan masih ingin agar kita terus bersama" Kata Reyhan sambil mencium istrinya itu.

Sinta tampak sangat sedih, dia merasa prihatin atas nasib bapak itu, andai saja dia tidak memberikan tiketnya, pasti laki-laki itu masih hidup. Rayhan melihat kesedihan istrinya itu. Lalu menenagkannya dan mengatakan kalau itu bukan kesalahannya, tapi kehendak tuhan. Setelah Sinta sedikit tenang, Reyhan berkata..

"kita temui orang tua ku.. kita jelaskan semuanya" Kata Reyhan mengajak Sinta untuk menemui kedua orang tua nya.

Sinta mengikuti Reyhan. Permasalahan ini harus dilesaikan secepatnya .