Hari sudah berganti, dan ini hari pertama Sandra menjadi sekretaris Aaron setelah kedatangan Aaron kemarin.
"Pagi Pak" sapa Sandra pada Aaron saat melihat atasannya itu datang.
"sebutkan jadwal saya" ucap Aaron dingin begitu berada di dalam ruangan nya.
"jam 9 pagi anda ada meeting bersama bagian Pemasaran, jam 11 pertemuan dengan PT. SunarJaya, kemudian makan siang bersama Direksi, dan jam 3 melakukan pengecekan langsung produk yang baru tiba Pak" ucap Sandra dengan suara merdu nya namun kali ini lebih tegas dan lagi lagi mendengar suara Sandra membuat darah Aaron berdesir. Aaron semakin takjub di buat Sandra pasalnya Sandra menyebutkan jadwalnya tanpa melihat catatan sedikit pun.
"sekarang siap kan pakaian saya" ucap Aaron lagi.
"hahhh" sahut Sandra kaget ,
mulutnya terbuka dan mata nya melotot seoalah baru saja salah dengar atas ucapan atasannya itu. Melihat Ekspresi Sandra, Aaron kembali bersuara.
"kamu tidak mau mengikuti perintah saya" ucap nya sinis.
"maaf pak, bukan itu maksud saya" sahut Sandra.
"ruangan disebelah sana sudah berubah fungsi menjadi tempat istirahat dan didalamnya tersedia perlengkapan saya, pakaian, sepatu dan dasi, mulai sekarang menjadi pekerjaan kamu" ucap nya , "Dann satu lagi setiap pagi harus ada Kopi di meja saya" Lanjut nya setelah menjeda omongannya. Sandra yang mendengar ucapan Aaron mengerjapkan mata nya beberapa kali, mencoba mempercayai atas apa yang dia dengar dan mencerna semua ucapan Aaron. Melihat respon Sandra dan masih diam , Aaron masih menekan nya.
"apa kamu paham Sandra"
"ppaa, ham pak" ucap nya ragu.
"good,, sekarang buatkan saya kopi"
"saya pak yang buat" tanya Sandra bingung
"iya kamu" sahut Aaron dan ada penekanan.
"baik pak" sahut Sandra pasrah.
Sandra pun segera menuju ke salah satu sudut ruangan besar tersebut dimana ada tersedia dispenser lengkap dengan kopi dan teh beserta gula nya. Tak sampai 3 menit kopi itu pun sudah jadi.
"ini pak kopi nya" ucap Sandra dan meletakkan kopi di hadapan Aaron. "sekarang siap kan pakaian apa yang harus saya pakai" perintah Aaron. "baik pak" ucap Sandra dan bergegas ke ruangan yang masih berada di dalam ruangan itu juga.
Saat Sandra memasuki ruangan untuk menyiapkan pakaian , Aaron meminum kopinya , matanya terpejam merasakan kenikmatan kopi yang di buat Sandra. Terlihat sebuah senyum tipis dibibir Aaron.
"yaa ampunn, aku bahkan tak tahu seleranya, kemeja favoritnya, bahkan model seperti apa yang ingin dia kenakan" gerutu Sandra di depan sebuah lemari besar yang mana tersedia berbagai macam jenis jas, jenis kemeja, dan segala perlengkapan nya.
"hufffttt baik lah, aku akan memilih sesuai selera ku, suka atau tidak yaa tinggal di ganti saja sesuai keinginannya nanti" ucap Sandra kepada dirinya sendiri dan Kemudian mulai mengambil setelan yang menurut nya cocok.
Sandra memilih kemeja berwarna biru langit dengan kancing berwarna bening, dipadukan dengan Jas berwarna Hitam dan celana senada kemudian dipadukan dengan dasi berwarna Biru dongker tak lupa under Cloth di balik jas nya.
Sandra membawa semua itu keluar dan menunjukkan nya ke Aaron.
Mata Aaron berbinar melihat pilihan Sandra. 'sekreteris yang Handal' batinnya , namun tentu Sandra tak akan bisa melihat ekspresi Aaron,
"maaf Pak jika anda tidak suka, saya akan ganti" ucap Sandra bingung membaca ekspresi Aaron.
"bantu aku memakai nya" sahut Aaron. Kaget bercampur senang pun dirasakan Sandra, artinya Aaron menyukai nya tapi disisi lain pekerjaannya bertambah dan rasanya sangat berat, tapi mau bagaimana lagi dia harus melaksanakan nya.
Aaron bahkan membuka jas dan kemeja nya di depan Sandra, kulit putih, dengan otot yang atletis, dan dada yang begitu bidang serta perut yang begitu suspek, membuat Sandra menelan salivanya, sebagai wanita normal, Sandra tentu merasa bergidik, dan darah nya mendidih suhu tubuhnya panas, dia pun dengan cepat menarik nafas dalam dan memejamkan kan matanya tak ingin melihat adegan itu dan mengontrol diri nya.
"ada apa dengan mu" tanya Aaron melihat reaksi Sandra. Sandra hanya diam dan menggeleng.
"apa tubuh ku tak layak untuk dilihat sehingga kamu menutup mata mu seperti itu" lanjut Aaron. "tidak seperti itu pak" sahut Sandra masih menutup matanya.
"buka mata mu" perintah Aaron.
"pakai dulu nih kemeja bapak" ucap Sandra dengan nada sedikit memerintah Aaron. Ntah mengapa melihat ekspresi wajah Sandra yang cantik begitu menggemaskan saat Sandra bersikap seperti ini, membuat Aaron kembali menyunggingkan senyum tipis nya. Aaron pun mengikuti kemauan Sandra mengambil Kemeja itu dan memakai nya.
"sekarang buka mata mu, bantu pakaikan dasi ku" perintah Aaron lagi.
Sandra membuka matanya perlahan bahkan terkesan mengintip demi memastikan kebenaran nya. Baru lah dia membuka penuh matanya.
kemudian dengan wajah di tekuk dia memakaikan Dasi dengan rapi ke leher Aaron. Posisi mereka sangat dengan hanya berjarak 5cm yang. Sandra memakai kan Aaron dasi begitu serius sehingga dia tak menyadari atasannya itu terus menatap intens ke wajah mulus nya yang begitu cantik dan bersinar. 'benar benar sangat cantik' batin Aaron.
Setelah selesai tanpa arahan Aaron Sandra segera memasang kan Jas Aaron, dan menepuk nya lembut agar terlihat rapi dan memastikan semuanya sempurna.
"sudah Pak" Lapor Sandra ke Aaron.
"hmmm" sahut Aaron.
"ingat , jangan suka berasumsi sebelum aku mengatakan apapun, dengarkan aku dan jangan pernah mengambil keputusan apapun tanpa mendengar perkataan ku terlebih dahulu" ucap Aaron lagi, mengingatkan kejadian tadi saat Sandra mengambil kan pakaian untuk nya, Aaron diam karena mengagumi hasil pekerjaan Sandra tapi Sandra malah mengira sebaliknya , dan Sandra menyadari kesalahan nya tadi.
"baik pak" sahut Sandra pasrah.
****************
jangan lupa tinggalkan kan tanda cinta kalian yaa guyss ,, ☺️☺️
happy reading guyss ❤️ ❤️❤️
like dan komen yaa guyss 😘😘😘☺️☺️☺️