Chapter 9 - Pertempuran

*Sreet*

Sebuah belati melewati telinga Rendi dan menancap pada batang pohon

Rendi dengan tenang berbalik walaupun telinga ia berdarah namun raut wajahnya tetap tenang

" Heh bocah mempunyai keberanian yang besar " Dua lelaki kekar keluar dengan seringai diwajahnya dan menatap Rendi dengan penghinaan

Rendi hanya diam tak menjawab dan menatap mereka dengan datar

" Lihat dia ketakutan " Seorang pembunuh bernama Wolf berkata dengan tawa menunjuk kepada Rendi

Mereka berdua pun tertawa

" Salahkan ayahmu yang mempunyai musuh yang menakutkan bocah " Pembunuh bernama Lion tertawa

Rendi tersenyum dan Para pembunuh yang melihat Rendi tersenyum kebingungan namun rasa kewaspadaan mereka naik ketika mereka tak menemukan Rendi didepannya tidak ada

Mereka panik Namun sebuah suara seperti malaikat maut membuat mereka berkeringat dingin

" Tindakan lebih baik daripada berbicara " Suara dingin Rendi terdengar di belakang mereka

Lion berbalik dan mencoba menusuk Rendi menggunakan belati namun Rendi sudah memprediksi itu dan menghindarinya lalu menendang tangannya yang membuat belati terlempar keatas

Rendi dengan cekatan mengambil belati dan menusuk mata Lion

Wolf menyerang Rendi dari belakang menggunakan pistol

*Door*

Insting Rendi memberitahunya untuk berguling ke samping namun apalah daya kecepatan pistol sangat cepat yang membuat bhu Rendi tertembak

Wolf menyeringai seolah-olah ia telah memenangkan pertempuran

Rendi dengan darah berlumuran dari bahunya bangun dari tanah matanya tak terlihat karena terhalang oleh rambutnya

Dengan wajah yang tidak menunjukkan kesakitan ia mengarahkan tangannya kearah Wolf

" Kesalahan " Gumamnya lalu sebuah kekuatan tak terlihat muncul dari tangan Rendi menuju Wolf yang menghancurkan tanah dan pepohonan disekitar Wolf

" Arggggghh " Teriak kesakitan Wolf terdengar lalu berubah menjadi kabut darah

" Hufft " Dengan terengah-engah Rendi terduduk ditanah

" Mental host mengalami kelelahan karena memakai telekinesis berlebihan " Suara system terdengar dalam benak Rendi

" Heh " Rendi tertawa kecil

" Ugh " Sebuah belati menusuk Rendi dari belakang setelah melihat kebelakang ternyata Lion yang sedang memegangi matanya memasang muka menyeramkan yang menusuknua dari belakang

Mulut Rendi mengeluarkan darah

" Kau tak bisa membunuhku " Kata Rendi dengan lemas karena darah yang keluar dari tubuhnya

" Host dalam keadaan berbahaya "

Rendi tahu bahwa dia dalam keadaan yang sangat berbahaya tapi dia tidak akan menyerah karena semua keinginan dia belum sepenuhnya tercapai dan masih jauh dari kata sempurna

Lion menyeringai dan mengarahkan belatinya ke hati Rendi

Namun ketika belati itu akan mengenai Rendi sebuah cahaya menghantam Lion yang membuatnya terpental sangat jauh

Rendi menghela nafas dan melihat siapa yang membantunya

Ketika ia ingin melihatnya pandangannya menjadi buram dan jatuh dalam kegelapan

Sebelum ia pingsan ia melihat seorang wanita sangat cantik yang memandangnya khawatir

/*

" Kamu adalah anak tidak berguna " Sebuah teriakan terdengar sangat keras

" Percuma aku melahirkanmu " Suara dipenuhi amarah terdengar

*Plakk*

Tamparan yang sangat keras membangunkan Rendi yang melihat seorang anak yang menangis karena dimarahi oleh orang tuanya

Mulut anak itu mengeluarkan darah akibat tamparan dari ayahnya

Mata Rendi membesar ketika melihat adegan itu dan hatinya sangat sakit sekali karena anak yang didepan itu adalah dirinya di kehidupan yang lalu

" Maaf " Sebuah suara yang cintainya terdengar

Rendi dengan cepat mencari arah suara itu dan menemukan seorang lelaki dan perempuan yang berada ditaman

Raut wajah perempuan itu menangis dan wajah lelaki itu terpancar ketidakberdayaan

Kepalan tangan Rendi mengeras melihat adegan didepannya karena yang ada di depannya adalah dirinya dan Vivi yang akan berpisah karena ketidakmampuannya

* Brakkk *

Sebuah suara tabrakan terdengar yang membuat Rendi berbalik dan menemukan dimana sebuah mobil bertabrakan dengan truk

Didalamnya terdapat seorang wanita berusia 30 tahun dan pria berusia 35 tahun yang berlumuran darah tak sadarkan diri lalu seorang anak kecil yang berlumuran darah menangis dan memeluk mereka mencoba membangunkannya

Airmata jatuh dari wajah dingin Rendi

Adegan didepannya adalah dimana dunia disekitarnya menjadi hampa dan tak bermakna karena kehilangan kedua orang yang dicintainya

walaupun mereka membenci dia

mereka memukul dia

Cinta seorang anak kepada orang tuanya tetap mengalir seperti sebuah aliran air kecil yang terus mengalir dan setelah sekian lama menjadi sebuah danau yang besar

" Ibu Ayah " Gumam Rendi dengan sedih diiringi airmata yang mengalir diwajahnya

" Sayang " Suara lembut membuat Rendi menghapus air matanya dan berbalik dimana ia menemukan bayi yang sedang dalam pelukan seorang wanita cantik yang menatapnya dengan kasih sayang dan cinta

Wanita itu mengelus rambut bayi yang sedang tumbuh dengan kasih sayang

Dia adalah Ibu Rendi dari kehidupannya yang baru

Sebuah kehangatan memenuhi hati Rendi

" Dia adalah anak kami " Seorang pria datang dan memeluk Bayi (Rendi) dan Ibu

Dia adalag Ayah Rendi

Sebuah pemandangan yang sangat indah

Mulut Rendi tersenyum dan wajahnya menunjukkan tekad yang sangat kuat

" Aku akan membuat kalian bahagia

Aku akan berjuang melindungi kalian walaupun diriku terbunuh untuk melindungi kalian " Kata Rendi dengan tekad yang sudah bulat

Sebuah cahaya mengelilingi Rendi

" Selamat host mendapatkan Cinta dari seorang Ibu dan Ayah 10+ Semua atribut "