Didepan Rendi adalah sebuah Sekolah yang meninggalkan sebuah kenangan
Dimana ia bertemu dengan cinta masa depannya
Rendi tidak diantar oleh orang tuanya ataupun supir pribadinya karena merepotkan
Tanpa mobil indah menemaninya pun ia sudah menjadi pusat perhatian karena wajahnya yang sangat tampan
Seperti kehidupannya dimasa lalu awal memasuki SMP pasti ada MOS (Masa Orientasi Siswa)
Rendi daritadi mencari seseorang yaitu Vivi namun tidak menemukannya
" Apakah ia tidak ada " Gumamnya sambil mengeryitkan dahi
Siswa baru semuanya diharuskan baris di lapangan sekolah untuk mendengarkan kepala sekolah
Kepala sekolah mengenalkan sekolahnya dengan bangga yaitu sekolah SMP favorit dan memenangkan kejuaraan baik itu Akademis ataupun non Akademis
Namun ada 1 hal yang menarik bagi Rendi
" Untuk siswa baru kita akan mengadakan camping, tujuan camping ini adalah untuk mempererat hubungan anatara siswa dan guru maka dari itu semuanya wajib untuk mengikutinya " Kata Kepala Sekolah dan semua siswa baru pun bersemangat bahkan ada yang berteriak kegirangan dan ia tidak menyadari jika sesudah baris ia akan dikedepankan karena berisik
Rendi bingung mendengar itu karena di hiup sebelumnya tidak ada acara camping seperti ini
" Semua hal yang akan terjadi bisa saja berbeda " Suara dingin system bergema di pikirannya
Rendi mengganguk " Yah, semua bisa terjadi" Gumamnya
" Terjadi apa " Sebuah suara tiba-tiba terdengar disebelahnya
Rendi melihat kearah suara itu dan menemukan orang yang familiar menurutnya
" Ah tidak, aku tadi melamun " Kata Rendi sambil mengusap kepalanya
Perempuan itu tersenyum " Halo namaku Viviana "
Rendi terkejut
Viviana yang melihat Rendi terkejut bingung " Halooo" katanya sambil mengipaskan tangannya didepan wajah Rendi
" Host, bangunlah jika tidak aku akan mengirim 1000 Volt listrik untuk membangunkanmu " Suara dingin host terdengar di benak Rendi yang membuatnya terbangun dari keterkejutannya
Rendi mengabaikan System dan memandangi wajah Viviana mendekatkan wajahnya ke telinga Viviana dan berbisik " Kamu milikku "
Sekarang Viviana yang terkejut mendengar Rendi dan tanpa sadar ia memerah
"Sial, host ingatlah dia masih kecil tunggu sudah remaja jika tidak system akan mengirimi host 2000 volt listrik" suara dingin system terdengar lagi dibenak Rendi yang membuatnya berkeringat dingin
-----
Setelah pembagian kelas
Entah takdir atau system campur tangan Rendi dan Vivi dalam kelas yang sama
Rendi memasuki kelas dan menemukan Vivi sedang duduk di bangkunya
Tanpa pikir panjang ia duduk disebelahnya yang membuat Vivi heran
" Eh kita bertemu lagi " Kata Rendi (Kaget) lalu tersenyum
Vivi memerah mengingat ucapan Rendi pada saat baris tadi
" Iya hehe " katanya gugup
Gurupun masuk dan semua siswa di kelas pun memperkenalkan diri satu-satu kedepan
" Viviana "
Viviana maju menjadi pusat perhatian di kelas karena dia sangat cantik walaupun masih kecil usianya loh
" Halo semuanya namaku Viviana
Cita-citaku ingin menjadi dokter " katanya tersenyum lalu kembali ketempat duduknya
" Mengapa setiap ditanya cita-cita jawabnya selalu polisi, dokter, tentara atau artis " Pikir Rendi tak berdaya dan bodohnya ia pun menjawab seperti itu
" Dasar Human " Suara dingin System bergema dipikirannya
-----
*BelPulang*
Rendi berpisah dengan Vivi yang dijemput oleh Supirnya
Ia sangat rindu dengan kota ini dimana pepohonan sangat banyak yang membuat udara segar tidak seperti dimasa depan ketika bangunan bertingkat mulai muncul dan transportasi mulai memakai tenaga listrik
Rendi memberhentikan Angkot (Angkutan Umum)
Rendi pun memainkan Handphonenya yaitu Sony Experia Z dan ia langsung kepikiran yaitu mengapa dia tidak membuat sebuah game mobile karena di masa depan game mobile sangat diminati oleh kaum muda ataupun tua
" System menyarankan host untuk memulai dari youtube karena cepat mendapatkan sebuah popularitas dari platform tersebut " Suara system terdengar yang membuat Rendi bahagia karena ia sangat mengetahui kalau Youtube sangat terkenal
" Okee, Sore aku akan memulai " pikirknya
" Kiri didepan (Kiri itu cara memberhentikan Angkutan Umum) " Lalu Rendi turun setelah ia melangkah 4 langkah Rendi mendengar teriakan dibelakangnya
" DEK BAYAR DULU ANGKOTNYA "