Chereads / Soul Weapon / Chapter 2 - Eradic, Craftman dan Eminen

Chapter 2 - Eradic, Craftman dan Eminen

Mereka berdua terus memikirkan hal apa yang membuat diri mereka merasa kurang, akan tetapi hal itu tidak mereka temukan. Bahkan Gilbart yang sangat cerdas pun tidak tahu apa yang sedang mereka rasakan. Sesuatu kehampaan dalam hati mereka. Akan tetapi hal ini sesuatu yang lumrah, mereka merasakan ada yang kurang, tapi tidak tahu apa yang membuat perasaan itu. Hal ini bisa terjadi karena kekurangan yang mereka rasakan saat ini adalah hal yang belum pernah mereka temui sebelumnya.

Sesuatu hal yang sebenarnya sepele, tapi untuk mereka berdua, yang belum pernah merasakan apa itu cinta khususnya kepada lawan jenis, itu karena belum pernah bertemu lawan jenis mereka itu sendiri yaitu seorang wanita selama hidupnya. Oleh karena itu Sang Pencipta memberikan apa yang mereka butuhkan untuk melengkapi sesuatu yang kurang dalam diri mereka.

Saat ini Gildart dan Gilbart berumur 20 tahun dan untuk pertama kali mereka bertemu dengan lawan jenis mereka yaitu dua orang wanita. Saat pertama kali bertemu, mereka telah menyadari bahwa inilah yang melengkapi rasa kekosongan mereka. Dan akhirnya menikahlah mereka berdua dan melanjutkan keturunan manusia di daratan Bumi.

Gildart memiliki dua orang anak. Saat anaknya berumur 10 tahun, mereka telah di wariskan Soul Weapon dari ayahnya. Anak pertama mendapatkan Soul Weapon milik sang ayah yang bernama Emperor Berseker dan anak tersebut bernama Howard Federic.

Lalu sang adik mendapatkan Soul Weapon yang baru untuknya, sebuah Weapon yang akan dia berikan nama secara langsung olehnya. Akan tetapi dia harus memulainya dari awal, tidak seperti sang kakak, yang mendapatkan Soul Weapon sang ayah. Dengan 4 juta Soul yang telah berada didalamnya, membuatnya sebagai senjata terkuat yang berada di bumi, ini adalah warisan yang tiada tara yang akan di terima kepada mereka, dan setiap keturunan mereka di masa mendatang.

Sedangkan Gilbart memiliki 3 orang anak, akan tetapi cukup berbeda dengan nasib kedua anak Gildart, yang mendapatkan warisan Soul Tool dari sang ayah adalah anak kedua Gilbart bernama Thera sedangakan sang kakak anak pertama yang mendapatkan sebuah Soul Tool yang baru.

Memang dalam Ritual pemberian Soul Tool atau Soul Weapon semuanya tergantung dari sanga Pencipta yang memutuskan siapa yang berhak menerima warisan tersebut. Dengan warisan Soul Tool tersebut bagi anak yang menerimanya, dapat membuat semua yang telah di buat Tool tersebut. Itu adalah karunia pengetahuan yang tiada tara untuk keturunan selanjutnya. Sedangkan untuk anak yang menerima Soul Tool yang baru harus memulai dari awal. Untuk menemukan suatu yang baru juga.

Akan tetapi semua berbeda untuk anak ketiga dari Gilbart. Anaknya yang ketiga tersebut, saat ritual pewarisan Soul Tool, tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia tidak mendapatkan warisan Soul Tool dari ayahnya ataupun Soul Tool yang baru. Jadi untuk anak ketiga dan seterus mereka tidak akan di berkahi dengan karunia Sang Pencipta secara langsung. Akan tetapi mereka tetap bisa melakukan seperti yang di lakukan pemegang Soul Weapon ataupun Soul Tool, akan tetapi tentunya tidak akan bisa menjadi seorang profesional di dalamnya.

Sehingga terciptalah 3 golongan manusia. Pertama di sebut dengan Eradic seorang yang memiliki Soul Weapon untuk membasmi setan, hewan buas dan lain-lain. Kedua di sebut dengan Craftman yang memiliki Soul Tool untuk embuat sebuah barang yang berguna untuk kehidupan. Dan ketiga Eminen adalah seorang yang tidak memiliki Soul Weapon ataupun Soul Tool, mereka terus beljar untuk menjadi salah satu seperti mereka tanpa karunia dari Pencipta.

3 golongan ini yang menyebabkan manusia terus berlomba untuk kejayaan mereka masing-masing, ada kala masa seorang Eradic adalah yang terhebat dan mengautur segala bidang. Ada pula masa Craftman juga sebagai pemimpin. Akan tetapi ada pula masa, seorang Eminen bisa memimpin. Semua kemungkinan bisa terus berubah, sepanjang sejarah yang mereka bentuk. Warisan dari dua manusia pertama terus berlanjut dari generasi ke generasi selanjutkan.