Chapter 8 - 8

di dalam mobil Dave. Rara diam saja sepanjang perjalanan. Dave tidak berani berkata apa apa, takut tambah memperburuk keadaan. hingga sampai di depan rumah Dave.

" kita udah sampai Ra " dave memulai pembicaraan

pintu gerbang terbuka, pak mamat terlihat di situ sambil membungkukkan badannya.

" terima kasih pak mamat " kata Rara sambil melempar senyum ke pak mamat.

Rara hendak keluar dari mobil, tapi tiba tiba tangan Rara di tahan oleh Dave.

" Ra, kamu kenapa "

" aku gak kenapa kenapa Dave "

" kamu bohong , gak biasanya kamu diem sepanjang perjalanan kayak tadi "

" .. "

" kalo aku punya salah, aku minta maaf sama kamu Ra, tapi please jangan diemin aku kayak gini " kata dave sambil menatap ke arah Rara

" kamu tau salah kamu apa, kenapa kamu lakuin hal seperti tadi "

" maksud kamu, kenapa aku mukul Reza.. , " tanya Dave ketus

" hemm bukan itu maksud aq Dave,. kenapa kamu nolongin aku, sampe kamu ngrelain wajah kamu sampe kayak gini " ucap Rara sambil memegang sudut bibir Dave

" auh, " dave meringis kesakitan " kamu tau kenapa aku ngelakuin ini, karna aku jagain kamu, aku gak mau kamu di sakiti orang " lanjut Dave sambil membelai pipi Rara.

" ayo masuk, mama udah nungguin "

" tapi, nanti kalo mama tanya kamu kenapa gimana "

" udah gak usah khawatir "

mereka pun akhirnya masuk ke dalam rumah.

" Assalamualaikum "

" walaikumsalam,eh anak mama udab datang " kata Atika melihat Dave dan Rara datang

Dave mencium tangan mamanya, Rara juga melakukan hal yang sama dan kedua pipinya di cium oleh mama Atika.

" Dave kamu kenapa " sambil memegang sudut bibir Dave

" gak kenapa kenapa kok ma, biasa hehehe "

" yaudah cepet di kompres sama es gih "

" aku kompresin Dave bentar aku ambilin es dulu "

Ya, Rara emang sudah dianggap anak sendiri oleh keluarga Andika Pratama , ayah Dave, karena Dave adalah anak semata wayangnya. Sehingga Rara sudah tak sungkan lagi di rumah ini. Bahkan mereka sering mengajak Rara liburan bareng keluarga mereka.

tiba tiba Abid datang.

" Assalamualaikum "

" walaikumsalam " jawab mereka

" heh bro,kenapa muka kamu " tanya Abid

" hehe biasa bro, cowok , ngelindungin ceweknya " sambil melirik Rara. Rara pun tersipu malu, wajahnya merah merona bagaikan tomat.

" ngapain kamu kesini " tanya Dave

" emang gak boleh aku kesini, aku kan kangen mama Atika "

" dasar perusak suasana " kata Abid sambil melempar bantal sofa ke arah abid.

" anak anak, ayo sini,kita makan siang dulu ".

setelah makan siang, mereka bertiga duduk santai di taman belakang sambil bersendau gurau dan Abid sesekali memainkan gitar yang ada di sana dan bersenandung.

tiba tiba, Dave mendekati Rara dan memegang tangan Rara, tak peduli Abid ada di situ.

" Bid, kamu saksinya yaa " kata Dave memanggil Abid dan berkata " Ra, maukah kamu menjadi kekasih ku, aku ingin menjaga mu,melindungimu dan membahagiakanmu, udah lama aku memendam rasa ini, aku ingin mengungkapkan tapi aku takut kamu menolaknya, tapi hari ini, setelah kejadian tadi aku merasa aku harus ngelindungi kamu , Ra maukah kamu menjadi kekasihku, melewati hari hari bersama ku "

".. " Rara diam ,dia terkejut wajahnyapun memerah

Namun abid tak kalah syoknya, 'jleb' hati Abid seperti ada yang menusuk, tapi mau bagaimana Dave adalah sahabatnya. Dan Rara adalah orang yang dia sayangi.

Dengan hati ikhlas, Abid menerima semuanya 'karna cinta tak harus memiliki, biarkan asalkan Rara bahagia ' batin Abid sambil tersenyum

" gimana Ra " tanya Dave.. Rara pun mengangguk dan memeluk Rara

Abid bangkit dan memisahkan pelukan mereka

" eitz, gak boleh peluk peluk, bukan muhrim " kata Abid sambil Ketawa