Chereads / Cinta Tak Harus Bersama / Chapter 11 - 11

Chapter 11 - 11

Abid berlari ke perpustakaan,mengedarkan pandangan ke segala sudut di perpustakaan namun tak melihatnya. Bertanya pada penjaga perpuatakaan dan orang yg ada di sekitar tempat tersebut tapi hasilnya nihil. mereka semua tak melihat Rara.

Abid segera menelvon seseorang

"lacak keberadaan Rara melalui gps hp nya, aq kirim no hp dan fotonya " lalu mematikan telvon nya dan mengirim foto rara .

ya Abid mempunyai anak buah yg ahli dalam segala bidang. walaupun Abid masih kuliah tapi dia sudah mempunyai perusahaan sendiri meskipun cabang dari perusahaan papanya, dan perusahaan Abid di tangani oleh asisten pribadi Abid,jadi Abid gak perlu setiap hari ke kantor cukup jika ada kepentingan yg penting dan memerlukan dirinya hadir baru Abid akan ke kantor.

itu yang membedakan Abid dan Dave.. walaupun sama sama anak orang kaya Abid lebih mandiri ketimbang Dave.. jika Abid sudah mempunyai perusahaan sendiri sedangkan Dave masih belajar bersama papanya untuk mengelola perusahaan.

####

" bi apa Rara sudah di rumah " tanya Abid kepada asisten rumah Dave

"belum tuan,mungkin nona Rara masih di kantor,ada apa. atau ada pesan yg mau di titipkan nanti saya sampaikan jika nona Rara sudah datang"

" em iya bi, tolong nanti sampaikan ke Rara jika saya hanis telvon.makasih bi"

sambungan telvon terputus

" ra kamu kemana, semoga kamu baik baik saja " gumam Abid lirih

tiba tiba hp Abid berdering tanda pesan masuk. Abid membukanya dan melihat isi pesan tersebut. ternyata lokasi gps hp rara.

" siapkan pengawal yg tangguh kita ke sana sekarang " setelah menutup telvon Abid menyambar jaket kulit hitamnya dan mengambil kunci mobil dan melaju ke tempat tersebut

####

di luar gedung tua yg tampak kotor anak buah Abid dan anak buah reza berduel. sedangkan Abid berlari ke dalam gedung mencari keberadaan Rara yg ia ketahui dari salah satu anak buah reza yg ia korek informasinya dan mengatakan kalo reza dan rara ada di lantai 2 di kamar ujung lorong.segera Abid menuju kamar yg di maksud.

di dalam kamar.

"akhirnya kamu akan menjadi milikku Ra" kata reza sambil mengusap pipi rara

rara yg ketakutan hanya menangis dengan tangan di ikat kebelakang dan mulut yg di tutup lakban.

reza yg semakin mendekat hingga jaraknya dengan rara tinggal beberapa centi lagi. semakin mendekatkan wajahnya ke wajah rara bermaksud akan menciumnya namun tiba tiba pintu di dobrak paksa oleh seseorang dari luar. Belum sempat reza menoleh dia di hadiah i bogem mentah dari belakang lalu di tendang ke samping hingga tubunya tersungkur.

"dasar bajingan berani beraninya kau menculik rara" ucap Abid geram.

dengan emosi uang sudah meningkat Abid menghajar reza hingga terkulai lemas di lantai tak berdaya. setelah puas menghajar reza,Abid menghampiri Rara dan melepaskan ikatan tali ditangannya dan melepaskan lakban di mulutnya. lalu rara memeluk Abid sambil menangis dan ketakutan.

"udah gak usah takut, ada aku disini" kata Abid sambil mengelus punggung rara menenangkannya.

"ssstt udah cukup gak usah nangis lagi,ayo kita keluar dari sini,kita pulang"

kata Abid lagi sambil merangkul Rara membantu rara berjalan.