"Jangan menyuruhku pergi, itu percuma. Lebih baik memberiku semangat untuk tetap mencintaiku. Karena itu akan membuatmu semakin mencintaimu."
~ Pangeran Di Xue Shan
๐ฅ๐ฆ๐ฅ๐ฆ๐ฅ๐ฆ
Putri Shuiliu Meili berada di kamarnya sejak beberapa shi chen yang lalu. Sementara itu, di teras kediamannya Pangeran Di Xue Shan tengah duduk sambil memandangi pohon plum blossom. Di sampingnya ada secangkir teh dan beberapa camilan.
( shi chenโ dua jam)
Putri Shuiliu Meili tidak ingin diganggu oleh siapa pun, termasuk dirinya. Dia juga menyuruh Da Lia Yu agar jangan ada yang mengganggunya.
Sebagai laki-laki, Pangeran Di Xue Shan menjaga Paviliun Magnolia. Jika ada orang yang akan bertemu Putri Shuiliu Meili, dia akan menjelaskan kepadanya bahwa gadis itu sedang tidak ingin diganggu.
Saat Pangeran Di Xue Shan mengamati sekitarnya, dia melihat Ning Wu dan pelayannya berjalan mendekati Paviliun Magnolia. Dia tidak tahu alasan tunangan Saudara Pertama datang ke sini.
Dia tahu bahwa Ning Wu adalah gadis yang mudah tersinggung dan tidak akan melepaskan orang yang telah menyinggungnya, tetapi bukankah Putri Shuiliu Meili tidak pernah menyinggung dia. Bahkan untuk sekadar berbicara, seingatnya dia tidak pernah.
"Putri Shuiliu Meili! Keluarlah! Kamu sudah membuatku marah, aku tidak akan memaafkanmu! Keluarlah, Putri Pengecut!"
"Maaf, Ning Wu, Nona tidak ingin diganggu siapapun sekarang. Kau bisa kembali lagi ke sini lain waktu," ucap Da Lia Yu.
"Xu Rei!"
Pelayan bernama Xu Rei mengangguk dan maju ke depan. Ini adalah saat yang dia tunggu-tunggu. Tangannya melayang menuju pipi Da Lia Yu, tetapi dicegah Pangeran Di Xue Shan.
"Ning Wu, bukankah dia sudah mengatakan kepadamu bahwa Putri Shuiliu tidak ingin diganggu oleh siapapun? Mengapa pelayanmu akan menampar Da Lia Yu? Bagaimana kau akan menjelaskan hal ini kepada Saudara Pertama?"
"Pangeran Di Xue Shan, aku memintamu dengan hormat untuk jangan mencampuri urusanku. Lebih baik kau berkeliling sepuasmu," balas Ning Wu sengit.
"Jika itu berkaitan dengan Putri Shuiliu, aku akan ikut campur!"
Ning Wu mengeluarkan aura kemarahan. Matanya berkilat marah. Dia benci orang yang menghalanginya untuk mencapai tujuannya.
Wush!
Pangeran Di Xue Shan melompat menghindari serangan Ning Wu. Dia hanya bergerak menghindar dan terus menghindari serangan Ning Wu. Gadis itu memiliki kekuatan yang kuat sedangkan dia tidak pernah berlatih bela diri. Jadi, dia hanya menghindar dan menghindar.
Wush!
Satu serangan Ning Wu hampir mengenai tubuh Pangeran Di Xue Shan, tetapi dengan cepat diblokir oleh Putri Shuiliu Meili yang tiba-tiba keluar.
Putri Shuiliu memerintahkan Pangeran Di Xue Shan agar tidak mendekati dia dan Ning Wu sekarang. Dengan gerakan yang sangat cepat, gadis itu bergerak memutari Ning Wu dan secara mendadak berada di depannya.
"Ning Wu, kau tidak memiliki urusan dengan mereka. Jangan lukai mereka atau kau akan merasakan akibatnya. Urusanmu adalah denganku, bukan mereka. Jika kau ingin menyerang, serang aku, bukan mereka," tegas Putri Shuiliu.
"Hahahah, gadis pemalu itu rupanya telah menjadi pemberani. Kau bahkan berani menantangku dan melindungi mereka. Bagaimana kau akan melindungi mereka sementara untuk melindungi diri sendiri saja kau tidak akan mampu. Rasakan ini!"
Sebelum Ning Wu sempat mengeluarkan serangannya, Pangeran Mahkota Di Jia Shan lebih dulu menekan titik akupunturnya. Gadis itu pingsan dan berada di dalam rangkulan Pangeran Mahkota Di Jia Shan. Dan mereka berdua langsung menghilang dalam sekejap.
Putri Shuiliu berjalan ke arah Pangeran Di Xue Shan yang sedang duduk tersenyum.
Putri Shuiliu Meili berbelok. Dia menghampiri Da Lia Yu dan menanyakan keadaan dirinya.
"Putri, aku tidak apa-apa. Pangeran Di Xue Shan sudah menyelamatkanku dari tamparan Xu Rei. Jika kau khawatir, khawatirkan saja dirinya," ucap Da Lia Yu.
Mendengar hal itu, Pangeran Di Xue Shan berkata, "Putri Shuiliu Meili, aku baik-baik saja. Aku tidak terluka dan aku tidak merasa sakit di mana pun jadi, kau tidak perlu mengkhawatirkanku. Namun, aku sangat beruntung jika dikhawatirkan oleh kamu."
Putri Shuiliu memutar bola matanya malas. Lelaki itu selalu saja percaya diri. Seolah-olah dia akan menanyakannya, dia sudah menyiapkan jawaban. Meskipun begitu, ucapan Da Lia Yu memang benar.
"Nah, semua sudah terjadi. Aku sudah menjadi mangsa Ning Wu. Dia pasti tidak akan menyerah sebelum dia merasa puas. Apakah kau akan tetap berada di sekitarku, Pangeran Di Xue Shan? Kau sudah melihatnya tadi bagaimana Putri Ning Wu bertindak.
Dan kau juga seharusnya sudah tahu akibatnya. Aku meminta kamu agar menjauhiku dan bersikap seperti sebelum kamu bertemu aku. Pilihanmu ada di tanganmu sendiri, Pangeran Di Xue Shan. Aku tidak akan memaksamu untuk tetap tinggal atau pergi."
Putri Shuiliu Meili sudah tahu apa yang akan dipilih Pangeran Di Xue Shan: pergi. Lelaki itu pasti tidak ingin melukai dirinya sendiri.
Pangeran Di Xue Shan berdiri dan menatap Putri Shuiliu tepat di matanya yang hitam bersinar. Dia tersenyum penuh misteri. Ekspresi di wajahnya seperti bukan dirinya.
"Putri Shuiliu, ingat ini, apa pun yang terjadi nanti, aku akan tetap berada di dekatmu. Aku tahu apa akibat ketika aku berada di dekatmu: bahagia. Aku selalu bahagia ketika di dekatmu. Tidak peduli apakah aku harus bertarung melawan seseorang dengan kekuatan tinggi, aku tetap bahagia selama kamu ada di dekatku.
Aku memilih untuk berada di dekatmu dan aku siap untuk segala akibatnya. Jadi, jangan memintaku untuk pergi karena itu terlalu berat bagiku."
Putri Shuiliu mengamati wajah lelaki di depannya. Dia mencari bumbu-bumbu kebohongan karena ucapannya yang berlebihan. Dia menyelidiki matanya.
"Dia benar-benar tidak berbohong. Dia serius. Bagaimana bisa ada orang sejujur dia?" ucap Putri Shuiliu Meili dalam hati.
"Bagaimana? Apa kamu sudah puas memandangi wajahku yang sangat tampan ini?" sahut Pangeran Di Xue Shan yang membuat Putri Shuiliu Meili memutar matanya.