Chereads / Ami Maya / Chapter 30 - Malioboro oh indahnya

Chapter 30 - Malioboro oh indahnya

Sore itu Lando menghabiskan waktunya di Museum Benteng Vredeburg. Ia mengitari keseluruhan isi bangunan tersebut. Banyak foto yang bisa dihasilkannya melalui kamera fotografi yang dibawanya.

Selama ini Lando memiliki hobi memfoto sesuatu yang indah yang ada dihadapannya. Sehingga ia selalu membawa kemanapun kamera miliknya yang ia gantungkan di lehernya. Ia hampir tidak pernah memperaiapkan segala sesuatunya untuk keperluan foto. Semua di jepretnya pada saat itu juga.

Banyak hasil foto Lando yang sudah dipamerkan di gallery di Jakarta maupun di luar negeri.

Setelah ia merasa cukup dan bosan, ia keluar dan sempat berpikir sejenak untuk menentukan tujuannya selanjutnya.

Saat ia sudah memutuskan hendak pergi kemana, ia tersenyum dan berjalan menuju area parkiran.

Lando mengendarai motor chopper emasnya dengan santai sambil melihat-lihat di sekelilingnya. Banyak turis luar negeri yang berjalan kaki di sepanjang jalan.

Ia selalu tersenyum apabila bertemu dan bertatap muka dengan orang-orang yang dilihatnya termasuk dengan turis-turis tersebut.

"Inilah Yogya." Gumam Lando pada diri sendiri.

Ia senang menghabiskan waktunya di Yogyakarta karena merasa cocok dan nyaman dengan Kota tersebut. Warganya yang ramah serta budayanya yang tetap terjaga, membuat banyak ide-ide kreatif yang bisa dimunculkan oleh Lando.

Belum lagi tempat wisatanya yang selalu bertambah disetiap waktunya, membuat ia tidak pernah bosan untuk kembali ke kota itu.

Saat Lando tiba di tempat tujuannya, jalan Malioboro, ia memarkirkan motornya di tempat parkir. Lalu ia mulai berjalan sambil mengambil foto di sekitarannya yang dianggapnya bagus.

Saat ia mengarahkan kameranya ke suatu tempat, tak sengaja ia melihat wanita yang sudah beberapa hari ini bersarang dipikirannya.

Aya..

Ya, Aya. Aya sedang duduk berdua dengan seorang lelaki. Lalu Lando mengatur posisi lensa kameranya untuk bisa mengambil foto keduanya dengan hasil yang sempurna.

"Jepret." Suara kamera Lando saat ia mengambil foto Aya dan teman lelakinya. "Dapat." Katanya sambil tersenyum dan melihat hasil gambarnya di layar kamera. Lalu ia kembali melihat ke arah tadi.

Aya dan teman lelakinya tepat di seberangan Lando. Ia mengamati mereka sesaat. Berpikir apa yang sedang mereka lakukan.

Lalu Lando mencari tempat minum terdekat, dan ia duduk di salah satu kursi di dalam kedai minum yang ditemuinya. Ia memesan minuman ringan.

Ia duduk di samping jendela yang mengarah ke depan kedai. Ia sengaja memposisikan dirinya disitu agar bisa melihat Aya yang berada di seberang jalan.

Agar lebih jelas, terkadang Lando melihat mereka menggunakan kameranya yang lensanya di perbesar oleh Lando.

Lando menjadi penasaran saat dilihatnya Aya seperti sedang menangis dan dipeluk oleh teman lelakinya.

Ada perasaan tidak nyaman yang dirasakan Lando saat pertama tadi ia melihat Aya bersama lelaki lain. Ditambah saat ini Aya sedang dipeluk oleh lelaki tersebut.

Lando memegang dada kirinya. Ia merasakan debaran sekaligus rasa gugup yang membuatnya menjadi bingung.

'Perasaan apa ini?' Pikir Lando sambil mengerutkan dahinya dan menoleh kembali melihat sepasang anak manusia di seberangannya.

👫💓👫💓👫

Aya dan Ara telah selesai membersihkan diri di kamar dan siap untuk beristirahat.

Aya dan Ara sama-sama naik ke tempat tidur. Aya mematikan lampu di meja kecil yang terletak di sebelah tempat tidurnya. Sedangkan Ara masih memandangi segala tingkah laku Aya sampai Aya merebahkan badannya dan menegurnya.

"Kenapa mas?" Tanya Aya heran. Ara hanya tersenyum dan terus menatap Aya. Aya menjadi risih dan malu apabila ditatap seintens itu.

"Kenapa sih mas? Ngeliatin aku kayak gitu?" Tanya Aya kembali.

"Kenapa, kenapa, kenapa. Kenapa memangnya kalau aku ngeliatin istriku sendiri? Salah kah?" Tanya Ara balik. Hal ini membuat Aya memanyunkan mulutnya.

"Aku nggak suka aja diliatin kayak gitu. Malu. Kayak aku ada apa gitu." Jawab Aya kesal. Ia kembali menepuk bantalnya dan membaliknya lalu direbahkannya kepalanya.

Aya berbalik membelakangi Ara. Ara membelalakkan matanya dan menarik badan Aya agar kembali menghadap dirinya. Tapi Aya menolaknya.

Akhirnya Arapun merebahkan dirinya dan ia baring bertelentang.

'Tumben nggak maksa?' Kata Aya dalam hati. Matanya masih terbuka. Namun ia tetap diam dengan tenang, agar Ara mengira ia mulai tertidur.

Ara yang masih belum tidur, bangun dan duduk bersandar di kepala tempat tidur. Ia mengaitkan kedua tangannya di depan. Sempat ia menoleh sebentar melihat Aya yang tertidur membelakanginya.

Ia kembali melamun. Ia teringat kejadian sore tadi saat ia dan Aya di Malioboro. Ia melihat lelaki yang dikenalnya sedang berada diseberangan mereka.

Ia menatap lelaki tersebut. Dan sepertinya yang dilakukan oleh lelaki itupun juga sama, sedang melihat mereka. Namun lelaki tersebut tidak sadar kalau Ara sangat fokus melihat ia. Lelaki tersebut nampak hanya mengamati Aya, istrinya.

"Hmmmm." Gumam Ara pelan. Ia kembali menoleh kepada Aya yang sedang tertidur dan menatap tajam kepada Aya.

*

*

@@@#@@@#@@@

Salam

SiRA.