ALMIRA
Aku heran dengan mas Revan, tiba-tiba saja pergi begitu saja setelah mendapat telepon.
Aku menghela nafas panjang, sambil mengelus perutku yang mulai membesar.
"mbak Tami, aku istirahat dulu ya mb.kepalaku agak pusing."
"mau saya buatkan teh hangat mbak Al?"
"Tidak usah mbak Tami. terimakasih banyak" Aku berjalan menuju kamarku . Sejak aku dan mas Revan berdamai, aku memang sudah sekamar dengan mas Revan.
perlahan aku merebahkan tubuhku. Aku merasa pusing dan lemas. kata dokter kandungan ku memang tergolong lemah. apalagi sejak masuk trisemester kedua, aku sering merasa kram ringan diperut seperti pramenstruasi. Dan setelah konsultasi dengan dokter , kandunganku tergolong lemah.
dokter menyarankan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kandungan lemah yaitu bed rest. Bed rest ini memiliki manfaat untuk mengurangi gerakan yang bisa merangsang melemahnya otot serviks. Hal ini bisa menahan janin untuk tetap di dalam rahim.
Makanya setelah tahu seperti itu, aku jadi lebih banyak tiduran di kamar. mas Revan pun menyuruhku untuk tidak banyak aktivitas. Kadang aku merasa jenuh dengan kebiasaan seperti ini. mas Revan juga jarang sekali mengajakku keluar rumah.
Tapi aku harus bersabar demi bisa bertemu dengan bayi kecilku. Aku kembali memikirkan mas Revan, sebenarnya siapa tadi yang menelpon?kenapa mas Revan panik sekali.
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, namun mas Revan belum juga pulang.
"kemana kamu mas?"aku bermonolog sendiri.
Akhirnya mataku tidak kuasa menahan kantuk. Aku tertidur disofa depan televisi.
Tiba-tiba aku mendengar deru mobilnya mas Revan. kukucek mataku terbelalak melihat jam menunjukkan pukul satu dini hari.
"Astaghfirullah kenapa mas Revan pulang sampai jam segini?"
Pikiranku tiba-tiba kembali ke beberapa bulan yang lalu, saat mas Revan pulang tengah malam dalam keadaan mabuk dan selanjutnya meniduriku.
Aku takut ketika kubuka pintu, mas Revan dalam keadaan mabuk. Aku masih sedikit trauma.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" kubuka pintu dan melihat sosok yang berdiri didepan pintu, mas Revan tidak mabuk.
Harusnya aku tahu mas Revan sekarang sudah banyak berubah. Harusnya tidak mungkin dia menyentuh minuman haram itu.
"Aku kekamar mandi dulu ya Al"
"iya mas"
Sebenarnya aku ingin bertanya tentang kejadian tadi. Dari mana dia dan kenapa terlihat panik. tapi aku urungkan, mas Revan pasti sedang capek.
Aku membuat teh hangat untuk mas Revan. setidaknya kalau aku bertanya sambil minum teh, pikiran mas Revan lebih rileks.
Aku menunggu mas Revan keluar dari kamar mandi. ceklek.. pintu kamar mandi terbuka. menampilkan wajah tampan suamiku yang nampak lelah.
"kamu belum tidur Al?"
"eh.. belum mas. belum ngantuk.
"kamu harus banyak istirahat Al , inget kata dokter kalo kamu ga boleh capek-capek Al"
"iya mas,aku akan jaga kesehatan. Mas dari mana tadi?kenapa pulang sampe jam segini?"
" Tadi ada temen yang lagi kena musibah, jadi aku kesana buat nolongin dia."
"oh tapi teman mas ga papa kan?"
"Alhamdulillah ga papa"
"Alhamdulillah. Tehnya diminum mas."
"makasih sayang". dia tersenyum dan meraih cangkir, meminumnya hingga tandas.
"Ayo kita tidur mas"
"he em"
Kamipun merebahkan tubuh kami diatas kasur. Tapi kulihat mas Revan nampak melamun, menatap langit-langit kamar. Aku berusaha memejamkan mata tapi tidak bisa. mas Revan sudah mulai tertidur. sampai jam 3 pagi aku belum juga bisa tidur. Aku bangkit dan mengambil air wudhu untuk sholat tahajud saja.
"Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al Israa': 79)
Semenjak hamil aku berusaha untuk selalu sholat tahajud dan setelahnya mengaji hingga shubuh. banyak sujud juga bisa mencegah bayi sungsang.
Bukan hanya dianjurkan dalam Islam, tapi juga dalam dunia medis, hanya saja posisi sujud sering disebut dengan Knee-Chest position. Posisi mampu mencegah bayi yang lahir sungsang serta mampu mengembalikan bayi yang sungsang ke posisi yang lebih normal.
Bagi ibu hamil sangat dianjurkan melakukan banyak amalan-amalan sholih memperbanyak sholat sunnah, mengaji,puasa senin kamis pun aku lakukan. terlepas bagaimana masa laluku. aku hanya ingin anakku kelak tidak mengalami hal yang sama sepertiku. semoga Allah selalu menjaganya dari perbuatan maksiat.
Aku menggelar sajadahku dan mengenakan mukena putihku. aku biasanya berdua dengan mas Revan, tapi kali ini aku tak tega membangunkannya. karena baru jam 2 dia tidur.
Aku bermanfaat kepada Allah semoga rumah tanggaku selalu mendapat keberkahan. selalu Allah lindungi, dan anakku kelak menjadi anak sholih,sholihah.
Selepas shubuh, aku membangunkan mas Revan untuk sholat shubuh. bagaimanapun aku harus membangunkannya untuk sholat shubuh karena sholat wajib. Mas Revan mengerjap dan segera melangkah mengambil air wudhu.
Aku segera ke dapur dan melihat mbak Tami sudah melakukan aktivitasnya. aku hanya membantunya sedikit-sedikit saja. Membuatkan kopi adalah menu wajib untuk mas Revan di pagi hari.
Sambil menemaninya membaca koran dan minum kopi, aku melihatnya tidak begitu semangat. entah apa yang mengganggu pikirannya. tiba-tiba dering ponselnya terdengar. dia tampak bangkit dan menerima telepon menjauh dariku. kemudian akh mendengar dia mengatakan,
"iya sa, aku segera kesana sekarang"
SA? siapa Sa yang dimaksud mas Revan?
********