*AKHIRNYA SAMPAI RUMAH JUGA
Tiiinn... tiiiin... tiiinn..... Suara klakson mobil yang terdengar nyaring. Terlihat seorang lelaki tua dengan memakai sarung yang dikalungkan dilehernya berlari menuju gerbang depan untuk segera membukakan pintu gerbang, agar mobil dapat masuk ke halaman kemudian parkir ke garasi.
Ceklek ....Suara pintu mobil dibuka. Gadis cantik ini dan mamanya segera turun.
"Huaaa... akhirnya sampai juga di rumah. capek banget badan, jadi pegel-pegel. Gara-gara kelamaan terjebak kemacetan. mana besok mulai masuk sekolah hari pertama lagi" ucap Zea sambil merenggangkan badan. ia menghirup nafas dengan lega, sembari tersenyum kepada mamanya.
" Kamu itu....kalau bicara capek saja, sudah seperti orang yang lembur kerja seharian saja. Ya, sudah cepetan mandi dan makan malam. kemudian siapkan barang-barang yang diperlukan besok waktu sekolah. Jangan sampai ada yang ketinggalan. Nanti kamu repot sendiri, setelah itu baru tidur." ucap Dina
" Siap laksanakan mama bos...."ucap Zea sambil meletakkan tangannya di dahi, seraya memberi hormat ala militer.
"Haissh....dasar anak ini, memang kamu pikir mama ini komandan upacara pakai hormat segala. sana cepetan mandi bau gitu...."ucap mama Dina sambil mendesis.
"Oke mama..." jawab gadis manis ini sambil melangkahkan kaki meninggalkan mamanya. dengan cepat ia menuju kamar tidurnya dilantai 2.
Sesampainya di kamar. Zea langsung melemparkan melepas tas kecil yang menggantung di bahunya dan bersiap untuk mandi dan hal sama juga dilakukan oleh Dina.
--------
Waktunya terus berjalan, terdengar suara tak...tak... tak....suara sendal kaki Zea yang sedang menuruni anak tangga, disusul dengan Dina dibelakangnya.
"Nyonya...makan malam sudah siap. Saya tinggal ke dapur dulu" ucap bibi inem.
"Terimakasih bibi." Jawab Zea dan juga Dina secara bersamaan.
Bibi inem adalah pembantu di keluarga Zea. ia adalah pengasuh dan orang yang menjaga Zea sejak kecil. Ketika kedua orang tua gadis manis ini pergi melakukan perjalananan bisnis, baik diluar kota maupun keluar negeri. Selain itu masih ada mang Ujang yang merupakan penjaga rumah sekaligus tukang kebun.
"Hemmm....enak sekali, masakan bib memang paling enak. semuanya kesukaan Zea." ucap gadis ini memuji.
"Jelaslah! Mama juga suka Zeey." ucap Dina sambil mengacungkan kedua jempol miliknya. (Zeey adalah panggilan sayang orang tua Zea kepada gadis manis ini).
Mereka berdua menikmati makanan dimeja makan dengan lahap sampai kenyang. Akhirnya keduanya selesai makan dan bersiap meninggalkan meja makan.
"Selesai... ma Zea kekamar dulu ya? mau siapin barang-barang buat besok. Terus tidur lebih awal supaya tidak bangun kesiangan." kata Zea meminta izin kepada mamanya.
"Iya sayang, siapin semua yang diperlukan besok. Ingat! Jangan ada yang ketinggalan." ucap Dina mengingatkan anaknya.
"Siap! mama." Jawab Zea. gadis manis ini kemudian melangkah pergi menuju kamarnya.
Setelah Zea pergi ke kamar, Dina pun beranjak dari meja makan menuju kamarnya. wanita cantik ini akan beristirahat sejenak, setelah makan malam. Setelah itu baru tidur, tetapi masih beberapa langkah dari meja makan. Tiba-tiba handphonenya berbunyi dan bergetar.
"Hallo, sayangku. Baru juga 3 hari mama pulang ke Jakarta. mungkinkah sudah rindu sama mama." ucap Dina dengan sedikit menggoda suaminya.
"Hallo, sayang. Jelas rindu berat sama istri tercantik begitu. Oh, iya. Bagaimana kabar anak kita? Papa rindu sekali sama Zeey. sayangnya kerjaan disini belum bisa ditinggal, mungkin 2-3 bulan lagi baru bisa pulang. itupun cuma sebentar." ucap Johan suami Dina/Papa Zea.
"Iya lah mama juga tahu, makanya mama juga cuma bisa pulang seminggu saja buat mengurus pendaftaran sekolah Zeey di SMA N XX disini. Setelah ini mungkin Senin depan mama balik lagi kesana buat menemani papa." jawab Dina.
"Kapan Zeey masuk sekolah?" tanya Johan.
"Besok sudah mulai masuk, masih pengenalan lingkungan sekolah 3 hari, setelah itu baru masuk efektif. jawab Dina dengan santai.
"Eem...ya sudah kalau begitu. Selamat istirahat sayang,....." ucap Johan .
" Selamat malam juga Cintaku." Jawab Dina yang kemudian mengakhiri panggilan teleponnya.
Dina melanjutkan langkah kakinya menuju anak tangga. baru saja ia naik beberapa anak tangga, handphonenya kembali berbunyi.
"Haist... Papa lagi. ada apa ya?" gumam Dina dalam hati.
"Halo sayang, ada apa? baru aja mama mau bobo..." ucap Dina.
"Halo juga sayang....emm itu, papa tadi lupa mau bilang ke mama, jangan lupa pesenam papa ya. ciumannya mana?." goda Johan pada Dina layaknya anak muda yang sedang jatuh cinta.
"Idihhh...si papa masih genit saja. ya sudah ini...Eeemmmmuuaachh." ucap Dina meladeni permintaan suaminya dengan memberikan kecupan jauh dari bibirnya.
"terimakasih sayang...Emmmuaacchh." ucap Johan membalas kecupan istrinya.
*RUMAH ZACK
"Paaa...Maa....aku tidak mau pindah sekolah. Aku mau sekolah disini saja titik!" ucap Zack menolak.
"Tidak bisa Zack... kontrak kerja papa disini sudah habis. Kita harus balik keindonesia. besok mamamu akan mengurus surat pindah sekolahmu." ucap Stevano/Papa Zack.