* Di bandara kota J
didalam bandara yang dipenuhi pengunjung penuh sesak, calon penumpangnya orang yang baru datang dan lainnya. keluarga Steve baru saja turun dari pesawat. Zulia minta anaknya untuk lebih dulu keluar dan menunggu mereka didepan pintu bandara.
zea yang baru turun dari taxi berlari kearah pintu masuk tanpa melihat jalan sehingga brukk...suara koper terlempar dan beberapa barang didalamnya berantakan keluar.
"maaf kak...saya terburu-buru, saya benar-benar tidak sengaja"(ucap zea sambil melangkahkan kaki pergi).
Zack hanya diam dan memandang zea dengan dingin. tiba-tiba, sreett... menarik tangan zea dengan kasar dan hampir membuat zea terjatuh. tangannya memegang tangan zea untuk menahannya pergi.
"beresin dan rapikan seperti semula"(ucap Zack dingin).
"maaf bukannya tidak mau...tapi saya benar-benar harus segera mengantarkan tas ini"(ucap zea sambil memperlihatkan bungkusan didalam tas yang ia bawa).
namun Zack sama sekali tidak mau tahu dengan urusan zea, yang dia inginkan hanya koper nya kembali rapi. disisi lain zea yang jengkel karena tangannya dipegang Zack dan tidak bisa segera bertemu mamanya. zea tidak punya cara lain selain merapikan barang-barang itu. disela-sela zea merapikan barang kekoper, handphonenya berbunyi... ada pesan singkat masuk yang isi mamanya sudah naik ke pesawat karena menunggu zea terlalu lama bisa ketinggalan pesawat nanti. zea yang membaca SMS itu seketika menjadi emosi dan marah, dia menginjak kaki Zack sepenuh tenaga.
"Ouuhh...."(ucap Zack dari mulut nya karena kesakitan). seketika melepaskan tangannya zea.
"Dasar cowok gila, brengsek, sombong rasain kamu..... gara-gara kamu aku jadi terlambat memberikan tas ini"(celetuk zea yang jengkel tetapi puas melihat Zack yang kesakitan, zea berlari pergi tanpa peduli lagi dengan barang dikoper zack).
sebenarnya zea sudah menahan emosinya yang sedari tadi ingin mukulin si Zack namun diurungkan karena ditempat umum. disisi lain Zack yang menahan sakit menggerutu, awas saja kamu kalau sampai ketemu lagi, kamu pasti akan membayar nya.
Zulia dan suaminya yang sudah selesai dengan urusan didalam bandara segera keluar menghampiri anaknya. Zulia sempat kaget dan tersenyum melihat isi koper anaknya yang acak-acakan.
" Lho kok dibongkar disini sih kopernya, dirumah dong sayang.....emang mau buka lapak jualan baju...hehe"(goda Dina kepada anaknya).
"huuh....ini semua gara-gara kurir bodoh itu lari gak pake mata"(cetetuk Zack).
Zulia dan suaminya membantu anaknya merapikan kopernya dan mengajak masuk mobil yang sedari tadi menunggu mereka.
perjalanan pulang kerumah.
.
.
.
.
* Dirumah zea
Ting tong ting tong...suara bel pintuyang di pencet zea. krataaakk....suara pintu dibuka oleh bik inem.
"Non zea sudah pulang"(ucap bik inem).
"sebel banget.... sial banget sih hari ini"(ucap zea)
"ada apa non...kok sebel. Lho kok tasnya dibawa pulang lagi?? katanya tadi dianterin buat nyonya Dina"(tanya bik inem).
"gak jadi bik...aku terlambat ngasih tasnya ke mama, mama keburu masuk pesawat. semua ini gara-garanya aku ketemu cowok gila dan sombong itu, tasnya jadi g sampai ke mama deh"(ucap zea sambil berlalu melangkah menuju kamarnya dilantai dua untuk istirahat).
*dirumah Zulia
keluarga Zulia telah sampai dirumah setelah satu jam perjalanan dari bandara. mereka turun dari mobil dan masuk rumah. ya.... rumahnya yang lama tidak mereka tinggali sejak 10 tahun yang lalu, hanya sesekali pulang saat liburan atau jika Steve ada kerjaan dikota J. rumah ini tetap terawat karena meski tidak ditempati tuan Zulia dan keluarganya tetapi ada para pembantunya yang merawat dan membersihkan rumah setiap hari.
" Oh ya Zack...besok mama akan kesekolah kamu yang baru, kamu juga harus ikut"(ucap Zulia).
"terserah mama aja"(jawab Zack dengan melangkah pergi menuju kamar).
Zulia dan suaminya pun melakukan hal yang sama, mereka pergi kekamar untuk istirahat karena sangat lelah.