*PERJALANAN PULANG
Zea yang sudah janjian dengan Reza
untuk pulang bareng, menunggu didepan gerbang sekolah.
Tidak lama zea meunggu datanglah
reza dengan membawa motor kesayangannya dan menghampiri zea.
"Nih helmnya" ucap Reza sambil menyodorkan helm
miliknya.
" aku gak yakin nih mau pulang bareng kamu… takutnya para
fansmu gilamu bakal myerbu aku lagi, gara-gara sang pangerannya aku bawa kabur"ucap
zea menerima helm dari reza.
"Ha…ha..ha…ternyata putri tomboy juga bias takut juga ya,
aku kira penampilanmu yang udah kayak cowok ini udah gak takut sama cewek"(ucap
reza sambil tertawa )
"enak aja kamu bilang….aku gak bukannya takut sama mereka, Cuma
sama enggak mau cari rebut aja sama cewek-cewek alay itu"(ucap zea menegaskan)
"ya udah…kalau emang gak takut ya cepetan naik, keburu sore
nih"(ucap reza).
Zea pun segarea naik keatas motor reza dan memgenakan helm.
Motor reza mulai melaju dengan cepat. Perjalanan lumayan lancar, motor reza lumayan nyaman
untuk dikendarai. Maklumlah reza sangat sayang dengan motornya jadi perawatan
motor sangant ia perhatikan agar aman
dan nyaman saat dikendarai.
Motor reza yang
semula melaju dengan cepat tiba-tiba berhenti secara mendadak. Sreet…. Nyeett. Zea yang kaget seketika dengan
reflek memeluk tubuh reza, sehingga bagian dada zea menyentuh punggung reza
dengan kasar.
"Ah…gila kamu ini ngerem mendadak, aku masih pingin hidup
woyy…"teriak zea memukul punggung reza.
Miauuu…miauuuu …miauuu terlihat seekor kucing lewat secara
mendadak didepan motor reza yang membuat reza menghentikan motor memdadak agar
tidak menabrak si kucing.
" ampun tuan putri…hamba
tidak sengaja"ucap reza menyembunyikan wajahnya yang memerah karena merasa ada
sesuatu yang empuk dan lembut menempel
dipunggungnya.
" tuan putri pala lo" ucap zea membenahi posisi duduknya.
Reza mulai menjalankan motornya lagi. Perjalanan lancer sampai
tiba didepan rumah zea.
" Thanks sob …udah mengantar aku sampai rumah" ucap zea
memberikan helm kepada reza.
"Ok…sama-sama. Oh ya bagaimana kalo besok aku jemput kamu,
kita berangkat sekolah bareng?" Tanya reza.
"Boleh saja…hitung-hitung menyingkat waktu daripada naik taxi"jawab zea.
"ok…aku jemput jam 6 pagi ya" ucap reza.
Reza dan zea tidak hanya teman sejak SMP tetapi juga
bertetangga. Rumah reza yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari rumah
zea.
**
Zack yang baru saja tiba rumahnya langsung berjalan menuju kamarnya. Ia melempar tasnya
ke sofa didalam kamar kemudian merebahkan diri diatas kasur. Ia mengingat
peristiwa dilorong kelas ketika melihat zea yang sedang dikerjai oleh geng ACS.Zack
tersenyum-senyum sendiri.
"gadis ini benar-benar menarik"gumam zack lirik
Zack merasa zea gadis yang sangat berbeda dengan para
cewek-cewek lain yang mendekatinya. Tampilannya yang tomboy dengan wajah yang cantik tidak bisa menutupi sisi feminimnya. Yang lebih
ia suka dari zea adalah zea bukan tipe cewek yang mudah ditidas oleh
cewek-cewek lain.
Zulia yang dari tadi telah memperhatikan tingkah laku
anaknya dari pintu kamar zack pun mendekat.
"hayo…lagi senyum-senyum sendiri, lagi melamunin siapa ya….pasti
cewek deh. Kenalin ke mama dong" pinta zulia.
"Iiih mama…kebiasaan deh gak ketuk pintu kalau masuk kamar"ucap
zack
"halah…ngalihin perhatian aja kamu. Kapan kamu kenalin dia
sama mama" ucap zulia mendekatkan wajahnya di muka zack.
"gak ..gak ada cewek" ucap zak sambil menjauhkan wajah dari
mamanya.
"Haisst…kamu ini pelit amat, jangan buat mama penasaran"ucap
zulia memaksa.
" aduh mama..dibilangin lum punya pacar juga, gimana mau
ngenalin"balas zack.
" ya sudahlah. Ayo kita turun makan siang dulu" ajak zulia.
Zulia dan zack turun untuk makan siang .