Chereads / ANTARA AKU DAN MALAKA / Chapter 6 - SELAMAT TINGGAL

Chapter 6 - SELAMAT TINGGAL

deru teriakan dendam amarah mengaung di seluruh plosok kesultanan perlak. Ingin rasanya tanah menolak darah yang bercucuran, namun korban tak dapat terhindarkan.

Sorak gema kemenangan sriwijaya membuat gema ketakutan rakyat jelata. Kali ini tiada ampun dan tiada sisa bagi aisyah si putri jelita, ia kandas dalam kesedihan yang mendalam.

oh jiwa yang gagah berani prajurit perlak, darah kalian lain kali akan ia ganti dengan kemerdekaan. Bersabarlah dalam doa, tegulah dalam hati dan kuat laah dalam hidup itulah pesan Aisyah.

namun berbeda dengan si bujang, ketika ia membuka mata kesedihan atas perpisahan kembali menderu jiwa nya. Ia mencoba menepis bayang namun wajah cantik putri jelita selalu terbayang di pelupuk mata.

Dengan kekalahan telak perlak, sultan ditahan di istana. Hak pemerintahan perlak di gantikan oleh jedral panglima sriwijaya. Sedangkan Aisyah di tahan di penjara karena di nilai punya potensi berbahaya bagi kemenangan sriwijaya.

Lusuh sudah kulit mulus mu putri, tiada yang hormat pada mu lagi. Dua luka kau pikul di atas kepala, luka perpisahan dan luka bangsa yang tertindas. fikiran nya jauh terbang menerka, apakah si bujang cinta nya itu masih hidup, ia khawatir ia akan menjadi pembunuh atas luka yang ia buat di tubuh si bujang. Tidak dapat di tepis bahwa benar aisyah mencintai parameswara.

Namun lagi-lagi fakta jika dia adalah pangeran sriwijaya yang amat ia benci menepis cinta walaupun berat terasa. Namun angin sejuk pengertian mulai muncul di hati aisyah, parameswara orang baik.

Setidak nya ia mengerti hal itu.

Hari-hari berlalu cepat, rakyat perlak berjalan di bawah awasan sriwijaya, tak terasa sudah 8 tahun sejak pristiwa itu, aisyah di bebaskan dengan syarat tunduk kepada kekuasaan sriwijaya.

8 tahun yang sangat penjang bagi aisyah namun angin segar kemerdekaan terdengar di tahun ini. Tiba-tiba seluruh pasukan sriwijaya pergi meninggalkan perlak. Ternyata ibukota sriwijaya sedang dalam kondisi kritis. Kudeta terjadi dan sriwijaya di ambang keruntuhan.

Doa aisyah terjawab sudah, sriwijaya tidak mereka kalahkan dengan kekuatan namun mereka kalah dengan diri mereka sendiri. Berita runtuh nya sriwijaya membuat segenap negeri bergembira. Sultan kembali berkuasa dan mereeka kembali merdeka.

***

Aisyah duduk bersimpuh di bukit jari, ia berfikir sedang apa si bujang sekarang, apakah ia masih hidup atau sudah mati. Kehancuran sriwijaya adalah kehancuran anggota kerajaan. Apalagi berita mengatakan jika raja sriwijaya tewas. Walapun ia enggan memikirkan nasib si bujang tetap saja khawatir meembayang di benak nya.

"Ternyata disini, putri pulang dulu sultan ingin bicara"kata si bibik dengan nafas memburu'

***

"Aisyah, ayah sudah semakin tua sedangkan negri kita semakin sulit. Berdiri nya kesultanan Samudra pasai Aceh dan Malaka di negeri melayu memberikan ayah ide agar perlak bisa tetap ada"kata sultan serius'

"apa itu ayah??"

"Ayah akan menikah kan kamu dengan sultan Malaka sedangkan adik mu dengan sultan Pasai dengan begini negri ini akan selamat dari krisis"jelas sultan'

Aisyah tidak menjawab, ia pergi meninggalkan sultan, jauh di lubuk hati nya yang paling dalam ia masih menyimpan nama Ali si bujang sayur.