Chereads / Permaisuri Kembali ke Sekolah / Chapter 59 - Tim kelas F akan kalah?

Chapter 59 - Tim kelas F akan kalah?

Yin Wushuang berjalan dari tempat duduk penonton dan semua orang yang ada di sana melihat ke arah Yin Wushuang.

Han Li berjalan mendekati Yin Wushuang kemudian berbisik, "Apakah kamu benar-benar ingin bertanding?"

Bermain bola basket bukan lah sebuah perkelahian, pertandingan ini tidak bisa diselesaikan dengan kekuatan ataupun oleh pikiran, melainkan dengan konsentrasi.

Permainan bola basket Yin Xue'er sudah telah terlihat, dan memang sangat bagus, memang tidak diragukan lagi jika ia dipilih menjadi asisten tim mereka.

Yin Wushuang tidak menjawab pertanyaan Han Li, tetapi matanya menatap Han Li dengan muka datar.

Tatapan ini membuatnya menutup mulutnya.

Dia tidak keberatan, Rong Yun, Chen San, dan Zhao Zhu secara langsung juga tidak mengatakan apa-apa lagi.

Tapi mereka bertiga merasa bahwa ... Tidak ada harapan lagi dipertandingan ini.

Pada awalnya memang sudah tidak mengharapkan apa-apa, karena kedua tim ini kemampuannya memang terlihat berbanding jauh.

  -

Setelah wasit meminta pendapat para guru, dia kembali dan berdiri di tengah lapangan: "Pertandingan ronde ketiga segera dimulai!"

Dengarkan peluitku! Ketika peluit berbunyi, kedua belah pihak memulai bertanding.

Ketika Yan Ziye mendapat bola, tanpa berkata apa-apa ia langsung memberikan bolanya ke Yin Xue'er.

Ini adalah trik mereka. 

Yin Xue'er mendapatkan bola, kemudian ia memberikan senyuman pada Yan Ziye, dan kemudian menggiring bola, tubuhnya yang ringan itu dengan mudah lolos dari serangan Rong Yun dan Chen San.

"Omg, gerakannya cepat sekali!"

Mereka benar-benar terlihat sangat cocok!

"Kekuatan Yin Xue'er hampir sama dengan Yan Ziye!"

"Lihat! Dia sengaja mengitari setengah lingkaran dan bergegas ke depan Yin Wushuang! Apa yang ingin ia lakukan? Provokatif?"

"Yah…,Yin Wushuang tentu tidak bisa menghentikannya! Dia hanya ingin memasukkan bola didepan Yin wu shuang!"

"Wajah Yin Wushuang kerdil, kurus dan pendek, bagaimana bisa bermain basket! Tim kelas F pasti akan kalah!"

Mata Yin Xue'er terlihat sangat membencinya, dan pada saat ia mendekati Yin Wushuang, ia sepertinya salah gerakan sehingga dia jatuh ke tanah kemudian ia memegangi perutnya.

Bola basket terlepas dari tangannya dan melayang keluar dari lapangan basket.

Wajah Yan Ziye tertegun, dan dia tampak garang. Dia dengan cepat berlari ke pacarnya dan membantunya.

"Kakak! Kenapa kamu sengaja mendorongku!" Yin Xue'er mengatakan dengan wajah yang menyakitkan: "Apakah karena aku telah menjadi asisten bola basket?"

Setiap orang telah mendengar dan mengetahui kabarnya tentang Yin Wushuang dan Yin Xue'er yang bersaing untuk mendapatkan posisi sebagai asisten bola basket.

Ketika mendengar Yin Xue'er mengatakan seperti itu, orang-orang hanya bisa menebak dan melihat Yin Wushuang dengan tatapan aneh.

Wasit bersiul, "Pelanggaran! Peringatan!"

  ...

"Kakak, kenapa kau begini?"

"Pelanggaran, peringatan kedua kali!"

  ...

"Kak, kita bertanding secara sehat saja bagaimana?"

"Pelanggaran, peringatan kelima kali! Three point diberikan kepada tim Yan Ziye!"

  ...

Pada saat Yin Xue'er menggiring bola, Yin Wushuang selalu diberikan "Pelanggaran", Han Li melihat sesuatu yang aneh terjadi.

Posisi Yin Xue'er setiap saat sangat bagus, sehingga mereka tidak dapat menangkap kesalahanya.

Waktu terus berlalu, skor tim basket Yan Ziye dan tim kelas F menjadi 30: 2.

Poin ini lebih buruk dari pada babak sebelumnya.

Hasil ini sangat sesuai dengan dugaan penonton sebelum pertandingan dimulai!

Kelas F sebelumnya telah kalah dua babak, babak ketiga jika kalah maka mereka akan keluar dari pertandingan.

  -

Waktunya istirahat

Meskipun wajahnya terlihat sedih, tetapi di tengah-tengahnya ia menenangkan suasana : "Ratu, kamu tidak ada apa-apa? Yang penting kita sudah berusaha." Ucap Rong Yun pada Yin Wushuang.

"Yin Xue'er memiliki hati yang jahat." Cen San berkata dengan muka datar.

Zhao Zhu membersihkan keringatnya kemudian meminum air mineral, Lalu dia berkata: "Tidak masalah kita menang atau kalah, tapi jika diganggu oleh mereka saya tidak bisa menerimanya!"

"Jangan pikirkan itu!" Han Li baru ingin menyalakan rokoknya, tapi ia sadar bahwa ia sedang mengenakan seragam bola basket.

Yin Wu shuang lalu meminum air, lehernya sangat putih seperti batu giok, setelah minum ia menutup kembali botol minumnya, kemudian dengan suara dingin berkata:

"Bukankah memang aku sudah bilang bahwa aku bakalan kalah?" Dia menjadi semangat dan panas!