Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Bos Besar, Istri Kecil!

Enchanting Smile
1080
Completed
--
NOT RATINGS
3.6m
Views
Synopsis
Hai Xiaotang terbangun di rumah sakit setelah berusaha bunuh diri karena Dongfang Yu, suaminya yang sangat dicintainya menceraikannya. Namun dia sangat terkejut mendapati bahwa dia terbangun di masa beberapa tahun sebelumnya. Hai Xiaotang yang merasa mendapat kesempatan untuk mengulangi hidupnya kembali memutuskan untuk memperbaiki hidupnya dan tidak mengulangi kesalahannya di kehidupannya yang dulu. Dia memutuskan untuk bercerai dengan suami yang sama sekali tidak pernah mencintainya, lalu meraih kebebasan dan memulai hidup baru. Tetapi perjalanan Hai Xiaotang untuk memperbaiki hidupnya tidak semudah itu, Dongfang Yu tidak mau menceraikannya karena akan memberikan efek buruk pada pekerjaannya. Mereka pun tetap hidup bersama dalam perkawinan yang tidak bahagia.
VIEW MORE

Chapter 1 - Dia adalah legenda Kota C

"Pengadilan sudah mengesahkan perceraian kita. Bulan depan aku bisa menikahi Lin Xin'er. Hari ini aku datang hanya untuk memberitahumu."

Di balik jendela besi yang dingin, Hai Xiaotang menatap pria tampan nan terhormat di hadapannya.

Di Kota C, pria itu adalah seorang legenda, seorang kaisar.

Baik dari penampilan, latar belakang, maupun kemampuannya, sulit untuk tidak membuat orang lain merasa rendah diri setelah melihatnya.

Pria ini dulu adalah suaminya, namun saat ini hubungan mereka yang sebenarnya rapuh itupun sudah benar-benar berakhir.

Hai Xiaotang mengira sampai mati pun masih dapat tetap menjadi istrinya.

Hai Xiaotang sambil gemetaran mencela dirinya sendiri, "Aku benar-benar tidak pantas menjadi istrimu…"

Bahkan sampai saat ini, pria ini masih saja bagaikan makhluk dalam mitos.

Sedangkan dia, kecantikannya sudah lama hilang tak berbekas karena digerogoti oleh rasa cemburu, kebencian, dan sakit hati.

Bahkan sekarang dia adalah seorang tahanan yang sedang menunggu hukuman mati!

Dia yang kotor bagaikan air comberan, bagaimana mungkin sepadan dengan pria yang bersinar bagaikan mentari ini.

Dongfang Yu menatap matanya, dengan dingin tanpa perasaan. "Ini adalah terakhir kali kita bertemu. Ada lagi yang mau kau katakan?"

Dengan bibir kering dan pucat Hai Xiaotang berkata, "…Aku hanya ingin bertanya, apakah kamu pernah menyukaiku sedikit saja?"

"…"

Pria itu hanya diam tak berkata-kata. Hal ini sudah cukup untuk menjelaskan semuanya, bahwa rasa itu tidak pernah ada.

Hai Xiaotang memejamkan matanya dengan putus asa.

Dia mengira hatinya sudah lama mati, tetapi saat ini dia merasa lebih sakit lagi. Sakit yang membuatnya tidak mampu menemukan harapan untuk hidup sedikitpun.

"Selama ini ternyata aku hanya bertepuk sebelah tangan…" Ia tertawa lirih namun ajaibnya suara tawanya terdengar sangat tenang. "Di kemudian hari, aku tidak akan menghalangi kalian lagi."

Karena dia sebentar lagi akan mati...

Dongfang Yu mengangkat lengannya dan melihat jam yang ada pada pergelangan tangannya sejenak, kemudian ia bangkit berdiri dan berkata dengan dingin, "Hai Xiaotang, kalau tahu akan berakhir seperti ini, seharusnya tidak perlu diawali."

Hai Xiaotang berakhir seperti ini adalah karena ulahnya sendiri.

Selain mengasihaninya sedikit, Dongfang Yu tidak tahu harus bagaimana lagi terhadap Hai Xiaotang.

Dongfang Yu akhirnya berbalik dan akan pergi, lalu tiba-tiba dari belakang terdengar suara serak namun masih memiliki kerenyahan khas suara seorang gadis, "Kakak Dongfang…"

Langkah pria itu tertahan, lalu ia menoleh dan melihat Hai Xiaotang menerjang dinding---

BRAKK..!!

Terdengar suara benturan keras dan suara tengkorak kepala yang retak.

Tubuh kurus Hai Xiaotang melorot ke bawah.

Dongfang Yu melihat dengan tercengang, darah bersimbah dimana-mana!

Dia tidak mengira Hai Xiaotang akan memilih cara seperti ini untuk mati.

Melihatnya terbaring dingin di lantai, Dongfang Yu seakan mendengar bisikan lirih dari wanita itu. "Seandainya tahu akan berakhir begini, aku tidak mungkin… mencintaimu…"

*******

Di rumah sakit, dalam kamar yang putih pucat.

Hai Xiao Tang yang terbaring di tempat tidur membuka matanya perlahan.

"Sudah sadar." Di samping telinganya terdengar suara rendah dan dingin.

Ia menoleh ke samping, melihat Dongfang Yu duduk di tepi tempat tidur, hatinya terasa tersengat.

Bukankah aku sudah mati, kenapa aku tidak mati?

Hai Xiaotang tidak ingin menghadapi pria itu lagi, dan menghadapi dunia yang tanpa harapan ini, tetapi kenapa dia masih hidup?!

Tetapi walaupun dia tidak mati, tidak lama lagi dia juga akan dieksekusi.

Memikirkan hal ini, hati Hai Xiaotang yang bergelora dengan cepat kembali menjadi dingin.

"Hai Xiaotang." Pria itu mendekat, sepasang matanya menatap dingin, bahkan tersisip sedikit kebencian yang sulit untuk ditutupi, "Mengapa kamu tidak mati kali ini?"

"…" Hai Xiaotang tertawa datar, "Aku juga ingin tahu mengapa."

Dongfang Yu menatap kosong.

Sikap Hai Xiaotang yang tenang tidak seperti perkiraannya.

Sebelumnya ia mengira bahwa setelah mendengar perkataannya, wanita itu akan menjadi kasar dan tidak masuk akal seperti dulu, lalu membuat kegaduhan.

Namun sikapnya tidak seperti yang dikira, tetapi Dongfang Yu tidak terlalu memikirkannya.

"Oh…" Dongfang Yu mencemooh dan berkata dingin tanpa perasaan, "Kalau kamu mau mati jangan melibatkan orang lain."

Selesai berbicara, Dongfang Yu tidak ingin lagi melihatnya. Ia pun berdiri dan pergi.

Melibatkan orang lain?

Ketika Hai Xiaotang sedang meragukan perkataan tersebut, Mama Zhang berjalan masuk.

Mama Zhang adalah pembantu yang mengurus Hai Xiaotang sejak kecil, bahkan sampai dia menikah.

"Nona, apa kamu baik-baik saja, ada yang sakit?" Mama Zhang bertanya dengan penuh perhatian.

Melihatnya, hati Hai Xiaotang terasa kecut.

Dalam kondisi seperti ini pun Mama Zhang masih begitu memperhatikannya.

Hai Xiaotang tersenyum, "Aku baik-baik saja…"

Hanya sangat disayangkan, mengapa tidak langsung mati saja?

Mama Zhang menghela napas, "Nona, mengapa kamu begitu bodoh. Kamu pergi menabrak Nona Lin, walaupun hanya menabrak mobilnya, tetap saja kamu bisa terluka, selain itu konsekuensinya juga sangat berat. Lain kali jangan melakukan perbuatan bodoh seperti ini lagi ya."

Hai Xiaotang termangu.

Mama Zhang bicara apa? Dia menabrak mobil Lin Xin'er?

"Tetapi nona jangan khawatir, masalah ini sudah diatasi oleh tuan dan sudah tidak apa-apa lagi. Untungnya kamu tidak terluka. Walaupun Lin Xin'er juga di rumah sakit, tetapi hanya cedera kecil. Untungnya kali ini kalian semua tidak apa-apa, kalau tidak, bagaimana aku menjelaskannya kepada ayahmu…."

Mama Zhang mengoceh sendiri, sampai tidak melihat raut wajah Hai Xiaotang yang semakin aneh.

Dari kata-kata Mama Zhang, Hai Xiaotang merasa ada yang tidak beres.

Dia yang menabrak mobil Lin Xin'er adalah masalah yang sudah lama berlalu, sudah lewat.

Kapan dia mengendarai mobil dan menabrak Lin Xin'er lagi?

Hai Xiaotang mengulurkan tangan dengan kaku dan resah, meraba dahinya sendiri…

Ternyata mulus, tidak ada bekas luka dan tidak sakit!

Bukannya dia bunuh diri dengan menghantamkan diri ke dinding, bagaimana mungkin tidak ada luka. Dia ingat dengan jelas kepalanya pecah dan berdarah banyak sekali.

Walaupun tidak mati, tetapi juga tidak mungkin tidak cedera sama sekali…

"Nona, dokter bilang kamu tidak apa-apa, hari ini sudah bisa pulang ke rumah." Mama Zhang tersenyum gembira. "Kamu harus paham, walaupun hubungan Tuan dan Lin Xin'er semakin dekat, itu tidak akan mengancam posisimu. Selama kamu adalah istri Tuan, mereka tidak akan bisa apa-apa!"

"Mama Zhang -" Hai Xiaotang tiba-tiba meraih tangannya, mengagetkannya.

"Ada apa, Nona?"

Hai Xiao tang menatapnya dengan tidak sabar, "Ambilkan telepon genggam, segera!"

Mama Zhang tidak mengerti apa yang mau dilakukannya, ia terdiam sejenak lalu mengangguk dan menyerahkan telepon genggam kepadanya.

Hai Xiaotang mengambil telepon dan menyalakannya, lalu melihat tanggal yang tertera pada layar telepon!

Ia membelalakkan mata, sulit untuk mempercayainya.

Kenapa bisa begini... Waktu kembali ke 2 tahun yang lalu!

Hai Xiaotang sangat bingung, sulit menerima peristiwa ajaib ini.

Dia tidak tahan lalu mencubit pahanya sendiri, aduh, sakit!

Ini bukan mimpi!

"Nona, kamu tidak apa?"

"Mama Zhang, aku bisa pulang ke rumah hari ini, lalu semuanya beres kan?" Dia menatapnya tanpa menjawab pertanyaan Mama Zhang sebelumnya.

Mama Zhang mengangguk, "Benar, jangan khawatir. Semuanya sudah beres. Hari ini kita bisa pulang."