20 menit kemudian, video tersebut pun telah berakhir diputar.
Jun Can mematikannya kemudian berkata: "Maaf telah mengganggu, silakan dilanjutkan."
Yin Xue'er menjadi pusat perhatian penonton.
"Bukan aku! Bukan aku! Yin Xue'er menjawab sambil melambai-lambaikan tangannya, wajahnya juga terlihat sudah pucat. Ini semua fitnah! Pasti ini fitnah!"
Han Li tertawa sambil berkata: "Yin Xue'er, kamu berani sekali, pede sekali. Seorang Jun shao mana bisa memfitnah mu?"
Saat itu wajahnya menjadi pucat pasi.
"Xue'er, kenapa kamu berbuat seperti ini?" Yan Ziye terlihat sangat kecewa pada Yin Xue'er.
"Ziye, aku..aku.." Kemudian ia pun pingsan.
Yin Xue'er telah pingsan, tetapi semua orang yang ada di sana masih belum tahu dengan jelas penyebab dari permasalahan ini, sebenarnya siapa yang salah.
Yan Ziye dengan sangat malu membungkukkan badannya dan berkata kepada Yin Wushuang: "Saya mewakili Yin Xue'er meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukannya."
"Kamu tidak malu?" Mendengar Han Li berkata seperti itu kepadanya, Yin Wushuang hanya memainkan alisnya saja.
Yan Ziye terlihat sudah sangat emosi, tetapi bagaimanapun juga ini adalah kesalahan pacarnya sendiri, jadi ia berusaha agar tetap terlihat tenang.
"Maaf!" Dia membungkukkan badannya lagi, kali ini tidak hanya didepan Yin Wushuang saja melainkan di hadapan teman-temannya Yin Wushuang yang lain.
Selain Yan Ziye, tim basket lainnya pun ikut membungkukkan badan mereka meminta maaf atas kesalahan bodoh yang telah dilakukan oleh Yin Xue'er.
Melihat sikap mereka, tim kelas F pun merasa sangat terhormat, baru kali ini seorang Yan Ziye bisa bersikap seperti ini terhadap mereka.
Paling tidak sikap mereka seperti ini pantas diacungi jempol!
Han Li lalu berbisik pada Yin Wushuang: "Jika kamu tidak menginginkan hadiah ini, aku punya ide."
"Lakukan apa yang menurutmu benar." Yin Wushuang bisa menebak maksud perkataan Han Li tadi.
Han Li kemudian memegang trofi tersebut dan berjalan menuju Yan Ziye yang masih membungkukkan badannya itu.
"Trofi ini buat kalian saja, benar kata Yin Xue'er kami memang tidak pantas menjadi juara, jika kita yang mengikuti ajang pertandingan liga nanti pasti akan kalah, kalian lebih hebat dibandingkan kami, jadi ini buat kalian saja." Han Li berkata seperti itu pada Yan Ziye.
Yan Ziye kemudian mengangkat kepalanya dan tampak sangat kebingungan.
Beberapa guru juga ikut kebinggungan.
Sudah begitu lelah bisa mendapatkan kemenangan ini, kenapa mereka dengan gampang berkata seperti itu?
"Pertandingan ini sebenarnya yang kami inginkan bukanlah kemenangan tetapi martabat kami, mungkin berbeda dengan pemikiran kalian."
"Kamu…"
"Cara kalian meminta maaf kepada kita yaitu kalian harus bisa memenangkan pertandingan liga nanti, mengharumkan nama baik sekolah kita!" Setelah Han Li berkata seperti itu, ia langsung memberikan trofinya dan kembali ke tempatnya.
Yan Ziye merasakan trofi itu tampak sangat berat, tidak hanya itu, bahkan saat ini hatinya benar-benar sangat terluka karena malu!
"Han Li! Jika kalian latihan dengan benar dan baik, kalian juga pasti bisa seperti kita!"
Han Li melambai-lambaikan tangannya, lalu bersama Yin Wushuang ia meninggalkan lapangan.
Salah seorang guru berkata: "Saya merasa murid kelas F tidak seperti yang orang lain katakan bahwa mereka sangat menakutkan."
Guru perempuan juga menganggukan kepalanya dan berkata: "Benar, saya melihat ini dengan mata kepala saya sendiri!" Mereka seakan-akan tidak percaya dengan sikap Han Li tadi.
Bahkan kepala sekolah pun bingung, dalam benaknya ia berpikir: "Apakah peraturan pembagian kelas ini ada yang salah?"
Apakah bagus jika murid pintar disatukan semua?
Apakah mungkin benar jika murid nakal disatukan, akan semakin nakal?
Baik atau buruk seorang murid tidak harus diukur melalui nilai pelajaran mereka!
Selain para guru, penonton yang melihat sikap Han Li pun merasa sangat terkagum.
Ada seorang penonton yang berlari mendekati Han Li dan memberikan satu botol minuman kepadanya: "Han Li ini untukmu!"
Orang ini adalah seseorang yang pernah meremehkan kelas F.
Kemudian beberapa orang juga memberikan minuman, snack dan bunga.
"Ambil saja !"
"Ini buat kalian semua."
"Ini semua kalian makan ya! Heyy, jangan melihat aku seperti itu!"
"Itu ...bunganya tolong diterima ya!"
"Masih ada punyaku!"