Yin Xue'er menggigit bibir bawahnya, wajahnya memerah tersipu malu, akhirnya dengan ia mengatakan: "Dia juga... pernah menciumku loh."
Setelah selesai berbicara seperti itu, dia langsung tertawa malu menutupi wajahnya.
"Terkadang dia benar-benar membuatku kesal, padahal saya tidak mengizinkannya menciumku tapi ia malah tidak peduli, malahan dia bilang bahwa sering bermimpi menciumku. Kak, menurutmu apa yang harus saya lakukan?" Ia dengan sengaja bertanya kepada Yin Wushuang.
Yin Xue'er mengangkat kepalanya kemudian tertawa dengan sombong dan bahagia, ia ingin melihat ekspresi wajah Yin Wushuang yang mungkin sudah kesal dengannya.
Tapi, faktanya tidak seperti yang ia bayangkan.
Yin Wushuang juga ikut tertawa!
Dia juga ikut tertawa? Harusnya dia merasa kecewa!
Dia tertawa seperti sedang akting sebagai iblis yang jahat!
"Kamu …. Kamu tidak sakit hati? Kamu pasti pura-pura lagi kan? Kenapa kamu tidak sakit hati? Bukankah kamu juga suka pada Yan Ziye?"
Lalu ia berkata lagi: "Kalau mau menangis, menangis saja, tidak usah dipendam lagi! Tidak ada yang melarangmu! Saya yakin hati kamu pasti sangat terluka."
Dulu setiap kali dia berjalan melewati Yan Ziye, matanya selalu meliriknya namun apa daya Yan Ziye sedikitpun tidak menyukainya.
Apa yang dikatakan Yin Xue'er tadi seharusnya membuatnya terluka, lalu sekarang kenapa dia tidak kecewa sedikitpun?
Bagaimana Munkgin?
Setelah Yin Wushuang tertawa dengan puas, ia menatap Yin Xue'er lalu berkata padanya: "Yin Xue'er, kamu kira saya bisa menyukai 'Bekas' punya orang?"
Yin Xue'er yang tampak tidak mengerti kembali bertanya pada Yin Wushuang: "Apa maksud kata-katamu tadi?"
"Ohh, rupanya kamu tidak mengerti maksudku, sini saya jelaskan padamu." Yin Wushuang sambil tersenyum berkata: "Kemarin malam ada pertandingan hebat di hutan kecil itu, saya melihatnya dengan sangat jelas."
Saat itu Yin Xue'er hanya bisa terdiam seribu bahasa.
"Hei, aku benar-benar tidak menyangka seorang yang terlihat lemah lembut, bahkan dijuluki 'Bunga Sekolah' itu justru berbuat hal yang memalukan seperti itu."
Yin Wushuang mengucapkan satu kalimat lagi yang membuatnya semakin takut sekaligus tidak tau harus berbuat apa: "Apa maksudmu?aku tidak mengerti!"
Pada saat genting seperti ini, ada beberapa orang berjalan di sepanjang sudut jalan, Yin Xue'er mengambil kesempatan untuk berbalik dan menjatuhkan sendiri tubuhnya ke tanah.
"Kakak! Kenapa kamu dorong aku? Lantas apa salah saya sampai teganya kamu berbuat seperti ini terhadapku?"
Orang yang lewat itu berambut merah marun, ia mengenakan seragam sekolah Yinglan, ia memakai anting-anting berlian hitam di telinga kirinya, ia terlihat seperti preman sekolah.
Melihat wanita yang jatuh di depan matanya itu membuatnya merasa jengkel.
Kebetulan sekali, ternyata laki-laki yang lewat ini adalah 'Mo Jin' pacar Yin Wushuang yang dulu.
Meskipun ia adalah anak jurangan kaya di Gangcheng, tetapi sifatnya seperti preman dan ia juga adalah seorang gay.
Dia suka pada sesama laki-laki, jadi akting Yin Xue'er kali ini tidak akan berpengaruh apapun terhadapnya.
Yin Xue'er juga tidak percaya bisa-bisanya orang itu adalah pacar kakaknya sendiri, dia dengan cepat berkata: "Kak, jika kamu suka Yan Xiye katakan saja tidak usah sengaja mendorong-dorong saya sampai terjatuh seperti ini!"
Maksud kata-katanya tadi sebenarnya hanya ingin memberi tahu Mo Jin bahwa pacarnya sekarang menyukai laki-laki lain.
Pada dasarnya Mo Jin tidak menyukai lawan jenis, dia tidak akan terpengaruh dengan yang dikatakan oleh Yin Xue'er, beberapa saat kemudian Mo Jin pun pergi meninggalkan mereka.
Ha? pergi?
Dia bisa pergi begitu saja?
Tidak nyangka dia bahkan tidak peduli dengan Yin Wushuang lagi
Jika dipikir secara logika, bukankah seharusnya dia marah jika tahu kekasihnya telah menyukai laki-laki lain?
Hmm... Kenapa dia malah terlihat tidak peduli?
Yin Wushuang dan Yin Xue'er seketika diam beberapa saat, karena Yin Wushuang juga tidak mengingat banyak tentang sosok seorang 'Mo Jin'.
Tapi… Ia terlihat menarik.
Rencana Yin Xue'er tidak hanya gagal tapi ia juga sudah menjatuhkan sendiri tubuhnya ke tanah. Saat ia ingin berdiri, Yin Wushuang dengan kesal meregangkan kaki kanannya dan menginjak dadanya!
Lalu Yin Wushuang pun pergi meninggalkannya!