Pada hari itu, ada dua kejadian besar yang dialami Yin Wushuang. Pertama, ia telah dicap sebagai salah satu 'Bunga' yang dikenal karena kecantikannya di sekolah. Kedua, pada hari itu juga ia akan dipindahkan ke kelas F. Sebuah kelas yang terkenal karena siswa-siswinya yang nakal.
Bagi Yin Wushuang ini adalah perubahan yang sangat drastis.
Meskipun ia sekarang mendapat predikat 'Bunga' di sekolahnya, mendapatkan julukan itu tidak menutup kemungkinan bahwa ia bisa mendapatkan masalah.
Pada saat ia membereskan buku-bukunya di kelas B, teman-teman laki-laki di kelasnya merasa sedih bahwa Yin Wushuang akan meninggalkan kelas mereka. Mereka pun hanya bisa mengantar kepergiannya dengan suram. Namun disisi lain, Ruan Ling justru merasa bahagia atas kepergiannya!
Bagus! Ini adalah akhir yang buruk bagi Yin Wushuang! Meskipun Ruan Ling lebih buruk rupa dibandingkan Yin Wushuang, tetapi setidaknya nilainya lebih bagus dari gadis yang baru saja mendapat gelar 'Bunga' itu!
Yin Wushuang pantas mendapatkan hukuman itu!
-
Pada saat ia berjalan menuju ke kelas F, Yin Wushuang mengingat-ingat dimana letak kelas tersebut.
Di SMP Yinglan, kelas F merupakan kelas yang berisi siswa-siswi dengan sifat dan watak yang bermacam-macam.
Penghuni kelas itu selalu membuat onar, sehingga guru-guru yang mengajar di sana tidak menyukai mereka. Begitupun juga murid kelas lainnya, bahkan pengurus sekolah pun tahu bahwa kelas tersebut adalah tempat berkumpulnya para siswa-siswi 'sampah'.
Siswa-siswi yang berada di Kelas F adalah sekumpulan anak tanpa prestasi, tidak naik kelas, dan memiliki IQ rendah. Mereka tidak punya kemampuan apapun yang bisa dibanggakan. Singkat kata, mereka adalah siswa-siswi paling tidak berguna di SMP Yinglan.
Tindakan dan sikap jelek penghuni Kelas F sangat sulit diubah, bahkan para guru pun sering dijadikan sasaran kenakalan dan kekurangajaran mereka.
Bahkan, berita tentang kelas F ini sempat beredar di koran! Berita yang dimuat mengatakan bahwa mereka adalah segerombolan siswa-siswi dengan kelainan, dan bisa disimpulkan bahwa setelah lulus, para murid berandalan ini akan sulit diterima dalam masyarakat.
Setelah membaca pemberitaan tersebut, para murid Kelas F pun berusaha mencari tahu siapa yang telah membocorkan kelakuan buruk mereka pada pihak koran. Ketika mereka sudah mengetahui siapa pelakunya, mereka langsung mengepung dan menghajar orang itu hingga dia babak belur. Pada akhirnya, orang tersebut harus masuk ruang ICU, dan sampai hari ini dia masih belum sadarkan diri.
Penghuni Kelas F adalah siswa-siswi yang sebenarnya sudah tidak layak diterima di SMP Yinglan. Ruang kelas mereka pun letaknya terpencil jauh dari ruang kelas yang lain.
Ruang Kelas A sampai E berada pada lantai 3 gedung utama SMP Yinglan, namun hanya kelas F saja yang ditempatkan di sebuah gedung tua yang sudah rusak dan tak layak pakai.
Banyak guru yang takut akan keselamatan diri mereka, sehingga guru-guru pun sering mencari alasan untuk tidak mengajar di Kelas F. Hingga pada akhirnya hanya sedikit guru yang mau mengajar dan mengurus siswa-siswi di kelas tersebut, sehingga nilai mereka semakin hancur.
Menurut murid-murid SMP Yinglan, Kelas F adalah kelas yang sangat jelek .
Tapi menurut Yin Wushuang …..
"Yin Wushuang! Hey, ternyata ini bukan cuma gosip ya, kamu benar pindah di kelas ini?" Han Li duduk diatas meja guru dengan kaki menyilang dan sambil merokok.
"Sini aku bantu nyalakan rokokmu!" Kata teman sebelahnya.
Teman yang lain kemudian berkata:
"Kakak Li ,mau ku ambilkan minum?"
"Kakak Li nanti siang mau makan apa?"
Yin Wushuang hanya menatap mereka sambil berpikir, Han Li adalah ketua geng di Kelas F, ini pertanda...
"Kalian lihat Yin Wushuang! Dia adalah panutanku!" Han Li tertawa sambil mengeluarkan asap rokok dari mulutnya.
Teman-temannya pun menatapnya dengan heran.
"Apa? Panutan Kakak Li?"
"Bukan kah dia hanya siswi biasa?"
"Benar, dia cuma siswi biasa saja!"
"Hey dasar jelek, apa maksudmu?" Han Li bertanya dengan nada suara tinggi.
Di hadapan teman-temannya, Han Li lompat dari meja guru, kemudian tersenyum dan merentangkan kedua tangannya.
Gerakan yang dilakukannya tadi hanya untuk menyambut Yin Wushuang masuk ke kelasnya.
"Selamat datang…"
Ia lalu menoleh ke arah ke papan tulis.
Teman-teman Han Li pun langsung mengikuti pandangannya. Mereka tampak tersenyum bahagia menyambut kedatangan Yin Wushuang.
Yin Wushuang melihat sambutan yang diberikan Han Li dan teman-temannya serta papan tulis itu. Ukurannya sangat besar, bahkan hampir menutupi seluruh dinding tempatnya digantung. Di papan tulis itu tertulis:
---Neraka
Dengan nada suara yang pelan, Han Li mengatakan "Selamat datang….di neraka!"
Ketika menyebutkan 'Neraka' mereka tampak sangat senang.
Yin Wushuang menjawab "Ya.." kemudian bergegas mencari tempat duduk yang kosong.
Dengan ekspresi datar Yin Wushuang memasuki Kelas F, dia tidak merasa bahagia ataupun kecewa.
Perasaannya yang biasa-biasa saja sangat berbeda dengan kebanyakan murid yang baru dipindah ke kelas F.