Untuk beberapa saat, Jian Xiaoqiao menatap Lin Xi dengan pandangan aneh, "Kalau kau menyukainya, aku tidak keberatan untuk memberikannya padamu!"
Lin Xi melambaikan tangannya, mengisyaratkan penolakan, "Tidak perlu. Aura Pak Gu sangat kuat, aku tidak akan sanggup menahannya!"
Dia tidak ingin mati dengan begitu tragis!
Jian Xiaoqiao tertawa sambil menatap Lin Xi. Memangnya Lin Xi pikir dia juga bisa menahannya?
Ini benar-benar lucu. Jian Xiaoqiao merasa dirinya dan Gu Yishen berada di dua dunia yang berbeda. Tidak akan pernah ada titik temu.
"Dulu aku selalu berpikir, lelaki seperti apa yang akan kau cari. Tetapi sekarang, kupikir kalian cocok! Watak Gu Yishen sebenarnya cocok denganmu!"
Yang satu tenang, yang satu banyak tingkah. Yang satu nakal, yang satu terkendali. Bukankah ini takdir yang diturunkan oleh Surga?
Sayangnya…
Melihat Jian Xiaoqiao yang sedang menggigit pulpennya. Lin Xi sedikit menyayangkan, kenapa Gu Yishen tidak bisa mengambil hati Jian Xiaoqiao?!
Tidak lama setelah mereka selesai membicarakan tentang pelajaran, terdengar suara dari luar kamar.
"Xiaoqiao, ajak Lin Xi untuk cuci tangan lalu makan!" Terdengar suara Gu Yishen memanggil mereka.
"Iya!" Jian Xiaoqiao menjawab Gu Yishen, dia lalu mengajak Lin Xi, "Lin Xi, ayo kita makan!"
"Iya! Tapi Xiaoqiao, kenapa Pak Gu memanggilmu Xiaoqiao, sedangkan kamu memanggilnya dengan Gu Yishen?" Bukankah lebih baik jika Jian Xiaoqiao memanggilnya Yishen?
"Masih bagus aku tidak memanggilnya Si Gu mesum!" Jawab Jian Xiaoqiao dengan ketus.
Jian Xiaoqiao lalu mendorong Lin Xi keluar dari kamar. Mereka lalu mencuci tangan dan duduk di meja makan.
Melihat lima masakan dan sebuah sup di meja, Lin Xi menatap Jian Xiaoqiao dengan pandangan iri. Setiap hari ada orang yang membuatkan masakan enak untuknya, benar-benar beruntung.
Sedangkan Lin Xi, setiap hari harus berhadapan dengan pelayan dan pengurus rumahnya.
"Duduklah." Kata Gu Yishen yang masih mengenakan celemek.
"Maaf merepotkan Anda, Pak." Lin Xi berkata dengan sungkan, lalu dengan cepat Jian Xiaoqiao menyahuti, "Tidak merepotkan!"
Karena Gu Yishen memang harus memasak setiap hari, hari ini memasak untuk satu orang lagi juga tidak masalah.
"Iya. Setiap malam aku dan Xiaoqiao selalu makan di rumah. Kedatanganmu membuat rumah ini menjadi lebih ramai. Aku akan mengambil susu, kalian makanlah!"
Lin Xi melihat Jian Xiaoqiao dengan ekspresi iri lalu berbisik, "Xiaoqiao, Pak Gu sangat baik kepadamu!"
"Nona Lin Xi, aku bisa mengerti bahwa kamu menyukainya." Ucap Jian Xiaoqiao sambil melotot ke arah Lin Xi.
Pipi Lin Xi memerah, "Xiaoqiao, apa yang kau bicarakan?"
Lin Xi hanya merasa iri pada Jian Xiaoqiao. Andai saja Lin Xi memiliki pacar seperti Gu Yishen, pasti akan lebih baik…
Sayangnya…
"Lin Xi, kalau kau mau, aku akan memperkenalkanmu pada kakakku. Jadilah iparku! Seperti pepatah bilang, sesuatu yang bagus tidak akan diberikan kepada orang lain!"
"Tidak perlu!" Jawab Lin Xi sambil melambaikan tangannya. Dia membayangkan kedua kakak Jian Xiaoqiao yang seperti gunung es itu.Dia benar-benar tidak akan bisa menghadapinya.
"Apa yang kau takutkan? Sebenarnya kedua kakakku adalah orang yang baik. Hanya saja mereka terlihat dingin." Jian Xiaoqiao mencoba membujuk.
"Xiaoqiao, menyerahlah denganku kalau masalah itu!"
Lin Xi menangis tanpa air mata. Kedua kakak Jian Xiaoqiao benar-benar seperti dua gunung es yang sulit untuk ditaklukkan.
"Kenapa tidak mengajak temanmu makan?" Kata Gu Yishen yang datang sambil membawa susu.
Jian Xiaoqiao mengambil susu yang ada di tangan Gu Yishen lalu meneguknya, "Aku haus. Aku menunggu mu datang membawa susu lalu aku akan makan." Ucap Jian Xiaoqiao.
Gu Yishen meletakkan gelas susu yang lain di depan Lin Xi, "Kalau begitu, cepatlah makan! Setelah makan, Kamu harus minum obat, Aku sudah menyiapkannya."
"Aku tidak sakit, tidak perlu minum obat!" Ucap Jian Xiaoqiao dengan nada tidak peduli.
Melihat tingkah Jian Xiaoqiao, Lin Xi tidak dapat menahannya lalu berkata, "Xiaoqiao, jangan membantah. Pak Gu melakukannya demi kebaikanmu."