Di dalam kamar, Lin Xi sedang memusatkan pandangannya ke buku pelajaran. Dia mengira Jian Xiaoqiao sedang meletakkan segelas susu di hadapannya, "Xiaoqiao, aku kan sudah bilang, aku sedang tidak haus sekarang. Ayo bahas materi-materi yang ada di buku ini. Setelah itu kita bisa tidur."
"Xiaoqiao sedang tidak di sini!" Suara berat dan mempesona Jian Mingrui menghilangkan konsentrasi Lin Xi. Lin Xi yang terkejut langsung bangkit dari kursinya. Gelas yang ada di sebelah tangannya pun tersenggol dan terjatuh. Beruntung mata dan tangan jian Mingrui yang cepat dapat menyelamatkan gelas itu.
"Apakah kamu tidak apa-apa?"
Satu tangan Jian Mingrui bersandar di dinding sementara tangan yang lainya memegang gelas yang ada di belakang Lin Xi. Badan Lin Xi seluruhnya berada di dekapan Jian Mingrui. Postur tubuhnya, cara memandangnya… terlihat sangat ambigu.
Wajah Lin Xi memerah dan hanya bisa memandang Jian Mingrui tanpa bisa berkata apa-apa.
"Ka… kakak. Aku tidak apa-apa!" Jawab Lin Xi yang berusaha memberanikan dirinya.
Jian Mingrui menaikkan alisnya sambil menatap Lin Xi, "Lin Xi, apa kau takut padaku?"
Bibir Lin Xi saat ini hanya berjarak beberapa milimeter dengan bibir Jian Mingrui. Hanya dengan sedikit mendorongnya saja, Jian Mingrui pasti bisa mencium bibir merah Lin Xi itu.
Jian Mingrui hendak meletakkan gelas itu di atas meja, namun terlambat. Sebelum Dia melepaskan tangannya, Ia mendengar suara dari luar kamar.
"Ma… maaf. Silahkan dilanjutkan!" Jian Xiaoqiao mengatakannya dengan suara yang terdengar panik.
"Xiaoqiao, Aku…" Lin Xi yang sama paniknya pun mencoba untuk menjelaskan. Dia menggerakkan sedikit kepalanya, tapi kemudian bibirnya tidak sengaja bersentuhan dengan bibir Jian Mingrui.
"Apa yang terjadi?" Terdengar suara Gu Yishen dari luar kamar. Melihat apa yang sedang terjadi di dalam kamar, Gu Yishen langsung menutup pintu lalu menarik Jian Xiaoqiao pergi.
Otak Lin Xi mendadak kosong, namun dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Jian Mingrui. Sepertinya dia kehilangan kemampuan untuk berpikir.
Jian Mingrui juga sangat terkejut, dia hanya bisa membisu menatap Lin Xi. Tidak lama kemudian Jian Mingrui tersadar dan menegakkan badannya.
Lin Xi merasa jantungnya sekarang berdegup sangat cepat seperti akan pecah.
"Aku keluar dulu. Lanjutkan belajar kalian!" Jian Mingrui tahu saat ini Lin Xi merasa sangat malu, dia pun segera membalikkan badannya dan keluar dari kamar itu.
Melihat Jian Mingrui keluar dari kamar, Jian Xiaoqiao segera menghampirinya dan bertanya seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat, "Kakak, kamu dan Lin Xi… kalian…"
"Tidak sengaja bertabrakan!" Jian Mingrui hanya menanggapinya dengan singkat, "Masuk dan lanjutkan belajarmu!" Lanjutnya.
Jian Xiaoqiao pun langsung berlari menuju ke kamarnya.
"Lin Xi, kau dan kakakku, kalian…" Jian Xiaoqiao tidak melanjutkan kalimatnya, dia hanya menggunakan tangannya untuk membuat isyarat tanda berciuman.
"Tidak seperti yang kau bayangkan! Aku tidak sengaja menciumnya!" Kata Lin Xi yang masih merasa tertekan.
"Bagaimana jika meminta kakakku untuk bertanggung jawab?"
"Tidak perlu!" Lin Xi melambaikan tangannya karena dia sudah tidak ingin berhubungan dengan Jian Mingrui lagi.
Jian Xiaoqiao membungkukkan badannya ke arah Lin Xi dan berkata dengan nada menggoda, "Kakakku lumayan tampan. Tidak kalah tampannya dengan Gu Yishen. Apa kamu tidak mau mempertimbangkan untuk menjadi iparku?"
Wajah kecil Lin Xi bersemu merah.
"Jangan bicarakan itu lagi! Ayo selesaikan ini!" Ucapnya yang berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.
"Baiklah, aku tidak akan mendesakmu. Karena mungkin sebentar lagi kakakku juga akan mengejarmu!" Ucap Jian Xiaoqiao santai.
"Apa yang kau bicarakan!" Lin Xi melirik dan berbisik pelan.
Apakah dia sama sekali tidak memiliki perasaan kepada Jian Mingrui?