Chereads / masa lalu biarlah berlalu / Chapter 4 - Bab 4 Hamil

Chapter 4 - Bab 4 Hamil

May, pingsan tidak sadarkan diri, ayahnya meninggal merupakan pukulan bagi May.

Maya pun di bawa ke ruang perawatan untuk di periksa,, Tapi dokter yang memeriksanya menemukan keganjilan, May hamil memasuki usia 2 minggu,, Azhar kaget bagaimana bisa baru semalam ia melakukan malam pertama kenapa may bisa hamil secepat itu, azhar teringat pengakuan may yang telah di nodai pacarnya Toni.

"Astagfirulloh,, apakah ini anak Toni, gumam Azhar, melihat istrinya yg masih belum sadar Azhar duduk mendampingi Maya,, sedangkan dokter memberikan resep untuk Maya dan menyuruhnya beristirahat..

Azhar hanya mengangguk dan mengucapkan terimakasih kepada dokter.

"Mas, dimana aku... May bangun dan duduk di tepi ranjang. Azhar yg duduk di sebelah Maya memegang tangan Maya, "May, kamu tadi pingsan, dokter memeriksamu.. dan dokter bilang kamu hamil 2 minggu... "Apaaa, mas a,aku hamil... May kaget sambil menutup mulutnya tak percaya, mana mungkin ini anak mas azhar karna baru tadi malam mereka berhubungan, apakah ini anak Toni,, gumam May dalam hati.

"May, dengarkan mas, jangan sampai orang lain tau kehamilanmu ini, bln depan saja kita bilang kamu hamil, Mas akan menganggap anak ini anak Mas, Mas akan menyayangi seperti anak Mas sendiri, Mas akan menjagamu dan anak ini May, Maya memeluk Azhar erat dan menangis di pelukannya, hatinya sakit karena di tinggal ayahnya dan sekarang dia hamil oleh perbuatan Toni. untunglah May menikah dengan Azhar yang mau menerima apa adanya.

May sangat bersyukur sekali. "terimakasih, mas... mas baik sekali. ucap May. "sudahlah May, jangan terlalu di pikirkan, ingat bayi dalam kandunganmu.

Akhirnya May, dan Azhar menemui ibunya untuk mengurus jenazah ayahnya, dan mengurus pemakaman..

"Bu, maafkan May. "gapapa nak ibu mengerti kamu begitu terpukul kehilangan ayahmu. kamu harus ikhlas, supaya ayahmu tenang disana.

Ibu May menenangkan Maya, Azhar mengurus semua administrasinya dan mereka kembali pulang membawa jenazah ayah May,

Ibu maya ikut ke dalam ambulance sedangkan May dan Azhar mengikuti dari belakang menggunakan mobil azhar.

Sesampainya di rumah ibunya Maya, keluarga dan tetangga sudah berkumpul begitupun dengan keluarga Azhar.

"May, yang kuat yah, yang sabar, ibu Azhar dan ayah Azhar memberikan semangat kepada Maya, "terimakasih bu, Ayah... ujar Maya.

"May, maaf aku baru tau kabar ayahmu, maaf aku ga sempat ke rumah sakit kata Rina sahabat Maya, "gapapa Rin, ayah mendadak kena serangan jantungnya, Semalam dan tadi pagi menghembuskan nafas terakhirnya, alhamdulilah May sempet bertemu dulu sempat ngobrol dulu sama ayah, Rin.

" Kamu yang kuat yah May,

"Makasih Rin,

Setelah selesai, pemakaman, Maya dan Azhar menginap di rumah ibunya, selain menemani ibunya yang masih berduka, May juga ingin tetap di rumah itu untuk mengenang setiap kenangan indah bersama ayahnya.

Malam hari ketika semua teman, kerabat, dan tamu pulang, ibu May pamit masuk kamar untuk beristirahat, begitupun Maya dan Azhar memasuki kamar Maya, "May, kamu makan yah, ingat ada bayi dalam perutmu, kata a

Azhar ini mas ambilkan makanan dan ini obat dari dokter kandungan, katanya vitamin dan obat untuk menguatkan kandungan kamu minum yah, sayang. ujar Azhar dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. seolah olah bayi di perut maya adalah anaknya sendiri darah dagingnya.

"Mas, makasih Mas untuk semuanya, untuk kasih sayang Mas, sama May dan bayi ini.

"Ya, May sama-sama. kamu jangan sungkan yah sama Mas. Ayah sudah menitipkan May sama Mas dan Mas akan menjagamu dan bayimu.

May memeluk Azhar erat melepaskan semua beban di hatinya. Azhar memeluk dan mengusap lembut kepala Maya.

Dua bulan berikutnya, Maya melanjutkan kuliahnya yang hampir selesai, meski hamil maya tetap melanjutkan kuliahnya karna hanya tinggal mengurus skripsi, sidang dan Wisuda. Maya bersemangat sekali, dan selama kehamilan janinnya sehat, dan kuat. Maya tidak mengalami muntah, mual ataupun lemas seperti ibu hamil pada umumnya.

Sehingga Maya tetap beraktifitas seperti biasanya, "Rin, kamu sudah selesai kuliah mau kemana, tanya maya kepada Rina. " aku mau jalan jalan ke mall soalnya sumpek abis skripsi dan sidang. ayo May kamu mau ikut.

"Sebentar aku ijin mas Azhar dulu,,

"Halo, assalamualaikum, Mas..

"Waalaikumsalam, May ada apa sayang...

"May ijin mau ke mall dengan Rina, boleh Mas?

"Ya May, hati-hati,, yah ingat kamu sedang hamil jangan terlalu capek yah nanti pulangnya tlp Mas, nanti Mas jemput yah sayang.

"Ya, mas, makasih yah...

"Ayo Rin, kita berangkat, Maya dan Rina pun pergi ke mall untuk berbelanja dan makan, sekedar menghilangkan sumpek setelah menyelesaikan urusan kuliahnya.

"Oh ya May kamu sekarang hamil berapa bulan? "baru satu bulan Rin, Maya menyembunyikan kehamilan yg sebenarnya yg sudah memasuki 2 bln lebih. karna sudah kesepakatan dengan Azhar tidak ada yg boleh tau yg sebenarnya bahwa bayi yg di kandung bukan darah daging Azhar, dan jika nanti melahirkan mereka akan bilang bayi nya premature, sblm 9bln.

"Kamu ga ngidam May atau mual, klo hamil muda gini.

"Ga, Rin, alhamdulilah bayiku ga rewel, aku ga pernah mual atau pusing, aku juga males mandi dan berdandan mungkin bayiku laki laki yah rin, hehe..

"Bisa juga, eh May itu bukannya Toni yah?

"Ya betul Rin, ayo kita kesana aja Rin aku ga mau ketemu toni.

Dan ketika Maya dan Rina menghindari Toni, Toni sudah dari tadi melihat mereka berdua, jadi Toni berlari kearah mereka.

"May, kenapa kamu menghindariku May, aku turut belasungkawa atas meninggal ayahmu, sekarang tidak ada alasan lagi untuk kita tidak bersatu May, kamu bisa cerai dari Suamimu dan menikah denganku May, karna ayahmu sudah tidak ada.

"Maaf Ton, aku tidak bisa bercerai Aku mencintai Mas Azhar dan sekarang aku sedang hamil anak Mas Azhar.

Maya membohongi Toni, supaya Toni tidak mengganggunya lagi.

"Apa kamu hamil? aku ga nyangka kamu semudah itu berpaling dariku. Toni pergi dengan amarah kpd Maya.

Sesudah bertemu Toni Maya tidak meneruskan jalan-jalannya dan menelpon Azhar untuk menjemputnya.

Di dalam mobil Azhar bertanya, "Sayang kenapa kamu diam saja, apa ada sesuatu yg mengganggumu. Azhar mengelus pipi maya dan menatapnya, Maya pun menceritakan bahwa dia bertemu Toni dan Toni meminta kembali, tapi Maya menolak dan mengatakan dia mencintai Azhar dan mengandung anaknya.

Maya berbohong agar Toni tidak mengganggu lagi. "Apa aku salah Mas, sudah berbohong, "Sudah May, jangan kau pikirkan lagi, untuk sementara mungkin lebih baik begini, jika jujur mungkin akan ada masalah lagi, toni tidak akan melepasmu sayang... karna merasa berhak atas bayimu itu...

May hanya diam termenung sampai akhirnya sampai di rumah.