Chereads / masa lalu biarlah berlalu / Chapter 8 - Bab 8 Pertemuan kembali

Chapter 8 - Bab 8 Pertemuan kembali

Nabila masuk ke rumah dengan wajah berseri-seri.. Assalamualaikum Bunda... Nabila menyapa Maya dan menyalami tangannya,

"Kok kamu senyum-senyum seperti orang yang lagi jatuh cinta. kata Maya

"Ah, bunda bisa aja,, Emang nya kalo hati Bahagia harus orang yang sedang jatuh cinta saja Enggak kan bun,,

"Emang kamu Bahagia kenapa?

"Ahh bunda kepo aja,, hehe seru Nabila,,

"Bun, Nabila masuk kamar dulu yah mandi dulu nanti baru bantuin bunda.

"Iya, sayang, tenang aja bentar lagi juga beres,, kata Maya.

Setelah selesai mandi Nabila membantu bundanya menyiapkan makanan di meja makan,

Kemudian Ayah dan Ilham baru datang,, ikut bersiap-siap,, terutama Ilham, karna diam-diam Ilham naksir Riri anak ke 2 dari Toni dan Rina,

"Kak, gimana penampilanku, dah oke kan? Ilham minta pendapat Nabila, dan Nabila tersenyum melihat adiknya yang lagi puber..

"Udah ganteng adikku Sayang... Nabila mencubit pipi Ilham dengan gemasnya.

"Yang bener kak,, Ilham berlari mengejar kakaknya yg pergi ke ruang tamu hendak membuka pintu, karna keluarga Toni dan Rina sudah datang.

"Assalamualaikum... Seru Keluarga Toni

"Waalaikumsalam... Nabila menjawab salam sambil mencium Tangan Toni dan Rina dan adik-adiknya Rio dan Riri mencium tangan Nabila.

"Pha kabar kamu nak? tanya Toni

"Alhamdulilah pah, baik, ayo masuk, pah, mah, ayo Rio dan Riri juga..

Merekapun duduk di ruang tamu,, Ilham yang dari tadi memperhatikan dan menyalami mereka semua ikut duduk di sebelah Rio dan mengobrol sambil matanya mencuri-curi pandang ke arah Riri

Riri yang di perhatikan hanya tertunduk malu.

"Ri, ayo ikut kakak ke dalam yuk,, Nabila yang merasa rindu dengan adik perempuan nya mengajaknya ke kamar untuk melepas rindu.

Azhar dan Maya pun menemui Tamu nya mereka berjabat tangan dan mulai mengobrol.

"Ilham coba kamu bawa Rio main dulu ke kamar dan panggil kak Nabila kesini, ada yang ingin Ayah bicarakan.

"Iya ayah, ayo Rio kita ke kamar ka Nabila.

Di dalam kamar Nabila sedang berbincang dengan Riri. Kemudian Ilham dan Rio masuk.

"Kak, Kakak di panggil Ayah ada yang mau di bicarakan, tapi Riri disini aja jangan ikut kata Ayah.

"Ada apa yah kok tumben ayah mau bicara sama kakak.

"Mau di jodohin kali kak seru Ilham sambil tertawa...

"Huss ngomong ngelantur aza... Ya udah kakak tinggal dulu yah,

Nabila pun menuju ruang tamu.

"Yah, ada apa? tanya Nabila

"Sini duduk sayang ada yang harus kita bicarakan. Nabila pun duduk di sebelah ayah dan Bundanya.

Lalu Azhar mulai membicarakan semuanya menceritakan tentang perusahaan nya yang akan Bangkrut,, dan hanya ada satu cara yaitu bekerjasama dengan perusahaan Mandala Putra. yang pemilik nya adalah Frans yang pernah menabrak Nabila.

Nabila kaget, ternyata Frans yang tadi berkenalan dengannya adalah orang yang menabraknya, pantas saja waktu itu bertemu di kantor polisi.

Ayah meminta pendapat Nabila, apakah boleh Ayah bekerjasama dengan Frans,, begitu juga kepada Toni, Azhar meminta pendapatnya,,

"Menurut aku, lebih baik bekerjasama dengan Frans, masalah dulu Dia menabrak Nabila itu kan kecelakaan, musibah, kita tidak bisa menghindari Musibah yang di berikan Tuhan, kita harus legowo, jangan menjadi pendendam apalagi kita membutuhkan kerjasama ini. Betul kan Nabila,, kata Toni.

"Iya, Pah, papah Toni benar, Nabila setuju aja Ayah, kalo Ayah mau bekerjasama dengan Frans apalagi untuk menyelamatkan Perusahaan.

"Alhamdulilah, Ayah senang, mempunyai anak yang Dewasa pemikirannya.

Azhar bersyukur Nabila dan Toni memiliki pemikiran yang baik, tidak menyimpan dendam,

"Ayo, sekarang kita makan, Bunda Maya sudah masak yang special, seru Azhar.

Mereka pun makan bersama dengan Bahagia,, Ilham mulai mendekati Riri yang di bantu Rio, dan Nabila bahagia 2 keluarganya berkumpul bersama.

**********

Ke esokan harinya Nabila menghadiri acara Perpisahan,, Nabila menghadiri bersama Ayah dan bundanya,, Nabila mendapatkan Nilai terbaik di sekolahnya, Ayah dan Bundanya merasa bangga sekali.

"Selamat yah sayang,, Ayah dan bunda Bangga sama kamu, O, ya kamu mau melanjutkan kuliah dimana? Azhar bertanya, kepada Nabila.

"Ayah, boleh ga Nabila ambil jurusan Informatika, di Lembaga komputer, Nabila ingin menjadi Programer di konsultan IT.

"Wah , bagus sekali nanti kamu bisa kerja di Perusahaan Ayah, bantuin ayah bisa kan?

"Siap, Bos, seru Nabila becanda dengan ayahnya,, Maya hanya tersenyum-senyum melihat kemesraan Azhar dan Nabila.

Meskipun Nabila bukan anak kandung tapi bagi Azhar, Nabila adalah anak nya sendiri.

Setelah acara perpisahaan Azhar mengantar Maya dan Nabila pulang, tapi karena macet lalu Azhar mengajak istri dan anaknya itu bertemu dengan Frans untuk menandatangani kesepakatan kerjasama.

"Maaf Frans saya habis menghadiri acara perpisahan anak saya di sekolah, tadi di jalanan macet jadi mereka saya bawa tidak apa-apa kan? sahut Azhar sambil menjabat tangan Frans.

"Tidak apa-apa pak Azhar, seru Frans yang tampak bahagia melihat Nabila, Mata nya terus memandang ke Arah Nabila,

"Hmmm cantik sekali anak ini apalagi dengan polesan make up,, semakin mempesona gumam Frans dalam hati.

Maya yang melihat tatapan Frans yang penuh cinta mencoba mengalihkan perhatian Frans dengan berdehem,, "Hmmm,, nak Frans apa kabar? tanya Maya,

Frans yang kaget menyambut uluran tangan Maya, "Baik, bu sahut Frans

Lalu Frans mengulurkan tangannya kepada Nabila dan berkata "Senang bisa bertemu denganmu lagi,, sambil tersenyum...

Membuat jantung Nabila berdebar...

Nabila menjawab sambil menundukan wajahnya,, Senang bertemu denganmu,,

Azhar yang melihat ke gugupan Frans dan Nabila mencoba mencairkan suasana dengan percakapan ringan, lalu mereka membahas kerjasama dan penandatanganan kerjasama dan di tutup dengan makan bersama.

Pertemuan kembali ini membuat Frans semakin memantapkan hati untuk mengejar Cinta Nabila. Cinta pada pandangan pertama. Meskipun Frans telah cukup berpengalaman dalam hal bercinta tapi dia baru kali ini mengalami jatuh cinta, karna selama ini dia berpacaran hanya untuk bersenang-senang saja. tanpa pernah merasakan arti cinta sesungguhnya.

Azhar, Maya dan Nabila pamit kepada Frans, dan dengan terus terang Frans mengungkapkan keinginannya untuk lebih dekat dengan Nabila, "Pak Azhar, bolehkah saya lebih mengenal putri bapak yang cantik ini.

Azhar pun tersenyum, "Boleh saja asal jangan mengganggu kuliah nya nanti, biarkan Nabila meraih cita-citanya dahulu.. ucap Azhar yang di sambut dengan gembira oleh Frans.

"Siap pak Azhar , saya akan mendukung Cita-cita Nabila, akan mensupportnya.. ujar Frans bersemangat...

Nabila tersipu malu, dan Maya hanya tersenyum melihat anaknya yang pipinya merona.

"Kami pamit nak Frans, Bunda Maya tersenyum sambil berpamitan.

"Ya, bu, pak mari silahkan, apakah saya bisa main ke rumah bapak dan ibu untuk menemui Nabila nanti?

"Boleh saja seru Azhar.

Dan mereka pun pulang ke rumah.

Frans merasa bahagia sekali, Dia pulang dengan hati berbunga-bunga.