Hari ini hari yang di nantikan oleh Maya dan Azhar hari ini hari wisuda, Maya sudah memakai kebaya meski perutnya sudah membesar,, tapi maya terlihat cantik dan anggun.
"Sayang kamu jangan pakai sepatu itu yah, kamu pakai yang ini saja kata azhar sambil menyerahkan sepatu yg tidak ada hak nya..
" Ya, sayang kata maya, yang semakin mesra dengan suaminya itu. semenjak hamil Maya semakin mencintai suaminya Azhar karna perhatian dan kelembutan Azhar yang membuat Maya nyaman dan bahagia.
"Mas, aku sudah siap mas ayo kita berangkat, kita harus jemput ibu dulu.
"Wow, kamu cantik sekali sayang,, Azhar menatap takjup, istrinya.
membuat Maya malu dan merah wajahnya.
Azhar mengelus lembut pipi may dan memberikan kecupan di bibir merah May.
Maya tersipu malu, "Udah Mas, ntar terlambat lagi.
"Ayo, sayang mas juga udah siap,
Maya dan Azhar menjemput ibunya Maya lalu pergi ke gedung aula tempat Maya di wisuda, disana Maya bertemu dengan Rina dan Toni karena merekapun sama-sama di wisuda.
Maya heran melihat kedekatan Rina dan Toni, "Sejak kapan kamu dekat dengan Toni, Rin?
Tanya Maya berbisik ke telinga sahabatnya itu
"baru seminggu ini bisik Rina.
"Oooh, gtu tapi kamu ga ada hubungan apa apa kan Rin?
"Entahlah, May, kmarin Toni nembak aku tapi aku belum kasih jawaban, menurut kamu bagaimana?
"Aku takut melukaimu jika aku menerima Toni,
"yah, terserah kamu rin, kalo kamu nyaman dan mencintai Toni aku sih mendukung saja. karena aku sudah tidak ada hubungan apa apa lagi dengan Toni, dan aku sudah melupakan dan memaafkan perbuatannya dulu.
"Makasih yah, May seru Rina sambil tersenyum bahagia.
Maya tidak menyangka sahabatnya dan mantan kekasihnya bisa bersama.
Setelah acara selesai, Maya dan Azhar makan di luar bersama ibunya, kemudian foto-foto di studio untuk mengabadikan wisudanya
dan akhirnya pulang ke rumah.
"Mas, tau ga, Rina dan Toni sedang menjalin hubungan.
"Masa sih sayang, pantas aja tadi mereka selalu bersama, yah kita doain saja semoga mereka bahagia dan segera menikah.
"Ya, Mas klo mereka menikah dan bahagia aku jg senang, mungkin suatu saat aku akan jujur memberitahukan kpd mereka bahwa ini anak Toni, agar anak ini mempunyai 2 keluarga yg bisa membahagiakannya.
Tapi aku akan menunggu saat yg tepat suatu hari nanti yah, mas. dan aku juga ingin memiliki anak dari kamu sayang... seru May sambil bersandar manja di dada Azhar.
"Iya, sayang... Mas juga ingin punya anak dari darah mas sendiri...
Azhar mengelus mesra rambut Maya,
ya, semenjak hamil Maya agresif mungkin karena hormon kehamilannya, terkadang Maya yg mulai duluan, memancing hasrat Azhar,
Azhar yang sudah terbiasa mengikuti alur Maya,
Azhar dengan hati hati memasuki tubuh Maya . Setelah selesai menyalurkan hasrat mereka tiba-tiba Maya merasakan sakit di perutnya,,
"oouuuh... Mas perutku sakit Mas...
"Kenapa Sayang, mana yg sakit ...
Azhar melihat ada darah keluar. kaget sekali dan panik...
"Sayang kamu berdarah, apakah kamu akan melahirkan,, ayo kita ke rumah sakit.
Azhar membantu Maya berpakaian dan bersiap-siap membawa perlengkapan melahirkan, dan berangkat ka rumah sakit segera.
Di rumah sakit Azhar menunggu di depan tempat bersalin, Maya di tangani Dokter kandungan dan beberapa perawat. tak lupa Azhar menelpon keluarganya dan ibunya Maya,
Ibu Maya datang, "Bagaimana nak Azhar kenapa Maya melahirkan sekarang bukannya blom masuk 9bln yah, Azhar hanya menjawab, "mungkin prematur bu, bayinya sudah pengen keluar. Azhar mencoba menutupi, padahal memang usia kandungan maya sudah memasuki 9 bulan.
Tak lama dokter keluar, "Selamat yah Bapak Azhar bayinya sehat, sempurna bayi Perempuan. deg... jantung Azhar berdegub kencang karna jika anak perempuan kelak harus ayah aslinya yang menjadi wali nikahnya, tapi Azhar menutup kegelisahan nya dengan mengucap " alhamdulilah, terimakasih dokter, boleh saya azani, anak saya dok,
"Boleh, silahkan masuk pak Azhar.
Azharpun memasuki tempat bersalin, nampak Maya berbaring lemah setelah melahirkan di sampingnya putri cantik dan imut, Azhar mencium kening Maya, Maya tersenyum.
"Mas, azani dulu yah sayang... dede bayinya.
"Ya, mas, seru Maya sambil berkaca-kaca menahan haru, serasa bermimpi ia mempunyai seorang putri. Azhar pun mengazani putri Maya dengan syahdu, dan bayi itu menangis mendengar suara azan dari Azhar, Azhar memeluk dengan penuh kasih sayang, sehingga bayinya merasa nyaman dan tertidur di pangkuan Azhar.
"Mas, ibu mana,? seru maya
"Ibu ada di luar, nanti jika kamu di pindah ke ruang perawatan ibu baru boleh menengok mu, ini kan ruang bersalin sayang.
Akhirnya Maya dan putrinya di bawa ke ruang perawatan, disana sudah ada, Ibu maya dan keluarga Azhar... mereka berbahagia menyambut cucu pertama mereka..
"Siapa nama putri cantik ini may, kata ibu maya.
"Mas Azhar yang akan memberi nama, bu.
"Namanya Nabila Putri Azhar, bagaimana May kamu suka?
"iya mas nama yang cantik.
setelah 2 hari di rs esoknya Maya dan Azhar kembali ke rumah. banyak teman dan saudara yang menengok termasuk Rina sahabat Maya,
Rina datang bersama Toni, Rina menengok sekaligus memberitahukan bahwa dia dan Toni akan segera menikah.
"May, selamat yah... ini hadiah untuk bayi cantik.. ini aku beli sama Toni lho,,
"Makasih, Rin, makasih Toni seru Maya
"Iya , sama sama May, boleh aku menggendong bayimu,, seru Toni,
"Boleh, tapi hati-hati yah... kata Maya
Toni menggendong bayinya dengan penuh rasa cinta, Toni bergumam dalam hati,, "Kenapa aku merasa bayi ini mirip denganku, yah,, dan kenapa perasaan ini, ada apa yah,, Toni bertanya tanya dalam hatinya seolah ada ikatan batin dengan bayinya maya,,
"Oh, iya may, ini undangan pernikahanku dengan Toni , rina memberikan undangan kepada Maya,
"oh jadi kalian akan Menikah minggu depan, selamat yah,, mungkin klo aku sudah sehat akan datang tapi klo aku blom sehat di wakilkan oleh suamiku yah..
"Ya gapapa, aku ngerti kok May, kata Rina
"Ini minumannya, seru Azhar , silahkan di minum dulu, Toni biar Nabila saya gendong, kata Azhar.
"Oh, iya ini silahkan, Toni menyerahkan Nabila ke tangan Azhar tapi tiba-tiba Nabila menangis seperti tidak mau lepas dari gendongan Toni.
"Biar, sebentar lagi sampai nabila tidur yah, kata Toni.
Akhirnya Azhar membiarkan Toni menggendong Nabila sampai tidur,, Toni terlihat sangat menyayangi Nabila, gumam Azhar dalam hati, mungkin ikatan darah lebih kental dari apapun.
Sepulangnya Toni dan Rina, Azhar melamun seperti banyak pikiran, Maya pun menanyakan ada apa gerangan. "Sayang.. ada apa kok ngelamun gitu.. "Sayang kamu ga lihat tadi cara Toni menggendong dan menatap Nabila seolah olah Nabila itu anaknya. apa Toni merasa ada ikatan batin yah dengan Nabila.
"Ya , sayang aku juga melihat nya tadi, tapi kita tidak bisa memberitahukan nya sekarang, aku belum berani dan merasa belum saatnya sayang.
"Oh, iya ini undangan pernikahan Toni dengan Rina, apakah kita bisa datang, sayang...
"Ya, Klo kamu sudah sehat kita datang saja biar Nabila kita titipkan di ibu, kan ga lama juga, sayang.
"Iya, sayang.. makasih yah udah jadi suami dan ayah yang baik buatku dan anakku...
"Anak kita sayang... ujar Azhar kesal.
"Iya, anak kita , jangan cemberut dong, aku kan ga sengaja,, bujuk Maya...
Akhirnya, Azhar tersenyum setelah bibirnya di kecup Maya.