"dosa apa aku bisa2 nya ngenal orang seperti dia uuhhh bikin kesal saja" sambil ngomel2 sendiri di Koridor.
"woiy Lis napa sihh kok kesal gitu heran aku liatnya, aneh tau gak" tanya Dina bingung sambil melingkar kan tangannya ke bahuku.
"tau tuu dosen kayaknya ada dendam pribadi sama aku" ujarku kesal.
"emangnya kamu di apain sama Pak Revan, tapi aku mau kok kalau Pak Revan yang apa2in aku"
"apaan sih Din jangan norak dehh, makhluk aneh gitu kok di demenin" jawabku kesal
"emangnya diapain sih kamu aku jadi kepo tau Lis, cerita sihh" tanya Dina padaku.
"Pak Revan nyuruh aku ikut kelas tambahan mata kuliahnya tiap hari jam 4 sore, kan aneh heran aku tuu" jawabku membuat Dina bingung.
"aku gak ngerti Lis kamu ngomongin apa sihh" tanya Dina bingung.
"apa lagi aku, udahh ahh kita plg yuk hari free kan, udah kita pulang aja aku capek mau istirahat"
Setibanya di parkiran aku dan Dina menghampiri mobilnya karena aku belum di kasih kepercayaan sama orang tua menyetir sendiri, katanya nanti kamu gini lah kamu gitulah.
Tiba2 seseorang menghampiri kami berdua.
"Lisa udah mau pulang yaa" tanya pria tersebut membuat kami berdua kaget.
"ehh iyaa kak kami kebetulan free hari ini dosennya pada gak bisa masuk semua" jawab Dina antusias.
"oohh gitu, Lisa gimana kalau kita makan dulu baru pulang mau gak" tanya Bagas berharap aku mau ajakannya.
"mau kok kak kebetulan kami belum makan dari tadi yaa kan Lis" jawab Dina antusias
Aku kesal karena Dina dari dulu emang gak pernah bisa liat cogan, liat cogan dikit pasti penyakitnya kumat, nah sekarang Dina lagi kumat2nya.
"gimana Lisa mau yaa...mau yaa" tanya Bagas berharap padaku.
"ayoo sih Lis kan jarang2 makan di traktir cogan apalagi sama kak Bagas yaa mau yaa" Dina juga berharap aku ikut.
melihat Dina begitu berharap akupun mengiyakan ajakan Bagas, bukan karena Bagas melainkan karena Dina yang tak ingin penyakitnya kumat lama2.
"Lisa mau pesan apa pesan aja jangan malu2 yaa" ujar Bagas padaku sambil tersenyum manis.
"iyaa kak pasti Dina dan Lisa gak bakal malu kok kalau soal makan" jawab Dina yang sontak aku mencubit lengannya.
"apaa sihh Lis yaa kan bener kalau soal makan mahh gak usah malu2 kali Lis kamu kok marah sih Lis" jawab Dina yang membuat aku malu karena mencubit lengannya, dan membuat Bagas menatapku heran.
"ya udahh ahh aku pesan pangsit sama minumnya jus jeruk yaa" jawabku mengalihkan pembicaraan.
"akhirnya Lis kamu bersuara juga" jawab Dina yang membuatku langsung menatapnya tajam.
Bagas yang melihatku menatap tajam Dina tersenyum manis.
"kamu manis juga kalau senyum yaa pantas aku jadi tambah suka sama kamu" batin Bagas sambil melihatku mengomeli Dina.
"kamu pesan apa Din kamu pesan aja" tanya Bagas pada Dina.
"aku samain sama Dina aja dehh kak tapi minumnya teh dingin aja ya kak" jawab Dina.
"mbak saya pesan pangsit nya 3 jus jeruknya 2 dan teh dingin 1 ya mbak" ujar Bagas kepada seorang pelayan disana.
"baik mas, mas dan mbaknya tunggu sebentar ya pesanannya akan datang beberapa menit lagi, Terima kasih mas mbak" jawab pelayan tersebut ramah.
Pesanan nya pun datang, sesekali kami pun mengobrol dan tertawa, tanpa tersadar kami pun akrab.
"ternyata Bagas asik juga gak seperti aku duga" batinku melihat Bagas yang langsung akrab denganku dan Dina.
Bukannya aku tidak menyukai Bagas, tetapi disaat pertama kali ngenal Bagas dia udah ngeselin, cuek dan aku benci orang yang tidak menghargai orang lain.
Tapi sekarang pendapatku tentangnya berubah, karena mungkin dia tidak seperti itu, dia berbeda aku menyukai orang yang bisa membaur denganku dan sahabatku.
Sesampainya di rumah.
"Assalamu'alaikum Lisa pulang" aku langsung masuk ke rumah, tapi aku tiba2 di kejutkan karena di rumah sedang ada tamu.
"waal'aikumsalam sayang untung kamu sudah pulang mama padahal mau nelpon kamu kalau kamu belum nyampe2 sayang" jawab mama sambil menyium tangan mama.
"ayoo cepat kamu ke kamar mandi kita lagi ada tamu" ujar mama
"oohh iyaaa mama Lisa ke kamar dulu yaa gerah udahan badan Lisa" jawabku sambil melepaskan sepatu.
"Lisa udah pulang sayang tante kangen loo sama kamu nak" ujar tante ayu memelukku yang membuat aku kaget.
"kalau ada tante ayu berarti... mampus aku tadi sampe lupa kalau ada kelas tambahan" batinku sambil melihat kiri kanan mencari keberadaan Revan.
"fiiuuuuhhhh...seperti nya kali ini aku selamat" jawabku yang membuat mama dan tante ayu bingung. mereka menatap ku dangan penuh kebingungan.
"ehhh gak papa kok ma, ohh iyaa tante Lisa ke kamar dulu yaa tante Lisa mau mandi" ujarku membuat tante ayu mengusap rambutku.
"iyaa sayang" jawab tante ayu.
aku pung langsung memasuki kamarku, saat ku buka pintu tiba2.
ceklekk...
"aaaaahhhhhhh" aku pun berteriak karena ada seorang pria sedang berbaring di sofa kamarku.
"diammm kamu bisa diam tidak" kata pria tersebut sambil menutup tangan nya di mulutku.
"kenapa sayang" tanya mama di bawah yang membuatku kebingungan mau jawab apa.
"ada kecowa ma aku kaget makanya aku teriak" jawabku pada mama. Aku pun menatap pria itu kejam.
"kemana kamu bisa di kamar ku, tidak sopan memasuki kamar seorang gadis kamu tidak tau sopan santun yaa" tanyaku kesal pada Revan.
"kamu bisa tidak sih sekali saja jangan berteriak kamu kan seorang gadis tunjukin gimana selayaknya seorang gadis, dasar tidak anggun2 nya sama sekali" ujar Revan yang membuatku langsung marah.
"yaaa wajar lahh aku marah kamu memasuki kamarku tanpa seizin ku" jawabku marah padanya.
"aku udah izin kok sama tante Dewi katanya gak papa aku masuk ke kamar kamu" jawabnya tenang.
"udah sana mandi katanya tadi mau mandi, atau kamu mau mandi barengan sama aku yaa" tanya Revan menggodaku.
"apaan sihh dosen cabul, sana keluar aku mandi" jawabku sambil mendorongnya keluar.
"oohhh iyaa tadi kenapa kamu gak ikut kelas tambahan ku, dari tadi aku udah nungguin kamu, kamu kira apa hukuman yang tepat buat seorang gadis nakal seprti kamu yaa" ujar Revan yang membuat ku langsung ketakutan, pasalnya tadi cuma makan aja sama Dina dan Bagas gak taunya sampai lupa waktu karena keasyikan ngobrol.
"udahh sana aku mau mandi, nanti aja bahasnya aku capek badanku gerah" jawabku mengalihkan pembicaraan dan langsung mengunci pintu agar Revan tidak dapat masuk lagi.