Chereads / Suami pilihan mama / Chapter 12 - part 12

Chapter 12 - part 12

Di Kampus.

"Lisa... Tungguin aku, kamu mah jalannya cepet banget capek tau lari mulu" ucap dina ngosngosan

"Ya elah Din kebisaan dehh loo ini, buruan dosennya udah mau masuk tuhh" ujarku sambil menunjuk Ibu Citra dosen yg akan masuk ke kelas kami.

"Hehehe iyaa deh sorry aku telat bangun jadinya lari2 dehh" ucap Dina yg membuatku menjitak kepalanya.

"Kamu mah nyebelin tau" ucap Dina sambil mengusap kepalanya yg sakit.

Suasana di kelas yaa seperti pada umumnya. Aku tengah fokus memperhatikan dosen yg sedang berbicara, tiba2 ponselku bergetar. Kulihat nama Revan muncul di hp ku.

Tidak langsung ku balas, karna ku anggap tidak penting. Untuk kesian kalinya Revan mengirimkan pesan, akhirnya aku pun membalasanya.

Dosen killer

P

P

P

Calon istri

Kau mau apa, aku sedang di kelas dan dosen memperhatikanku dari tadi

Dosen killer

Istirahat nanti ke ruanganku

Calon istri

Baiklah aku liat nanti, kau menggangguku saja

Langsung ku matikan hp ku takut Revan mengganggu ku lagi. Istirahat pun tiba, Dina mengajakku ke kantin karna hari ini kami tidak membawa bekal, yaa kami membawanya sesekali karna bosan makanan di kantin yg itu2 aja.

"Lis, kantun kuy udah laper nihh dari tadi bunyi terus" ajak Dina menarik tanganku.

"Sorry Din, aku di suruh ke ruangan dosen killer katanya ada yg mau di omongin tentang kelas tambahan ku" ujarku bohong karna aku pun tidak tau mengapa Revan menyuruhku ke ruangannya.

"Yahh kok loo terus sih yg di panggil aku kan juga mau Lis, kapan2 ajak aku yaa Lis" ujar Dina

"Loo ini kumat lagi tuh penyakit udah ahh aku pergi dulu nanti kabarin yaa kalo ada dosen" ujarku meninggalkan Dina

Di kantin.

"Din, Lisa mana tumben gak sama loo" ujar Kak Dimas pada Dina.

"Tau tuh Lisa katanya di suruh ke ruangannya pak Revan mau ngomongin apa gitu aku lupa" ujar Dina

"Mau ngomongin apa emang" ujar Dimas kepo

"Itu looh kak, Lisa kan ikut kelas tambahannya pak Revan, jadi mau ngomongin iyu kali, ohh iya kak Dimas udah makan belum"ujar Dina

"Belum nihh, yuk barengan ajaa" ujar Dimas sambil memesan makan di salah satu pelayan disana.

Setibanya di ruangan Revan.

tok...tok...tok

"Masuk aja" jawab Revan

Aku pun melangkahkan kaki masuk ke ruangannya. Apa yg ku lihat tiba2 saja jantungku mau berhenti rasanya. Bagaimana tidak, kulihat Revan sedang berdiri di depan meja sambil memegangi berkas2.

"Ya Allah sungguh indah ciptaan-Mu ini" ujar batinku sambil mengelus dadaku.

"Baru nyadar yaa kalo aku ganteng" ujar Revan membuatku kembali tersadar.

"Ehhh eng... Enggak kok kata siapa kamu ganteng, pede banget sihh kamu" jawab ku kesal

"Ohh yaa berarti aku gak ganteng gitu yaa, tapi sayangnya kamu mau nikah sama aku, jadi kamu gak ada kesempatan nikahin cowok ganteng lagi selain aku" ujar Revan mendekat ke arahku.

"Ehhh empp.... Kamu nyuruh aku kesini ada apa" jawabku mengalihkan pembicaraan.

"Itu di atas meja ada bekal kamu makan gihh, kamu belum makan kan" ujar Revan menunjukkan bekal di atas meja nya.

"Makan dulu nanti baru aku kasih tau kamu kenapa aku menyuruhmu kesini" sambung Revan melihat wajahku heran.

"Baiklah" ujarku pasrah

"Makannya pelan2 kali Lis, gak ada yg mau ngerebut makananan mu lohh, aku juga udah makan kok" ujar Revan membuatku kesal.

"Udah selesai sekarang buruan kasih tau aku kenapa kamu menyuruhku kesini" ujarku memolototi Revan

"Kata siapa udah selesai, kamu makannnya pelan2 dong sampai blepotan kayak gini" sambil membersihkan bekas makanan di bibirku.

Aku salah tingkah, tiba2 saja pipi ku merah.

"Hey kenapa pipimu merah yaa, apa kamu suka padaku" ucap Revan menggodaku

"Apaan sihh, buruan bentar lagi aku mau masuk, kalo tidak ada lagi keperluan aku permisi dulu" ujarku meninggalkan Revan.

Saat aku melangkah keluar dari ruangannya, tanganku ditarik Revan. Dan membuat tubuhku menabrak dada atletisnya. Menyadari hal ini, lagi2 pipiku merah dengan sendirinya.

"pernikahan kita sudah di tetapkan, besok kamu ikut aku melihat baju pengantin kita" ujar Revan lembut di telingaku

"Tapi aku kuliah, mana bisa aku ikut kamu" jawabku menunduk tidak berani memandanginya

"Aku sudah izin dengan ketua prodi kamu, jadi tidak ada alasan lagi" jawab nya tegas

"Emmpp okee" jawabku lemas

"Kalo begitu ku bisa kembali, yg ingin ku katakan sudah kukatakan" ujarnya

Tidak butuh waktu lama, aku langsung kabur dari hadapannya.

"Kau sangat imut calin istri ku, aku tidak sabar memilikimu" ujar nya tersenyum melihatku langsung lari darinya

Mohon maaf up nya lama, Insya Allah akan up 2 hari sekali.

Jangan pernah bosan yaa