Chereads / Suami pilihan mama / Chapter 14 - Part 14

Chapter 14 - Part 14

Sesampainya di butik.

Kulihat kami mendatangi butik ternama di Indonesia, dalam batinku kesal "mengapa harus ke bitk semewah ini sih, disini kan sangat mahal, hanya menikah come on Revan"

Manager butik : selamat pagi pak Revan, perkenalkan saya manager butik ini, mari saya akan memperlihatkan keluaran terbaru dwri butik kami semoga pak Revan dan calon istri bapak menyukainya.

Revan : Lisa sayang, kamu ikut mbak itu yaa aku mau melihat baju untukku

Aku : baiklah

Manager butik : ini keluaran terbaru dari butik kami ada 3 macam modelnya, ibu mencobanya dulu

Aku : baik, ruang ganti dimana yaa mbak

Manager butik : disana bu. Sambik menujukkan sisi kiriku.

Aku : apa gak terlalu terbuka yaa, sepertinya bajunya tidak terlalu sopan untukku.

Revan : calon istri saya mana yaa mbak

Manager butik : lagi cobain baju pak, apakah bapak sudah menemukan baju untuk bapak. Tanya manger butik tapi tidak dijawab oleh Revan karena....

Aku : Mbak sepertinya bajunya sangat terbuka tidak cocok untuk saya. Ujarku tidak nyaman, kaget tanpa kusadari pandangan ku melihat pada Revan tiba2 di depanku, spontan aku langsung menutup dadaku karena baju yg ku kenakan terbelah dada

Revan : ehhmm coba baju lain saja, baju itu sangat terbuka tidak cocok untukmu kamu keliatan seperti badut memakainya. Ujarnya sambil melihat ke arah lain menyembunyikan pipinya yg merah.

Aku : benarkan aku juga menyadari nya, aku coba baju lain saja kalau begitu. Samvil masuk ke ruang ganti mencoba baju yg lain

Revan : bukan seprti badut, lebih tepatnya seprti bidadariku Lisa, aku tidak mau kalau tubuhmu dilihat pria lain cukup aku saja yg melihatnya.

Manager butik : padahal sangat cantik di pakai bu Lisa, kok pak Revan bilqng seperti badut yaa, ahh mungkin pak Revan cemburu kalau ilbu Lisa memakainya bisa2 pria lain juga menyukai bu Lisa. Ujar nya di dalam hati memperhatikan Revan yg pipi nya merah melihat kecantikan Lisa tadi

Aku : kalau ini bagamaina yaa, aku kurang suka sama modelnya.

Revan : ganti...

Kali ini baju yg kukenakan tidak memperlihatkan dada melainkan meperlihatkan punggungku yg putih itu

Revan : ganti....

5 menit kemudian

Revan : ganti.....

Revan : ganti.....

Revan : ganti.....

Aku : nyeselin banget sih kalau gini mah aku gak bakalan datang fiting baju mending aku kuliah, sabar badanku sebantar lagi kita pulang dan setelah itu kita baring2 sampai pagi. Ujarku sambil memijit mijit badan ku pegal

Kai ini baju terakhir yg aku pakai, aku sudah pasrah jika Revan menyuruhku ganti baju lain lagi. Aku pun keluar dengan wajah yg sudah lemas dan lelah.

Revan : nahh kalau ini kan bagus, ke tutup semua tubuh kamu, bagus aku menyukainya apa lagi warnanya favoritku.

Revan : mbak, saya pilih baju ini untuk calon istri saya, baju saya di sesuaikan saja dengan bajunya.

Akhirnya fiting baju selesai juga,

Aku : akhirnya habis ini bisa tidur juga. Ujarku bersemangat menuju mobil.

Revan : kata siapa udah selesai, kita makan dulu, jadwal hari sangat oadat sayang, kita harus lihat sendiri mulai dari catering, dekorasinya, dan kamu jangan lupa kita belum ada foto prewedding lohh sayang, jadi kamu yg semangat, ohh yaa banyakin do'a, siapa tau bakalan cepat selesai. Jawabnya senang meninggalkan ku yg mematung kesal.

Aku : aaahhhhh...

Aku mendengus kesal, Revan hanya tertawa dan senang melihat wajahku kesal itu.