Chereads / Rise of Grand Crest / Chapter 9 - Pertandingan

Chapter 9 - Pertandingan

Tim Leon naik ke atas arena, sedangkan tim lawan naik dari sisi lain. Mereka memiliki kombinasi tujuh orang yang sama anehnya seperti tim Leon. Empat gadis dan tiga laki-laki, namun tidak ada dari mereka yang berdiri di garis belakang, semua orang berdiri sejajar dengan yang lain.

Anak laki-laki yang berdiri di tengah tampak seperti pemimpin tim itu, dia memiliki rambut biru dan mata biru yang cerah, sosoknya terlihat cukup ramping, namanya adalah Elyon Yoko. Orang di sampingnya adalah Philo Ashley, seorang anak yang memiliki badan bulat dan rambut merah, orang itu akan menjadi tipe yang paling diremehkan orang lain yang hanya menilai dari penampilan.

Anak yang berada di sisi lain Elyon adalah Anna Yoko seorang gadis dengan rambut biru dan tampak imut, namun wajahnya memiliki tekad yang kuat untuk menang. Dua orang lain yang tampak mencolok adalah dua gadis di sisi kiri, Estena Melloi dan Ayane Sueharu, keduanya tampak cukup berbahaya dengan rompi tebal dan sarung tangan besi.

Leon sedikit berpikir, 'Apakah hal seperti itu memang diperbolehkan?!'

Dua orang lainnya adalah seorang Melida Aester, dan Sam Yeon, keduanya anehnya memiliki aura yang kuat dengan perisai yang mereka miliki di tangan serta armor besi yang lengkap.

Tim Leon memiliki formasi yang cukup aneh jika mengingat setiap peran mereka. Evan En Light , Leon Farnos , Astrid Lilian, Elvi Farnos , dan Yue berada di depan, sementara Ario Levian dan Yui bertugas mendukung tim dari belakang. Tiga posisi awal memang tidak berubah, tapi beberapa ide muncul dari tim Leon untuk menggunakan formasi ini di awal pertandingan.

Seluruh arena dilapisi oleh sihir pelindung yang cukup kokoh dan beberapa pengawas di tepi arena yang akan turun tangan bila kondisi terlalu berbahaya untuk dilanjutkan. Selain itu, ada staf medis yang disiapkan.

"Mulai"

Wasit mengumumkan dimulainya pertandingan.

Evan berlari lurus ke depan sambil merapal mantra percepatan dasar, Astrid berlari di belakang Evan dan diikuti oleh Leon. Evan langsung berhadapan dengan Philo yang memiliki badan besar, orang itu bergerak sangat cepat jika mengingat bentuk tubuhnya.

Evan menghindar ke samping namun masih terus dikejar olehnya. Astrid dan Leon masih bebas maju ke depan, namun dihalangi oleh Melida dan Sam yang menggunakan perisai di tangan mereka.

Astrid menendang perisai Melida sekuat tenaga, namun berhasil ditahan, Astrid lalu melompat dan membuat gerakan dinamis di udara lalu melewati Melida. Melida tidak mengantisipasi hal itu, dia segera mengejar Astrid yang sudah melewatinya. Setelah Melida berbalik, Sam segera memberi peringatan.

"Awas!"

Elvi muncul dari belakang Leon dan menyerang punggung Melida secara langsung. Sejumlah api telah berkumpul di tangan Elvi, kumpulan api itu membuat ledakan ketika menyentuh armor Melida.

BAM!

Melida menerima dampak ledakan yang cukup kuat dan membuatnya terlempar sejauh dua meter. Perhatian Sam teralihkan sesaat, dia berusaha kembali fokus pada musuhnya, tapi Leon sudah hilang dari pandangnya.

Kemana perginya anak itu?

Di saat Sam sedang berpikir seperti itu, Yue muncul. Yue mengaktifkan Crest miliknya, "First Crest of Scarlet Dragon, Dragon Blood."

Yue menggunakan sihir itu pada dirinya sendiri lalu memberikan pukulan beruntun pada perisai Sam, setiap pukulan memberikan dampak seperti ledakan kecil dan berhasil mendorong mundur Sam secara beruntun.

Anna berisik pada Elyon, "Sepertinya mereka memang memiliki lima orang dengan tipe War. Satu yang berhadapan dengan Philo itu tampaknya adalah tipe War yang bergantung pada kecepatan"

Elyon membalas, "Tidak, aku tidak yakin. Memang benar bahwa orang itu cukup cepat untuk bersaing dengan Philo yang merupakan tipe War yang bergantung pada kecepatan, tapi dia seperti sedang merencanakan sesuatu. Lalu, dua orang yang menghadapi Melida dan Sam kelihatannya sedikit berbahaya. Mereka menggunakan tipe sihir api yang sangat tidak cocok dengan sihirmu"

Anna berbicara, "Aku tahu, kakak. Tapi aku akan mencoba menghadapi mereka bersama Ayane"

Elyon tidak berniat untuk menghentikan keputusan adiknya, sebaliknya, dia mendukung keputusan itu.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menghadapi dua sisanya yang sedang menuju ke sini bersama Estena"

Anna merapal sihir es pada kakinya lalu berselancar di atas lantai arena seperti atlet ski es yang handal. Dia bisa membuat lapisan es tipis di lantai dan menggunakannya untuk bergerak. Ayane, salah satu gadis yang mengenakan rompi tebal mengikuti dari belakang. Dia telah cukup terbiasa untuk bergerak di atas lapisan es tipis yang dibuat Anna. Keduanya langsung menuju Elvi dan Yue.

Yue berhadapan dengan Anna, Anna terus menyerang dengan menggunakan skill bela diri yang digabungkan dengan Crest pertama miliknya yang disebut 'Freezing Touch'. Sihir khusus ini menggunakan suhu dingin untuk memperlambat gerakan lawan. Jika berlangsung lama, lawan akan membeku secara perlahan.

Awalnya Yue memang terlihat bisa menggunakan sihir merah, tapi itu hanya sementara karena dia aslinya adalah tipe Enchanter. Kemampuan Crest pertama miliknya memang cukup hebat, tapi itu memerlukan mana yang tidak sedikit. Yue hanya bisa menggunakan gerakan itu tiga kali dalam sehari, lalu dia harus beristirahat penuh seharian untuk bisa pulih.

Yue terpaksa harus menggunakan taktik lain.

"Orange Magic, Freezing Resistance"

"Orange Magic, Power Strength. Orange Magic, Speed Up"

Yue menggunakan usaha terbaiknya untuk menghindari sentuhan Anna dan berusaha mencari celah untuk menyerang, namun sesuatu seperti itu sedikit sulit dicari dari Anna yang cukup terlatih dalam bela diri.

Elvi berhadapan dengan Ayane. Ayane sebenarnya adalah tipe Supporter, namun dia cukup percaya diri dengan kemampuan bertarungnya. Alasan Ayane berada di garis depan adalah untuk mendukung Anna. Efek Crest milik Ayane akan semakin kuat jika semakin dekat dengan targetnya.

Namun Ayane terlalu meremehkan lawannya.

Elvi langsung menendang Ayane keluar arena dengan kaki yang telah diperkuat dengan sihir api. Anna langsung bergegas menyelamatkan Ayane setelah memukul mundur Yue. Ayane selamat dan tidak jadi jatuh dari arena.

Leon dan Astrid menuju tempat Elyon. Elyon menggunakan sihir air, sejumlah cambuk air muncul di arena dan bergerak untuk menahan Leon. Gerakan Leon melambat karena harus berhadapan dengan cambuk air Elyon. Di sisi lain, Astrid bergerak dengan lincah sambil terus menghindari cambuk air dan berhasil mendekati Elyon dengan cepat.

Astrid mengaktifkan Crest pertama miliknya, halo hitam dengan motif rubah itu muncul di pergelangan tangannya.

"First Crest of Spirit Fox, Astral Claw"

Kuku Astrid tumbuh menjadi cakar yang tajam, cakar itu merobek setiap serangan dan pertahanan Elyon.

Elyon yang terdesak sekarang mengaktifkan Crest pertama miliknya. Halo biru gelap muncul dari bawah kakinya.

"First Crest of Sea Serpent, Sea Snake"

Ular air sepanjang tiga meter terbentuk dan melilit tubuh Astrid. Atau begitulah yang Elyon kira, tidak lama tubuh Astrid yang dililit ular air berubah transparan seperti hantu.

"Green Magic, High Speed"

Itu hanyalah after Image yang tercipta karena kecepatan tinggi yang dihasilkan. Sihir ini seharusnya tidak mungkin dikuasai oleh penyihir level rendah seperti Astrid karena termasuk sihir tingkat tinggi dalam jajaran mantra Green Magic. Namun dia bisa menguasainya karena bantuan alat sihir miliknya, gelang yang menyimpan mana dalam jumlah besar. Setelah sekali digunakan, Astrid memerlukan waktu satu bulan untuk mengisinya kembali.

Astrid menyelinap ke belakang Elyon dan berniat menusuk dengan cakarnya, namun tiba-tiba Estena yang mengenakan armor tebal muncul dan menghalangi Astrid.

Crest pertama Leon bersinar di punggungnya, itu memiliki corak ular yang melingkar dan menggigit ekornya sendiri. Mirip seperti simbol 'Uroboros'.

"First Crest of White Serpent, Snake Call"

Ular putih sepanjang dua meter berdesis, sejumlah ular putih kecil muncul secara tiba-tiba dan sedang menuju Elyon.

Yue mengaktifkan lagi Crest pertama miliknya pada Leon.

"First Crest of Scarlet Dragon, Dragon Blood"

Tubuh ular putih sepanjang dua meter sekarang mulai berubah. Sisik di tubuhnya perlahan menjadi merah dan matanya berubah emas. Sejumlah ular kecil yang dia panggil juga mengikuti perubahan tersebut.

Ular merah sepanjang dua meter berhadapan dengan ular air sepanjang tiga meter.

Keduanya bertarung sengit dan saling menggigit. Elyon menggunakan cambuk air miliknya untuk menghalau semua ular kecil yang menyerangnya. Di tengah kekacauan itu, Leon menyelinap sementara Elyon sibuk mengurus semua ular itu.

"Earth Bullet"

Leon menggunakan sihir dasar tipe tanah yang bisa menembakkan peluru tanah sebesar kerikil. Itu tidak terlalu berdampak pada Elyon, tapi cukup untuk mengganggunya. Elyon kehilangan fokus sejenak, akibatnya beberapa ular kecil berhasil lolos dan menggigit tubuhnya.

Elyon telah terkena racun, racun itu cepat menyebar di tubuhnya dan menyebabkan dirinya tidak sadarkan diri. Elyon yang pingsan langsung ditransfer keluar arena dan mendapatkan penanganan cepat dari tim medis.

Satu tumbang.