Lengan Evan dengan cepat menebal dan diselimuti bulu putih yang lebat, sekali lagi berhadapan dengan Hana Irena secara langsung bersama Leon.
Pertarungan berlangsung selama lima menit, namun berakhir dengan kekalahan kelompok Leon.
Tiga kelompok selanjutnya bahkan tidak bertahan lebih dari itu.
"Apa yang sebenarnya kalian lakukan? Yang kulihat disini adalah kalian bertarung secara individu. Terutama Evan dan Leon, kalian bahkan tidak mencoba bekerja sama. Elvi, kamu bahkan tidak melakukan kontrol yang baik terhadap sihirmu. Hanya Yue dan Yui yang menjalankan tugasnya dengan benar. Jika saat ini adalah penilaian, maka nilai keseluruhan kalian nol, sungguh kegagalan"
Hana Irena mengevaluasi siswanya dengan penilaian yang tajam, dalam artian yang lain.
Apa yang dikatakan Hana Irena adalah sebuah kebenaran yang tidak dapat diasangkal, sejak awal hanya sedikit kerja sama yang mereka lakukan, dan hanya saat terakhir mereka dapat bekerja sama, meskipun belum terlalu baik.
Masing masing dari mereka merasa cukup kesal, namun mereka tidak bisa sedikitpun membantah penilaian Hana Irena. Kelompok Leon dapat bertahan lebih lama hanya karena kemampuan individu mereka lebih tinggi dari kelompok lain sejak awal. Memang sangat sulit untuk membentuk kerja sama yang baik dengan orang-orang yang baru ditemui.
Hanya saja, ada sedikit hal yang membuat hati Hana Irena menjadi resah, kemampuan yang dikeluarkan oleh Leon yang bahkan cukup untuk menggetarkan semangat bertarungnya. Tidak diragukan lagi bahwa jarak level diantara mereka cukup besar, namun untuk dia yang bisa berhasil sampai sejauh itu, sangat mengerikkan untuk memikirkan perkembangan kedepannya.
Dengan itu, latih tanding selesai dan semua siswa kembali ke kamar masing-masing.
Leon yang telah mandi dan mengganti pakaiannya, sedang berbaring lesu di atas tempat tidur. Sihir yang dia keluarkan di saat terakhir telah menguras seluruh mana dan staminanya. Kelelahannya tidak bisa dipulihkan hanya dalam semalam, setidaknya butuh dua atau tiga hari untuk pulih sepenuhnya.
Dan hal yang paling mengejutkannya hari ini adalah levelnya naik menjadi 6, meski dirinya merasa cukup heran, tapi tidak cukup untuk menyaingi rasa senangnya. Ini adalah lompatan yang besar, dalam satu waktu empat level telah terlampaui.
Awalnya hal ini tidak terlalu terpikirkan oleh Leon, namun seiring waktu berlalu, beberapa minggu terakhir ini pikirannya semakin terganggu dengan hal ini, tidak normal untuk menerimanya dari sisi manapun. Memang ada beberapa metode meningkatkan beberapa level dalam satu waktu, namun tidak satupun metode tersebut yang cocok dengan keadaan Leon. Setiap metode memiliki efek samping pada penggunanya, sedangkan tidak satupun terlihat efek samping padanya.
Jika keadaan ini dilaporkan pada Wizard Tower, paling buruk dirinya akan menjadi subjek penelitian utama para penyihir, setiap sel dari tubuhnya akan dibedah dan diteliti, cukup mengerikan untuk dibayangkan.
…
Ruang pertemuan kepala sekolah.
Sebuah meja memanjang mengisi pusat ruangan, sejumlah kursi telah ditata sedemikian rupa pada kedua sisi meja. Setiap kursi telah diisi oleh berbagai macam orang, termasuk Hana Irena sendiri. Dia duduk di kursinya sambil menunggu dengan tenang.
Di ujung meja, duduk seorang pria yang sedang membaca beberapa berkas di hadapannya. Tidak ada satupun yang berbicara sejak pria ini tidak mengatakan apapun. Keheningan berlangsung beberapa saat hingga pria itu telah menyelesaikan urusannya.
"Jadi mari kita dengarkan laporannya terlebih dahulu"
Pria disampingnya segera membacakan beberapa keterangan yang tertulis pada berkas di tangannya.
"Kami telah menerima laporan dari setiap wali kelas, tahun keenam tampaknya telah menampilkan performa yang bagus dan terus meningkat secara konstan, mereka semua telah cukup siap untuk kelulusan dalam beberapa bulan kedepan"
Pria itu menutup laporannya dan disambung dengan berkas selanjutnya.
"Tahun kelima sampai kedua tampaknya memiliki beberapa kendala dalam beberapa aspek, namun mereka masih bisa memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk tes. Saya rasa hal ini tidak akan menjadi masalah yang berlangsung lama, mengingat para pengajar tahun kedua cukup kompeten untuk mengatasi kekurangan para siswa"
Laporan disambung dengan berkas ketiga.
"Untuk tahun pertama, performa mereka masih diragukan, mereka telah memasuki sekolah ini selama beberapa bulan, namun rata-rata dari mereka bahkan lebih buruk dari tahun sebelumnya. Mengenai hal ini saya meminta setiap wali kelas tahun pertama untuk menyampaikan beberapa siswa yang dianggap berpotensi di kelasnya."
Lima orang berdiri satu persatu dan menyebutkan beberapa nama, dimulai dari kelas pertama.
Kelas pertama menyebutkan sepuluh nama, kelas kedua menyebutkan sepuluh nama, kelas ketiga menyebut sepuluh nama, kelas keempat menyebut delapan nama, dan kelas kelima menyebut tujuh nama.
Semua nama yang disebutkan, telah menjadi beberapa perbincangan sejak masa awal masuk sekolah. Dari kelima kelas, kelas kelima menyebutkan nama paling sedikit. Lima diantaranya adalah anggota kelompok Leon, dua sisanya adalah nama yang tidak terlalu dikenal, Hana sama sekali tidak memperdulikan hal ini, dirinya sangat percaya diri dengan penilaiannya.
Pria di ujung meja yang sejak tadi mendengarkan laporan dengan saksama, mengambil beberapa kesimpulan di kepalanya, menyusun beberapa hal dengan rapi sebagai pertimbangan keputusannya.
"Berhubungan dengan ini, mari kita rubah sedikit peraturan tes untuk tahun pertama. Tes yang seharusnya dilakukan secara berpasangan, akan berubah menjadi pertandingan antar tim berisikan tujuh orang"
"Tolong Tunggu, Kepala sekolah." Pria disampingnya dengan tergesa gesa menyela.
"Jika anda mendadak merubah susunan, beberapa persiapan mungkin akan tidak sesuai jadwal, terlebih lagi mungkin terjadi penolakan di antara para siswa"
"Tenang, tenang, aku telah memikirkan hal ini dan melakukan berbagai persiapan sejak lama. Aku hanya menunggu saat yang tepat untuk ini. Awalnya kupikir hanya ada sedikit bakat tahun ini, tidak kusangka akan sebanyak ini. Lagipula akan sia sia jika bakat sebanyak ini tidak diberi perhatian secara langsung."
"Tes tahun ini mungkin akan menjadi yang paling menarik sepanjang sejarah sekolah ini. Dan lagi acara ini bisa menarik pihak luar untuk bekerja sama, dilihat dari manapun, tidak ada ruginya melakukan hal ini."
Kepala sekolah tertawa dengan keras tampa keraguan sedikitpun. Pria disampingnya mengghela napas tidak berdaya menghadapi sikap kepala sekolah. Tidak ada satupun yang menolak keputusan ini, dan dengan itu peraturan baru selesai dibuat.