Chereads / Puteri Incaran / Chapter 23 - Keluar dari Ruang Hampa

Chapter 23 - Keluar dari Ruang Hampa

"Sebenarnya kalian bisa membuat pelangi yang lebih indah dan lebih tegas daripada pelangi sehabis hujan. Dewa Pelangi benar-benar memberikan warna yang tepat untuk kalian. Meskipun kalian kekurangan warna putih"

Pangeran Pelangi semakin heran dengan perkataan Ze Ai Zima, jelas jelas mereka kelebihan warna hitam dan kekurangan warna nila, serta tidak ada hubungannya dengan warna putih.

"Selama ini kalian melihat dari sudut pandang langit cerah, dan melupakan bahwa kalian berada di langit abu-abu. Kalian berpikir bahwa warna hitam itu tidak berguna. Warna hitam lah yang membuat kalian berguna. Pelangi sehabis hujan sebenarnya tidak akan seindah pelangi yang bisa kalian buat. Pelangi sehabis hujan hanya terlihat 3 warna oleh mata manusia, yakni warna merah, kuning dan hijau. Warna jingga dan ungu tampak sangat sedikit, warna biru menyatu dengan langit, dan warna nila akan dilupakan. Namun pelangi kalian nanti akan menampilkan ketujuh warna dengan jelas. Warna merah, kuning dan hijau tetap menjadi yang dominan penuh, sedangkan warna jingga, ungu, nila dan biru akan menjadi semacam gradasi spektrum warna yang sangat menakjubkan dan terlihat jelas oleh mata manusia"

Mata Pangeran Kuning berbinar-binar mendengar penjelasan. Ze Ai Zima. Sejauh ini penjelasannya memang masuk akal, sehingga ia pun menjadi yang paling semangat dibagian ini.

"Bagaimana caranya?"

Ze Ai Zima tersenyum, "Caranya sangat mudah, kalian hanya perlu memberikan tone atau penerangan pada warna dominan, dan shade atau penggelapan pada warna gradasi. Shade akan diberikan oleh Pangeran Hitam, dan tone akan diberikan oleh diriku sendiri. Inilah maksudku dengan membantu kalian, dengan memberikan penerangan warna putih"

"Baiklah, apa selanjutnya apa?"

Ze Ai Zima kemudian mulai menyusun formasi mereka. Masih dengan susunan warna yang sama, hanya saja kini formasinya mengalami sedikit perombakan. Pangeran Hitam berdiri 3 langkah dibelakang warna yang perlu digelapkan seperti kuning, hijau dan biru yang terlalu mencolok. Sedangkan Ze Ai Zima berdiri 3 langkah dibelakang Pangeran Merah untuk menerangkan warna merah agar tidak menjadi jingga lagi.

Selang 5 detik mempertahankan formasi itu, muncullah cahaya mereka. Sangat mengejutkan karena pelangi yang muncul benar-benar sesuai dengan ekspektasi.

Ini adalah pelangi terindah dan tertegas yang pernah muncul. Seluruh warna pelangi terlihat jelas oleh mata manusia, tanpa ada yang kabur atau tidak jelas. Warna dominan penuh juga serasi dengan warna-warna gradient disekitarnya. Dan yang paling Istimewa adalah pelangi itu muncul di balik langit abu-abu.

Semua orang di Tanah Dewa melihatnya, mereka bahkan terkagum-kagum dengan pelangi itu.

Namun apa yang terjadi dengan pangeran pelangi? Mereka saling pandang dengan sangat puas. Ketika mereka menoleh ke arah Ze Ai Zima hendak berterimakasih, Pangeran Merah dan Pangeran Hitam tiba-tiba menghilang. Sementara Pangeran lainnya malah tersedot masuk kedalam jubah Ze Ai Zima.

Cahaya mereka begitu menyakiti mata, sehingga Ze Ai Zima oleng dan jatuh.

Dalam beberapa detik, semuanya mendadak gelap gulita dan sempit.

Ze Ai Zima bahkan mendengar samar-samar suara orang berbincang-bincang. Rasanya seperti bukan di ruang hampa. Ze Ai Zima dapat merasakan perasaan dan suasana yang berbeda disini.

Anehnya, ia merasa dirinya sedang berbaring diatas tubuh seseorang yang aromanya sangat familiar. Namun tempat ini terlalu sempit sehingga ia tidak bisa bergerak untuk meraba orang yang ada dibawahnya.

Mungkin orang dibawahnya sangat kesal dengan Ze Ai Zima, jadi ia harus meminta maaf, "Siapapun kamu tolong maafkan aku, aku tidak sengaja berada disini"

Tidak ada jawaban.

Aneh...

Lagian setelah diselidiki dengan lebih teliti, orang dibawahnya tidak bernafas. Apakah dia sudah mati?

Ze Ai Zima mencoba menggerak-gerakkan dirinya dan ia terhalang oleh dinding kayu disekelilingnya.

Saat inilah ia sadar kalau dirinya berada didalam peti mayat.

Ze Ai Zima panik.

Sontak saja ia menggedor-gedor pintu peti, "Tolong aku, tolong...Siapapun diluar sana, tolong bukakan peti ini" teriak Ze Ai Zima

Ia terus menggedor pintu itu dengan sekuat tenaga, karena ia tahu ada orang diluar peti itu.

Diluar peti, Barak dan beberapa tentaranya sedang mengadakan diskusi rahasia mengenai strategi penyerangan terhadap Kerajaan Crocus.

Tempat yang mereka gunakan ini adalah katakombe Crocus yang dibangun dibawah tanah. Katakombe ini sudah penuh sehingga tidak digunakan lagi, itulah sebabnya Barak sengaja memilih tempat ini untuk bersembunyi, karena Karsein tidak akan menduga hal itu.

Dor dor dor dor...

"Tolong... Bukakan peti nya.. Tolong tolong!!" suara Ze Ai Zima terdengar samar-samar ketika Barak berhenti berbicara.