Chereads / Puteri Incaran / Chapter 26 - Punya Rencana Lain

Chapter 26 - Punya Rencana Lain

Saat itu, suku-suku utara yang mendapatkan beban paling banyak, memohon agar tanggungan mereka diringankan. Namun, ternyata Karsein lebih kejam daripada ayahnya. Ia justru menambahkan beban rakyat. Sehingga suku-suku utara bersatu di sekeliling Barak, dan menjadikannya raja baru diatas mereka.

Karsein tentu saja siap bertempur melawan suku-suku tersebut, namun Raja Argoge mengirim pesan agar hal itu tidak perlu dilakukan. Raja Argoge mengabulkan permintaan rakyat. Bagian selatan dan barat Tanah Dewa diberikan kepada Karsein sedangkan bagian utara dan timur Tanah Dewa diberikan kepada Barak.

Seperti halnya saat ini, ketika Barak diam-diam ingin menyerang Karsein di Crocus, Raja Argoge mengirim pesan agar hal itu tidak perlu dilakukan. Bagaimanapun juga, Barak harus tunduk kepada Raja Argoge jika tidak ingin terkena masalah besar.

Barak tersenyum kecut dalam hati, Raja Argoge salah tafsiran dengan mengira Barak hendak menyerang Karsein diam-diam. Itu artinya misi utama Barak untuk merebut kekuasaan Raja Argoge tidak disadari.

"Yang Mulia, apa isi surat itu, bukankah itu surat dari Kaisar Argoge. Apa yang harus kita lakukan?" tanya Niken.

Barak tidak langsung menjawab, ia malah menatap Ze Ai Zima yang kebingungan.

"Aku punya rencana lain"

Barak Kemudian menatap orang misterius tadi, "Phoenix, bawa Puteri Ai Zima ke kuil Mu Toh"

Ze Ai Zima sendiri tidak mengerti dengan pesan itu, bahkan Pe nak dan Niken pun tidak mengerti. Namun Orang misterius yang dipanggil Phoenix itu mengerti.

Barak adalah pemuda yang sangat licik, ia tau saat ini tidak ada gunanya membunuh Puteri Ai Zima, bukankah jauh lebih baik jika ia memanfaatkan keindahan Puteri Ai Zima untuk menjatuhkan Raja Argoge lalu mengambil alih kekuasaan negara Peimei seutuhnya.

Mu Toh adalah orang pintar yang sangat ahli di negara Peimei, dia bahkan bisa berbicara dengan para dewa maupun para malaikat King Lordest. Tapi sayangnya, menemui Mu Toh sama sulitnya dengan menemui para dewa, karena hanya orang-orang yang mempunyai talenta mumpuni yang mau Mu Toh temui.

Tujuan Ze Ai Zima dibawa ke Mu Toh tentu saja untuk menyelesaikan permasalahn kulit Ze Ai Zima.

Saat ini ada banyak hal yang Ze Ai Zima tidak pahami, dan ia tidak bisa tiba-tiba saja menunjukkan kelemahannya tersebut didepan orang-orang yang memusuhinya. Ia sedang belajar berpikir dahulu sebelum bertindak, karena bagaimanapun juga Ze Ai Zima harus terbiasa dengan permusuhan semua orang padanya. Dan seharusnya, ia pandai mengatasi mental dan fisik nya jika saja sejak dulu Kaisar Ze-11 memberikan kesempatan untuk ia mengatasi atau setidaknya memahami permasalahan ini.

Tapi apa daya, ia memang sudah hidup 15 tahun dengan permusuhan, namun baru kali ini ia terjun secara langsung kedalam dunia itu sendiri, tanpa perlindungan.

Tapi anehnya, ia tak kunjung mati.

Phoenix kemudian membungkuk sopan kepada Barak, setelah itu ia meraih tangan Ze Ai Zima dan membawanya keluar dari katakombe secara tiba-tiba dengan kecepatan yang luar biasa.

Ze Ai Zima menarik tangannya dari Phoenix tepat ketika mereka tiba diluar katakombe.

"Sebentar lagi matahari terbit, aku tidak bisa terkena sinar matahari"

Phoenix mengabaikan peringatan Ze Ai Zima, ia menarik tangan Ze Ai Zima kembali dan tanpa izin merangkulnya dengan tangan kirinya seraya menutup mata Ze Ai Zima dengan tangan kanannya.

Ze Ai Zima memberontak namun ia merasakan sesuatu yang tidak enak terjadi pada dirinya.