Chereads / Puteri Incaran / Chapter 27 - Burung Legenda

Chapter 27 - Burung Legenda

Phoenix memeluk Ze Ai Zima, dan membawanya berteleportasi sejauh 5 km ke arah selatan, tempat kediaman Mu Toh.

Tempat kediaman Mu Toh masih berada di daerah kekuasaan Karsein, kakak tiri Ze Ai Zima dari almarhum Ratu Allinsia.

Phoenix dan Ze Ai Zima langsung tiba dihalaman kuil, matahari sudah nyaris terbit dan penjaga kuil berkeliaran menjaga kuil dengan sangat ketat.

Ze Ai Zima tidak bisa mengendalikan diri, ia pingsan ketika tiba ditempat itu. Phoenix tau hal ini akan terjadi.

Berteleportasi sejauh 5 km adalah teleportasi terjauh di zaman ini, dan hanya Phoenix saja yang bisa melakukannya.

Sedangkan orang bertalenta lainnya paling hanya mampu berteleportasi sejauh 1-3 km. Apalagi Ze Ai Zima yang tidak memiliki kemampuan apapun, ia bukan saja bisa pingsan ketika dibawa berteleportasi, melainkan bisa lumpuh beberapa hari.

Phoenix tahu semua yang ia lakukan saat ini, ia menggendong Ze Ai Zima dan membawanya masuk kedalam kuil.

Beberapa penjaga yang melihatnya langsung membungkuk memberikan hormat, mereka tidak terkejut dan tidak waspada sama sekali dengan kedatangan Phoenix.

Hal itu karena Phoenix adalah kaki tangannya orang-orang besar, termasuk Mu Toh. Ia sangat disukai oleh orang banyak karena tidak pernah berpihak kepada siapapun. Ia bisa menjadi kaki tangannya Barak dan Karsein sekaligus tanpa berpihak ataupun berkhianat kepada salah satunya.

Harus diakui, talenta Phoenix sangatlah banyak, dan ia patut menjadi orang terhormat yang disegani oleh Kaisar sekalipun, namun tidak ada yang tahu alasan kenapa Phoenix justru memilih menjadi kaki tangan.

Dan juga tidak ada yang ingin memaksanya memberi tahu, karena Phoenix bisa saja memilih tidak akan membantu mereka yang melanggar prinsipnya.

Setelah meletakkan Ze Ai Zima diatas ranjang khusus di dalam kuil, Phoenix memberikan kode kepada pengawal untuk menutup pintu. Dengan patuh para pengawal menjalankan perintahnya.

Setalah menenangkan diri, Phoenix membentuk posisi bersemedi diatas karpet hijau kecil yang ia bawa kemanapun ia pergi. Ia kemudian mulai bersemedi untuk masuk ke alam pikiran dan memanggil jiwa Mu Toh agar keluar.

Di alam pikiran, Phoenix menemukan Mu Toh sedang memetik daun Pohon Bintang Cokelat di hutan rimba alam pikiran.

Seperti biasanya, Mu Toh selalu memakai jubah dan penutup kepala warna perak. Ia menoleh ke arah Phoenix dan tersenyum ramah kepadanya.

"Apa yang hendak kamu sampaikan, anakku"

Phoenix tetap diam dan malah membungkuk memberikan hormat.

Pria paruh baya tersebut kemudian berjalan ke arah Phoenix seraya tertawa akrab.

"Aku sudah tahu kamu akan datang membawa manusia setengah dewa itu, itulah sebabnya aku langsung memetik daun dari Pohon Bintang Cokelat ini untuk memberinya ramuan pigmen"

Mata Phoenix tampak berbinar dibalik cadarnya.

"Anakku, jika bukan kamu yang membawanya, aku sungguh tidak akan mau menolong setengah dewa yang tidak memiliki talenta itu"

Mu Toh mendesah dengan penuh wibawa, "Ini akan menjadi hal yang berat baginya, namun ia harus menjalaninya"

Mu Toh dan Phoenix saling pandang. Ada raut ancaman yang muncul di mata Mu Toh. Ia tampak tidak ramah dengan wajah seperti itu.

Phoenix menerimanya dengan santai, dan ia segera membungkuk untuk berpamitan keluar dari alam pikiran.

"Sampai jumpa" kata Mu Toh.

Ketika Phoenix membuka matanya, Mu Toh sudah duduk didekat ranjang Ze Ai Zima dengan ramuan cokelat ditangannya.

"Kamu selalu terlambat anakku" kata Mu Toh seraya mengaduk ramuan itu, "Aku lihat kamu baru mengumpulkan seribu power pertolongan. Dan masih ada sembilan puluh sembilan ribu power pertolongan yang harus kamu kejar sebelum usia kamu genap 17 tahun"

Phoenix menatap Mu Toh dengan penuh minat dan harapan.

"Apa kamu yakin kamu akan menggapainya, waktumu hanya 3 bulan lagi menuju 17 tahun"

Mu Toh tertawa santai ketika Phoenix tampak gelisah, "Apa kamu sudah siap menjadi seekor burung dalam legenda?"

Phoenix menggeleng, ia jelas tidak mau menjadi burung legenda yang jiwanya mendekam di dalam patung Burung Legenda di gua Penyihir Langit yang memberinya kutukan ini sejak ia berusia 15 tahun.

Kutukan akan menjadi Burung Legenda ketika ia berulang tahun yang ke-17.

Itulah alasan Phoenix menjadi kaki tangan demi mengumpulkan seratus ribu power pertolongan untuk menangkal kutukan itu sesuai dengan petunjuk dari Penyihir Langit.

Namun mengumpulkan power pertolongan bukanlah hal yang mudah, ia harus memiliki talenta yang banyak jika ingin power menolong yang banyak.