Chereads / Puteri Incaran / Chapter 17 - Alergi akut terhadap cahaya matahari

Chapter 17 - Alergi akut terhadap cahaya matahari

Ze Ai Zima harus berpikir positif.

Meskipun baginya memakai pakaian ketat sama saja tidak memakai pakaian, setidaknya begini lebih baik.

Namun, hal lain yang paling menyakiti perasaan Ze Ai Zima adalah, ia kembali sendirian setelah memberitahu siapa dirinya.

Pangeran Hitam ternyata tidak peduli dengan janjinya kepada Ze Ai Zima, padahal ia tidak sepenuhnya berbohong.

Pangeran Merah lebih-lebih tak peduli dengan perasaan Ze Ai Zima. Ia segera mengembalikan jubah Pangeran Jingga, dan mulai membuat formasi baru pelangi mereka.

Mereka kemudian mengabaikannya, seolah ia adalah ampas kopi yang siap dibuang.

Ze Ai Zima kemudian mengundurkan diri, duduk agak jauh dari mereka.

Ia menangis, menangisi dirinya sendiri.

Ia tak mampu lagi menahan rasa malu, terhina hingga kesepian yang diberikan oleh Pangeran Pelangi padanya.

Tidak ada yang mengerti penderitaan yang ia rasakan selama hidupnya.

Dimana semua orang menuduhnya sebagai anak Iblis, dan bahkan membencinya hanya karena tuduhan tak berdasar itu.

Padahal, Ze Ai Zima tidak merasa dirinya sejahat itu untuk layak menjadi pembawa misi Lucifer. Meskipun semua orang menindasnya karena hal yang tidak ia lakukan itu. Baik di ruang hampa atau di Kerajaan Crocus, semua sama saja.

Ze Ai Zima bahkan meragukan dirinya sebagai manusia setengah dewa, ia tidak memiliki keistimewaan apapun yang seharusnya dimiliki manusia setengah dewa. Ia lahir tanpa karunia apapun, ia benar-benar yang tidak diinginkan.

Alih alih memiliki karunia, ia bahkan harus mengecap kutukan King Lordest sepanjang hidupnya. Kutukan akan cahaya. Ia hanya aman bila berada di tempat gelap, atau memakai berlapis-lapis kain di tempat terang. Apakah semua itu menyenangkan? Ditambah lagi dengan tuduhan pembawa misi kehancuran Lucifer. Semua itu hanya semakin melukai hatinya.

Semenjak detik pertama Ze Ai Zima lahir.

Orang-orang diseluruh dunia berpendapat buruk mengenai bayi Dewi Pisflnes atau Ratu Zevanya ini. Meskipun mereka tidak tahu mengenai fakta bahwa Dewi Pisflnes dan Kaisar Ze-11 bersekongkol dengan iblis demi melahirkan bayi itu. Tetap saja mereka mengatakan bahwa Ze Ai Zima adalah wujud nyata kemurkaan King Lordest.

Ada yang mengatakan ia milik Iblis yang akan membawa kehancuran dunia. Bahkan ada juga yang mengklaim sesungguhnya Lucifer telah lahir kembali dari rahim Ratu Zevanya. Artinya, Ze Ai Zima adalah Lucifer itu sendiri.

Terutama karena Dewi Pisflnes menghilang tepat setelah melahirkan Ze Ai Zima, yang menyebabkan Kaisar Ze-11 sangat menyesal.

Sering ia memanggil Dewi Pisflnes seolah dia masih hidup. Ia berusaha mengalihkan pikirannya dengan menyuruh mengadakan bermacam-macam pesta dan pertemuan. Namun semua itu tidak berhasil. Ia telah kehilangan orang yang sungguh-sungguh dicintainya.

Ia kemudian mengalihkan perhatiannya kepada Puterinya, Ze Ai Zima. Ia adalah puteri kesayangan Kaisar, ia menjadi alasan kenapa Kaisar tetap bertahan hidup setelah kematian Dewi Pisflnes.

Puteri Ai Zima sangat dimanja oleh Kaisar. Ia yakin Puteri nya akan menjadi pemimpin yang besar dan kuat, ia yakin puterinya bisa mencabut hukuman King Lordest dan buktikan pada dunia bahwa keputusannya untuk membiarkan puteri hidup adalah keputusan yang tepat. Namun puterinya ternyata memiliki satu kekurangan fatal, yang membuat kekuatannya sebagai ahli waris kerajaan turun.

Alergi akut terhadap cahaya matahari.

Kaisar pun memikirkan pilihan kedua, yakni menikah lagi demi mendapatkan keturunan yang layak untuk kerajaan. Pernikahan itu dilaksanakan tepat diulang tahun Puterinya yang ke 1 tahun.

Ia menikah dengan seorang gadis muda berusia 18 tahun, yakni Ratu Ze Giraffi. Ia melahirkan 3 anak laki-laki, dimana anak pertamanya, Ze Guan, kemudian menjadi Pangeran Mahkota.

Kaisar juga memiliki seorang selir bernama Ze Alinsia, seorang janda beranak dua yang cantik parasnya.