"Dra anterin aku ke Bandara" Ujar Arie
"Jadi ka Bali teh?" tanya Hendra
"Ya jadi atuh, udah pesen tiketnya" ujar Arie
"Pak Arie, pikirin lagi pak Arie, kasihan ibu Wina" ujar pak Muslim
"Udah pak muslim, sekarang udah tahu sifat asli ibu wina, aku malah diusir, bukan dipertahankan padahal khan belum berangkat ke Bali, tadi malam malah deket deket sama pak Didi, manas manasin dan sudah gak peduli saya lagi pak, kemaren malah sms in Fanny dengan kata kata saru bilang lon te dan lain lain yang menghinanya" ujar Arie
"Ya namanya wanita pak, bu Wina mungkin lagi galau pak" ujar pak Muslim
"Bro pikirin lagi, kasihan ferdinand, dia butuh kasih sayang ibu bapaknya" ujar pak Bambang.
Hampir semua dosen menasehati Arie.
Tapi Arie tetap pada pendiriannya mau ke Bali.
"Arie, Fanny itu gampang cari laki laki, gak usah dikawinin ngapain, kalau mau nolong mah nolong aja, gak usah dikawinin" ujar Hendra
"Enya manehmah Rie, jang urang wae atuh" Arief menyuruh kalau Fanny buat dia aja.
"Mau dianterin enggak? Kalau gak mau nanti aku naik taksi" ujar Arie
Akhirnya Pak Muslim, Hendra, Wina dan Arie juga pak Bambang nganterin Arie ke Bandara.
Sepanjang jalan Wina terus ketus, jutek, ngeledekin dan menghina Arie.
Pak Muslim berusaha menengahinya.
"Emang dia mah gitu pak, gak sayang sama istri dan anak, udah biarin pak" kata Wina
"Udah bu Wina jangan emosi, nanti pak Arienya bener bener pergi" ujar pak Muslim
"Udah biarin pak, emang ibu wina gitu, saya belum apa apa sudah diusir, tadi malam aja saya gak boleh masuk ke rumah, padahal mau ketemu ferdinand, saya udah jujur pak" ujar Arie
"Iya kenapa mesti nikah lagi sih pak?" tanya pak Muslim
"Udah saya bilang pak, saya itu belum tentu akan nikah, tapi Winanya yang malah emosi duluan, kalau laki laki ditantang mah ya saya sekalian buktikan aja" ujar Arie
"Ya bu Wina seperti itu karena dia kecewa sama pak Arie" ujar Pak Muslim
"Ya udah pak, bisa aja nanti saya kesana cuma main aja, nanti kabarin aja" ujar Arie
Sesampainya di Bandara.
"Bu Wina itu kejar pak Arie nya jangan sampai pergi" ujar pak Muslim
Wina sebetulnya antara masih sayang dan sebal, tapi tetep aja panik. Namun tak menyebabkan ia mencegah Arie ke Bali, karena rasa gengsinya.
Namun Arie dengan segera masuk check in ke maskapai.
Arie melihat ke belakang, ternyata Wina mencari cari dari balik kaca bandara.
"Maafin ya Win" Arie bergumam.
Sesampainya di Jakarta, Arie transit menggunkan maskapai yang menuju melbourne yang akan transit di Ngurah Rai, Denpasar.
"Yanda jadi gak ke Bali?" Julia meng sms Arie
"Jadi, ini udah di Soekarno Hatta, satu setengah jam lagi baru boarding, naik yang akan transit di Bali, masih di lounge" Arie membalas smsnya.
"Kok lama amat, kira kira jam berapa sampai Denpasar?" tanya Julia
"Sekitar jam 7 malam kalau gak delay, di tiket sih nyampe jam 18.45" ujar Arie
"Ya udah nanti fanny jemput jam 7 an aja ya" khan ambil bagasi setengah jaman" ujar Julia
"Ya ..., udah siap belum penghulunya, nanti langsung nikah aja ya" ujar Arie
"Udah, tinggal bayar aja, emang enggak nunggu besok nikahnya?" tanya Julia yang sudah memperaiapkan pernikahan siri nya
"Enggak ah, nanti malam gak bisa cucus dong kalau nunggu besok" ujar Arie
Di lounge Arie mengambil minuman, tapi dilihatnya jam masih satu setengah jam lagi baru boarding. Dia keliling keliling di sekitar lounge. Dilihatnya ada tempat massage reflexi. Iapun memesan pijat reflexi.
"tinut tinut" bunyi panggilan HP
"Hallo ini siapa ya?" tanya Arie
"Ini Bambang Rie, please pak Arie, cepet pulang, jangan ke Bali, tadi bu Wina pingsan loh pak" ujar pak Bambang. Pembantu Direktur 2.
"Tadi saya diusir usir sama bu Wina, gak dicegah pergi, sekarang udah dibandara pak, udah terlanjur pak" ujar Arie
"Jadi kapan pak Arie pulang ke Batam?" tanya pak Bambang.
"Enggak tahu, nanti lihat sikon" ujar Arie
"Pak Arie, pikirkan matang matang ya, jangan ambil keputusan yang salah" ujar Bambang menasehati
"Iya pak, tolong jagain bu Wina pak ya" ujar Arie
"Ya, tapi cepet pulang pak ya, kasihan si sinchan" ujar Bambang yang memang deket dengan anak semata wayang Arie, ia sering memanggilnya sinchan, karena agresif, lucu dan sedikit nakal.
Sementara Julia memotong rambutnya, tak lupa memakai soft lense berwarna coklat.
Arie naik Garuda, rata rata semua penumpang tujuan Melbourne, tapi ada juga yang memang berhenti di Ngurah Rai.
Ada seorang bapak bapak disamping Arie.
"Mau ke Melbourne?" tanya si bapak
"Enggak, ke Bali aja, kalau bapak ke Melbourne?" tanya Arie
"Iya... Mau nengokin anak" ujar si Bapak
Dalam bathin Arie, suatu saat ia harus ke Melbourne seperti bapak ini.
***
Setiba di Ngurah Rai, ada seorang yang sembunyi dibalik dinding.
"Arie ya?" tanya Julia memastikan
"Iya.... Ini Julia?" tanya Arie
Julia hanya menganggukkan kepala.
"Oh ini yang selama ini chat sama Aku" ujar Arie
Agak canggung dan malu malu. Tidak seperti di cam.
"Terus kita naik apa?" tanya Arie
"Ada naik mobil sopirku" ujar Julia ke langganan taxinya
Mereka naik mobil sedan.
Tiba tiba Julia memegang celana Arie.
"Hush .... " Arie menepis tangannya julia yang memijit burungnya
"Ahhh di cam mah buka bukaan, udah ketemu malu malu" ledek Julia
"Mau, tapi nikah dulu ya" ujar Arie
"Harus malam ini?" tanya Julia
"Iya, emang gak bisa?" tanya Arie
"Bisa sih" ujar Arie
***
Dari ngurah rai naik ke legian, sepanjang jalan melewati pub pub yang terdengar dentuman yang keras. Banyak cewek cewek sexy betpakaian super mini memanggil manggil yang memakai mobil. Ada yang kurang bahan, udel kelihatan, you can see her ketiak dll.
Arie sepanjang jalan beristigfar. Senakal nakalnya ia, tidak pernah berkunjung ke diskotik atau pub sekalipun sampai dengan waktu itu.
Disepanjang jalanpun Julia mendapat teror dari keluarganya Wina, dari mulai adiknya Wina, kakaknya dan Wina sendiri.
Entah itu perkataan lontee atau perebut suami orang dan lain lain semua dihujamkan ke HP Julia. Tapi tidak ke HP Arie.
Julia memperlihatkan sms dari mereka
"Udah matiin aja HPnya" ujar Arie
Julia mematikan HPnya.
"Arie kenapa mau nikahin fanny" ujar Julia
"Gak tau, ya suka aja, baru kali ini aku berteman dengan penyanyi, cantik, supel" ujar Arie
"Terus Wina gimana?" tanya Julia
"Aku pengen polygami, tapi gak tau Winanya kayaknya gak mengijinkan" ujar Arie
"Kalau kamu kenapa mau terima aku?" tanya Arie
"Kamu ganteng, lucu, humoris suka nasehatin" ujar Julia
"Terus Adung gimana?" tanya Arie
"Ya udah putus, dia kasar, cuma ngandelin harta orang tuanya, suka maen cewek" ujar Julia
Hingar bingar berlalu. Dibawanya Arie ke sebuah tempat. Disitulah tempat akan dilaksanakan pernikahan sirri nya.
Arie menghidupkan HPnya ingin tahu apa mereka akan telpon.
Iya saja, rupanya pak bambang kembali nelpon. Mungkin ia mengaktifkan notifikasi orang tersebut sudah online kembali. Karena begitu HP Arie dinyalakan, ia menelpon.
"Gimana pak Arie, udah sampai di Denpasar?" tanya Bambang
"Iya pak, bapak tenang aja, mungkin saya cuma main sebentar, refreshing di Bali, tenangin juga bu Wina pak ya" ujar Arie
"Iya ya pak, pokok nya jangan melakukan hal hal lain pak ya. Ingat bu Wina sama ferdinand" ujar Pak Bambang
"Iya pak, makasih pak" ujar Arie.
Namun Arie keukeuh dengan pendiriannya, tetap mau nikah sirri dengan Julia.
"Gimana say, jadi gak nikahnya?" tanya Julia
"Ya jadi, tadi cuma biar gak panik aja mereka" ujar Arie
Pernikahanpun dimulai
"Saya terima nikah dan kawinnya Julia Sukma binti ..... " Arie mengucapkan ikrar nikahnya ...
***
Malam semakin larut.
Arie menikah dengan Julia. Malam pertamapun dimulai.
Entah mungkin karena belum konsentrasi penuh, Arie menyetubuhi Julia tapi wajah Julia berubah menjadi Wina dalam pandangannya.
"Hah ...." Arie kaget
"Kenapa Yanda?" tanya Julia
"Enggak ..." Arie menyembunyikannya
"Inget Wina ya" ujar Julia
"Kok tahu?" tanya Arie
"Ya udah anggap aja Julia itu Wina" ujar Julia
"Yang bener" ujar Arie
"Iya udah gak apa apa, Julia maklum kok" ujar Julia
Arie meneruskan genjotannya. Semakin lama semakin cepat genjotannya turun naik.
"Iya terus yanda ... Terusss sayyy enak banget .... Aaakhhh" ujar Julia
Memang janda satu ini hot diranjang, kalau Wina bermain sex tidak keluar suara, kalau Julia berisiknya minta ampun. Tapi bikin suasana lebih hot. Arie menutup mulut Julia.
"ehhh ehhhh jangan ditutup mulutku yanda .... Aaakhhhh... Terus yesss .... Aduh enak say" ujar Julia yang menepis tangan Arie.
Posisi Julia beralih diatas. Kini ia dengan lihai memompa mompa kemaluannya. Mengulek ngulek. Menggoyang goyang pantatnya patah patah, ngebor.
Arie memejamkan mata. Baru kali ini ia merasakan betapa hotnya bercinta.
"Aku mau keluar say, buang diluar atau didalam?" tanya Arie
"Didalam aja say gak apa apa" ujar Julia
"Nanti kamu hamil" ujar Arie
"Enggak, aku udah KB kemaren" ujar Julia yang enggak mau ambil resiko. Anaknya udah dua, dia gak mau nambah lagi.
"Crooot crooot serrrrre" keluar spermanya Arie
"Kamu udah belom?" ujar Arie
"Udah bareng barusan, banyak banget spermanya yanda" ujar Julia
"Iyalah udah lama gak ML" ujar Arie
Mereka terkulai lemas. Tidur hingga pagi dibalik selimut tebalnya sambil berpelukan dan bertelanjang.
***
Arie terbangun. Arie kaget ada seorang laki laki ditepian ranjang. Rupanya supir taxi. Ia juga ikut tidur di karpet. Entah kapan supir taxi itu masuk kamar kos julia.
Arie melihat Julia juga masih tidur. Ups, Arie dan Julia masih telanjang. Hanya tertutup selimut tebal.
Rupanya memang sudah terbiasa supir taxi itu masuk kamar. Dia sudah sering mengantar Julia show, entah di Akasaka atau Millenium.
"Say bangun... " ujar Arie membangunkan Julia
"ehhhhmmmm ada apa yanda?" tanya Julia
"Itu supirnya udah jemput ... Emang mau kemana?" tanya Arie
"Oh ... Aku mau ajak Yanda ke Bedugul, Pure Besakih, terus ke Kuta atau sanur, mau?" tanya Julia
"Berapa bayarnya?" tanya Arie
"Ada 400?" tanya Julia
"Oh ada" ujar Arie
"Ini masih malam .... Tidur lagi aja.... Nanti pagi baru berangkat" ujar Julia
Arie melihat jam dinding masih pukul 3.
Julia menarik tangan Arie dan memasukkannya kembali Arie ke dalam selimutnya.
"I love you sayang.... Mmmuachhh dah tidur lagi" Julia mencium Arie
Arie melihat sekeliling kamar Julia. Memang ia pandai sekali menata ruangan kos. Ada bunga bunga dan hiasan. Ada DVD, home theatre, kulkas. Ada beberapa accessories. Terlihat tertata rapi.
Arie mengelus elus punggung Julia.
Diciumi punggungnya.
Julia hanya tersenyum, walau matanya tertutup.
Keesokan harinya, betul saja mereka pergi keliling keliling, ke pure besakih, bedugul, sanur dan Kuta.
"Yanda kita foto adat bali ya" ujar Julia
Mereka kemudian memakai baju adat bali dan foto foto.
Arie sering berpelukan dengan Julia. Mulai terasa hubungan hangat dan mesra mereka.
Di sanur pun Arie takjub. Keindahan alam. Dan tentunya cewek cewek bule yang telanjang dada.
Bahkan Arie melihat bule ganti baju disitu.
"Ehemmm .... Duuuh yang lihat bule, cewek sebelahnya dicuekin" ledek Julia yang melihat Arie lirik lirik cewek bule. Untung pakai kacamata hitam
"Hehe ... Soalnya baru ... Khan mubazir kalai gak dilihat" ujar Arie
Merekapun pulang sore harinya.
Supir taxipun pamitan.
"Gimana asyik enggak?" ujar Julia
"Asyik juga...hehe" ujar Arie
"Pasti asyik lihat cewek cewek ya, kalau yanda kesininya pas ada ogoh ogoh wah lebih seru lagi" ujar Julia.
"Oh ya ... Apa itu ogoh ogoh" ujar Arie
"Itu patung gede diarak, ya patung ringan bukan berat" ujar Julia
"Iyalah nanti lain kali kesini lagi" ujar Arie
"Mau BCT lagi gak?" tanya Julia
"Bercinta....? Ayok" ujar Arie
Maklum penganten baru, mereka bercinta sehari bisa empat kali.
"Yanda mau fanny ajarin gak? Cara bercinta yang enak?" tanya Julia
"Mau dong" ujar Arie
Julia yang sering nge gym bisa meluruskan kakinya melebar sedangkan vaginanya masuk ke kontolnya Arie. Arie menciumi kaki kirinya julia, sementara kaki kanan Julia digepit kaki Arie. Tegak lurus mirip huruf T terbalik.
Julia turun naik.
"Ukhhh enak say.... Enak" ujar Arie
Gerakan berikutnya huruf W atau huruf M. Mereka sambil duduk.
Gerakan berikutnya kaki Julia diangkat keatas. Kalau ini Arie juga pernah melakukannya dengan Wina.
Kemudian gaya gunting. Ini agak sulit.
Arie dibawah Julia. Kepala Julia dekat dengan kaki Arie sementara kepala Arie dekat dengan kaki Julia. Kemudian kemaluan mereka sebagai porosnya. Kedua kaki mereka melebar. Julia turun naik kadang memutar mutar. Posisi yang makjleb sebetulnya.
Terlihat lubang pantat Julia.
Arie menepuk nepuk pantat julia. Memijatnya. Pantat yang dingin empuk.... Dan sexy. Karena sehari hari suka ngegym ditambah nyanyi.
"Ooohh yanda enak yanda ..." Ujar Julia
Merekapun bercinta dan terus bercinta.
***
3 hari berlalu tak terasa. Selama 3 hari itu mereka mensilentkan HPnya. Kadang mematikannya.
"Coba lihat HPnya" ujar Arie
Kemudian Julia memberikan HPnya.
Terlihat miscall berkali kali dan sms terror dari keluarga Wina. Ada yang bilang pelacurlah, pereklah, lontee, perebut suami orang, jadah , babi dan nama binatang lainnya. Sampai sampai ancaman pembunuhan.
"Maafin aku ya, jangan diambil hati ya" ujar Arie
"Iya Julia ngerti kok. Terus Arie mau pulang?" tanya Julia.
Arie berpikir sejenak. Bukan ini yang ia inginkan. Bukan ngesex terus pergi.
"Aku khan udah jadi suami kamu. Aku pengen kamu pulang sekarang juga. Kita sama sama pulang, udah tinggalin nyanyi kamu, dunia malam kamu, aku kenalin kamu ke orang tuaku" ujar Arie
"Hah, aku harus ikut sekarang?" tanya Julia
"Ya sekarang kita pulang aja ke Majalengka terus ke Subang. Ada yang harus aku selesaikan juga. Rupanya Wina juga menghubungi mamahku. Mereka semua panik sekarang" ujar Arie yang telah membaca smsnya juga.
Kemudian Arie membalas sms kakaknya Wina.
"Ini Arie, kenapa neror Julia sih, kemaren kemaren enggak dicegah ke Bali malah mengusir" ujar Arie
Kemudian kakaknya Wina langsung telpon.
"Kenapa Rie.... Kalau memang sekiranya udah gak suka sama Wina, serahkan Wina sama keluarga, jangan langsung kawin gitu aja" ujar Dodi kakak iparnya Wina
"Siapa yang kawin yeyy" ujar Arie berbohong. Karena adanya ancaman pembunuhan itu. Arie bukan takut tapi biar semua gak panik.
"Ya udah cepat pulang selesaikan baik baik rie" ujar kakak iparnya Wina
Telponpun ditutup.
"Gimana ... Jadi gak fanny pulang? Kok mendadak sih, fanny harus kabarin babeh dulu " tanya Julia atau Fanny.
"Iyalah pulang, kamu khan udah jadi istri aku" ujar Arie
Akhirnya mereka pulang melalui jalan darat. Dari legian ke negara. Terus nyebrang ke Banyuwangi. Terus naik bis ke surabaya. Dari surabaya naik kereta ke stasiun bandung. Berhenti dulu di stasiun balapan solo.
Sepanjang jalan Arie berpelukan sama Julia. Ia merasakan kasih sayang dan kedewasaan Julia. Tidak panik tetap sopan dan santun dalam perkataan. Dan lebih dewasa dari Wina. Dalam menyikapi setiap masalah. Tidak kekanak kanakan dan marah marah.
Sebetulnya jauh sebelum Arie menikah dengan Julia, Wina pernah selingkuh dengan seorang Dokter, tetangganya Dodi dan Tita. Kakak ipar dan kakaknya Wina.
Waktu itu Arie melihat sms di HP Wina dari Dokter tersebut berbunyi 100% kiss. Dan Wina juga udah meminta maaf. Tapi episode tersebut akan dibahas di Novel Arie kamu nakal.
Dan bagi yang tidak sabar kelanjutan kisah Julia Ecstasyku bagaimana kisah endingnya karena author juga tau bosannya menunggu, dan betapa sakitnya digantung maka silakan baca Novel Nasib Penari Sexy, dan Iin Kamu Selingkuh hanya di Web Novel.