Chereads / Julia Ecstasyku / Chapter 7 - Pertama Kalinya ke Club bagi Arie

Chapter 7 - Pertama Kalinya ke Club bagi Arie

Julia mengajak Detry ke kontrakannya.

"Jul Kamu besok ada waktu gak?" tanya Detry

"Kenapa Det?" Julia balik nanya

"Pak Aguan mau briefing" ujar Detry

"Okay sayang" jawab Julia

Arie juga diajak Julia jadi marketing asuransi. Waktu itu Detry adalah admin Allianz. Julia jadi marketing Allianz juga rangkap jabatan marketing lainnya.

"Yanda, ikut ya jadi marketing Allianz" ajak Julia

"Apaan tuh?" tanya Arie

"Asuransi, lumayan yanda fee nya" bujuk Julia

"Aku gak pandai ajak orang say" Arie beralasan

"Terus yanda jadi pandainya apa? .... ML?" ledek Julia

"Ih kamu bisa aja, ML yuk" Arie mengajak Julia bercinta.

"Idiiih masih siang Yanda" Julia menepis Arie tapi gak serius. Tapi manja jadi pengen dimanja ...

"Habis kamu ngemesin" Arie mendorong Julia ke kasur dan menindihnya. Padahal Julia sudah memakai pakaian untuk ke kantor. Dan detry ada disitu.

"Idddiiih kalian tuh ya bermesraan didepan aku" Detry Complain

"Tau tuh Det, suamiku suka aneh, gak tau ada orang" Julia mendorong Arie.

"Hehee .... Sorry, emang kita suka kemesraan di muka publik" halaahh so drama.

Arie cuma bercanda. Dipeluknya Detry oleh Arie.

"Yanda ... Jangan peluk Detry, aku cemburu .... Detry milik aku .. Aku cemburu sama Detrynya heee" Julia bercanda tapi sebetulnya ia serius. Bukan cemburu sama Arie, tapi cemburunya sama Detry sesama jenisnya alias lesbiola. Tapi sampai saat itu Arie gak tau sebenarnya.

"Ya nanti aku ikutan marketing, tapi jangan salahin aku ya kalau aku gak bisa ajak orang" ujar Arie

"Ya gak apa apa Yanda, yang penting masuk dulu" ujar Julia

Arie, Julia dan Detry pergi ke kantor Allianz di Kampung Utama Batam.

Waktu itu atasan Arie, atau sebagai Unit Manager adalah pak Made. Pria dari Bali.

Arie sebagai Financial Consultant memang pandai kalau dalam materi dan teori tapi gak pandai dalam rekrut orang. Ia seorang yang gak terlalu banyak gaul, kadang masih ada sifat introvertnya.

Namun walau begitu Arie berhasil juga ngajak orang walau beberapa orang saja.

"Pak Made, aku gak pandai ajak orang, tapi aku udah janjian sama pak Tatan pegawai otorita Batam" ujar Arie

"Ya udah nanti kita kesana ya" ujar Pak Made

"Iya pak, sebetulnya ada pak Novriyanto, Pak Bambang dan banyak kenalan saya di Otorita"

"Oh ya udah sekalian aja nanti kita prospek" ujar Pak Made

"Jul Kamu coba tawarin ke Bos Satnusa, biar satu kumpulan asuransi masuk ke kita semua" ujar Made.

Julia memang supel. Omongannya mengandung magis. Sekali dia ngomong, dapat janjian hari, janjian berikutnya ngomong sudah ngasih intruksi buat masuk asuransi.

Indonesia walau bukan insurance minded tapi kalau bosnya yang nyuruh, langsung masuk satu perusahaan.

Apalagi SatNusa banyak core bisnisnya, selain pembuatan alat alat kesehatan, alat alat elektronik dan lainnya banyak yang digarapnya.

Julia walau banyak uang tapi bagi dia selalu kurang dan kurang. HP Communicator dijamannya orang lain belom banyak yang punya ia malah punya dua.

"Piih kita ngontrak rumah baru aja ya, ini terlalu sempit, gak enak banyak cewek cewek malam. Aku mau perumahan normal biasa jauh dari cewek cewek malam" ajak Julia, padahal ia tadinya cewek malam tapi gak suka cewek malam.

"Gila disini cewek cewek murah harganya, 150 ribu bisa short time, 250 ribu bisa booking satu malam di Bali mana bisa" ujar Julia. Memang ditahun 2003 an cewek cewek Batam murah murah.

"Mau dong satu heee" ujar Arie bercanda

"Papih mau sama cewek cewek .... Iiiih penyakit piiih" ujar Julia

"Enggaklah bercanda, ngapain, khan papih udah ada mamih yang bahenol" ujar Arie

Dicarinya kontrakan di daerah Batam Center. Perumahan Marcelia.

"Piiih aku mau bawa Daffa kesini boleh gak?" pinta Julia yang kepengen anaknya dibawa satu ke Batam

"Kenapa memang?" tanya Arie

"Ya aku kangen aja, kasihan mamah udah tua" ujar Julia

"Terus yang ngasuh siapa?" tanya Arie

"Ya ada yang ngasuh, nanti aku sewa pembantu" ujar Julia

"Ya terserah kamu" Arie setuju.

Bagaimanapun adalah dosa terus menerus menitipkan anak pada orang tua. Dan kita sebagai orangtua harus memberikan contoh bagi anak anak.

Dibawanya Daffa ke Batam.

Daffa item manis. Walaupun begitu Julia sangat sayang padanya.

Arie mengajar di salah satu perguruan tinggi di Batam. Juga sekaligus marketing Asuransi. Malam ngajar, siang jadi marketing Asuransi.

Bahkan dia diangkat menjadi Pembantu Direktur 3 bagian Kemahasiswaan.

Dasar perguruan tinggi tersebut bermasalah, masa hanya sanggup menggaji dosen cuma 6 orang. Arie memegang 20 mata kuliah. Makanya keteteran.

Ditambah Dosennya gajinya dilambat lambatin.

Arie harus mencari tambahan penghasilan. Bagaimanapun mengharapkan Gaji besar dari Perguruan Tinggi tersebut adalah tidak mungkin. Tadinya bergaji 1.5 juta. Berkurang dan terus berkurang. Alasannya katanya lagi pembangunan gedung baru.

"Ya udah piih cari kerjaan lain aja" ujar Julia

"Iya .... Besok papih udah kerja di Lembaga Pendidikan di Batam Center" ujar Arie

"Oh iya pih, udah lama gak ke diskotik, malam ke diskotik yuk" ajak Julia

"Katanya sudah insaf, gak mau kehidupan malam lagi" ujar Arie

"Ya suntuk piiih, sekali kali piiih" ujar Julia

Sampai dengan waktu itu Arie belom tau dunia malam. Terbesit dalam hatinya keingin tahuan tentang dunia malam.

"Okelah" ujar Arie

Waktu itu club yang pertama dikunjunginya Noname, di bagian belakang Harmoni Hotel.

"Jeb ajeb ... Ajeb ajeb ... Ajeb ajeb" deru club noname menyambut malam. Irama house musik. Ditambah dengan penari dan penyanyi club super sexy.

Arie merasakan hal baru dalam kehidupannya. Untuk pertama kalinya ia tahu dunia malam.

Bagi Julia tentu sudah tak asing lagi. Mereka pesen satu meja. Minimal bayar 200 ribu satu meja sudah free dua kaleng minuman dan kacang. Julia minum minuman itu. Ariepun mencobanya. Nyedak ke hidung. Langsung teng kepala pusing. Minuman beralkohol itu.

"Sayang ayok turun" Julia narik tangan Arie melantai.

Sungguh irama yang enerjik.

Memekakkan telinga. Tampak seperti gak akan ada kiamat dan gak ada kematian mereka bersorak sorai. Berpesta pora. Ih norak kamu Arie. Gak gaul.

Tapi lama kelamaan Arie menikmati alunan lagu itu dan mulai berdisko.

Lagu lagu dimainkan. Pakaian sexy dimana mana. Blouse yang sekali tarik langsung kelihatan susu mereka. Karena terlihat gak ada BH disana. Ada yang dress punggung kelihatan. Ada yang udel kelihatan. Ada yang pakai tangtop. Rok mini.

Bahkan Arie curiga, mungkin ada aja yang gak pakai daleman.

Wajah mereka cantik cantik dan ganteng ganteng. Murah senyum. Dan permisi. Malah kadang sok akrab. Padahal gak kenal sama sekali diantara mereka.

Arie mendengar percakapan, mereka me bersalaman. Arie mengira udah kenal mereka.

Tapi sang cowok nanya.

"Siapa nama kamu?" jawab si cowok itu

"Lisa" jawab Sang cewek.

"Mau nemenin?" ujar sang cowok sambil ngedance.

"Boleh.... Ada minumnya bang?" tanya si cewek

"Ada ...." terus mereka berlalu.

Perkenalan singkat padat langsung tunjeb poin.

Tampak Lisa hanya memakai kemben, dada terbuka.

Arie tau akal bulus cowok itu. Karena suka dadanya yang super montok goyang drible.

Julia memperhatikan Arie yang memperhatikan Lisa.

"Yanda matanya jelalatan" sindir Julia

"Mubazir kalau gak ditengok hee" jawab Arie

"Udah capek yuk, kita ke meja lagi" ajak Julia

Mereka ke meja yang tadi dipesan.

Makan camilan kacang. Dan menikmati sajian berselera.

Arie sesekali beristighfar. Maklum walau begitu Arie seorang yang religi. Religi ia tapi maksiat iya. Ya minimalnya zina mata kalau ditempat hiburan seperti itu.

Hingar bingar terus hingga malam.

Tampak mata Arie sudah memerah. Mereka pesan satu botol minuman. Julia belum ada tanda tanda mabok. Kalau Arie udah agak teler. Teler bank.

"Ayok sayang pulang" ajak Arie. Dua jam sudah berlalu membunuh waktu.

Julia tampak mengiyakan.

Merekapun naik taksi. Dan pulang ke rumah.

Sementara di rumah Daffa bersama si bibi, pembantu Julia.

"Sayang ML yuk" ajak Arie

Betapa pengaruh alkohol itu membuatnya fly.

Julia dan Arie berciuman hot. Sekali angkat blouse yang dikenakan Julia diangkat terlihat gunung kembar Julia.

Arie menciuminya. Gunung kembar super bih match. Ukuran 38B.

Arie walau mabuk tapi lebih hot.

Julia dan Arie berpagutan, berciuman berkulum kulumannya hingga nyaris dower.

Dada Julia yang membusung, termasuk besar, tentu saja lebih besar dari kepunyaan Wina.

Arie meremasnya. Juga meremas bokong Julia.

Julia membuka rok mininya. Tampak lingerie merah ada pengait disampingnya.

Dia juga memakai stocking hitam.

Celana dalam merah bermotif brokat. Super tembem big match.

Arie memburunya seperti sudah tak sabar lagiĀ  ingin merogoh bagian dalamnya.

Julia mengangkangkan pahanya. Arie menggeser celana dalam Julia ditarik ke samping langsung terlihat bunga mawar jengger ayam, vulva vaginanya julia. Tentu saja ciri khasnya berbulu lebat. Arie tidak membuka celana dalam Julia. Hanya menarik ke samping. Ia menjulurkan lidahnya dan melumatnya dalam dalam.

Tentu saja keluar lendir milik Julia beraroma. Tapi bukan aroma ikan asin. Melainkan cumi bakar heee ...

Arie memasukkan jari telunjuknya, entah apa yang dicarinya tapi bagi Julia itu terasa geli dan nikmat.

Dibukanya lebar lebar lubangnya dengan kedua jari tengah dan telunjuknya. Empat jari membuka lebar lubangnya. Arie menjulurkan lidahnya ke bagian tengah lubangnya.

"Argggghhhhh..... Enaaaakkk yandaaaa" Julia merasa gempuran lidahnya Arie. Juga dijilatinya bagian klitorisnya.

Untuk bagian jengger ayamnya Arie mengemutnya. Sedikit memberi gigitan di itilnya. Meludahinya dan menjilatinya. Sungguh aroma cumi bakar terasa. Kalau ikan asin terlalu mainstream.

Arie memasukkan dua jarinya dan menguyek uyek memeknya....

"Arrrggghhjj khuffff" Julia setengah teriak tapi Arie dengan cepat membekamnya....

Bagaimanapun ada si bibi dikamar sampingnya. Pastinya kedengaran.

"Udah masukin aajaa yandaa" pinta Julia

Arie menepuk nepuk pepeknya Julia. Digepit dengan jempol dan telunjuknya.

Arie membuka celananya. Dan siap ancang ancang hendak memasukkan rudal squadnya.

Ia mengocok ngocoknya terlebih dahulu. Memberikan ludahnya dan membalurkan ke bagian kepala rudalnya.

Julia masih memakai celana dalamnya. Vaginanya menyempil dari lubang celana buat kakinya. Arie memasukkan rudalnya kedalam vaginanya. Mengeluarkan lagi dan memasukkannya lagi....

"Akhhhhhhhh cepetan sayang, masukin semuanya" Julia gak sabar

Arie menekan pantatnya dan

"Bressss bresss" Kontolnya berhasil masuk kedalam memeknya. Julia mengangkat kakinya ke pundak Arie.

Arie menggenjotnya turun naik....

"Aaargggghhh aaakkkkhhh oookhhh" Arie merasakan keenakan

"Uuukkhhhh yandaaa .... Aakkhhh" Begitupun Julia

Gesekan celana dalamnyapun terasa.

Arie sengaja tidak membukanya.

"Yandaaa tekennn lgi yang dalam saayy" Julia ingin puas

Arie pun menekan dalam dalam. Menguyek uyek vaginanya.

"Ceplakk ceplook ceplaak ceplook ...." kedua selangkangan beradu

Disebelah si Bibi mendengarkan permainan mereka. Maklum keduanya mabuk. Jadi gak bisa mengontrol.

"Aaiiih sayang .... Ah sayang aaahhh... Aihhh aiihhh aaahhh aahhh" Julia mengerang keenakan

"Aaakhhhh oookhhh aaakhhh ooohhh iyaa sayaangg aakhhh" Arie pun ikut mengerang.

Sementara si Bibi menutup telinganya. Si bibi seorang janda tapi udah agak berumur.

Dan ...

"Crrooott crooot croot" Arie klimaks disemburkan spermanya di dalam rahim Julia

Julia gak menolaknya. Karena ia udah KB sudah antisipasi. Bagaimanapun ia belum mau punya anak lagi.