Chereads / Julia Ecstasyku / Chapter 6 - Karier Baru Julia

Chapter 6 - Karier Baru Julia

"Yanda besok aku kerja" ujar Julia

"Kerja dimana?" tanya Arie

"Kerja di Asuransi sama sekuritas" ujar Julia

"Ya udah, yang penting kamu nyaman" ujar Arie

Julia seorang yang supel. Kalau Arie butuh bertahun tahun untuk kenal dekat dengan walikota dan ketua otorita, ketua Apindo dan para manager di Muka Kuning. Bagi Julia hanya butuh beberapa hari ia sudah kenal dengan Bos Satnusa, Abidin yang sekaligus Ketua Apindo pada waktu itu. Bos Muka Kuning juga dikenalnya. Ketua Otorita, bahkan Walikota Batam dan Anggota Dewan.

Julia juga aktif di berbagai organisasi politik. Waktu itu angkatan muda demokrat. Ia juga kenal dan sering bertemu dengan Roy Suryo. Ketua Kadin dan lainnya.

Entah bagaimana mulanya ia bisa bertemu dengan mereka. Selain asuransi, Julia juga menjalani bisnis penjualan mobil, motor juga peminjaman uang dan sekuritas sinarmas.

Tak tanggung tanggung asuransi yang dapat ditariknya adalah asuransi kumpulan. Seperti asuransi satu perusahaan penuh. Bahkan dengan para bos bos dan cukong ia sering main poker bareng. Dan ia mengadakan turnamen bridge.

Walau begitu baginya uang gak pernah cukup.

Karenanya pelerjaannya sering gonta ganti. Kadang di asuransi kadang di sekuritas kadang marketing mobil.

Arie bersyukur Julia sudah mengenakan hijab. Walau Arie gak pernah menyuruhnya ia sadar sendiri.

"Piih makasih ya sudah bawa ke Batam, aku senang di Batam, walau aku harus berjuang lagi dari nol" ujar julia

"Ya sayang, yang penting kamu nyaman" ujar Arie

"Kamu seharian capek, sini aku pijitin" Arie menawarkan diri

"Kamu baik piih" Julia mencium Arie

Dipijit pundak Julia. Arie kemudian membuka Jas Merah Julia. Julia bak seorang Pejabat. Sehari hari memakai jas. Penampilannya seperti Deasy Ratnasari sebagai Anggota Dewan atau Ratu Atut. Hijabnyapun hijab trendy.

Jas dibuka kemudian kemejapun dibuka.

Seperti biasa, Julia selalu memakai daleman yang tergolong mahal. Dan selalu serasi atau sepasang. Berbeda dengan Wina yang memakai celana dalam kadang cuma satu warna, warna krem saja. Julia selalu memakai yang merahlah, ungu, keemasan. Daleman saja bisa ratusan ribu hingga jutaan harganya.

Bahkan dalemanpun bisa ada pengaitnya. Pakaian ala bondage pun ia punya. Waktu itu ia memakai daleman brokat hitam. Dan memakai stoking hitam. Yang ada tali tali disepanjang pahanya. Entah pakaian apa itu. Authorpun tak tahu. Hanya orang fashion yang tahu. Kalau tadi pakai hijab trendy, kalau dibuka ia lebih cantik dan sexy seperti perempuan malam. Julia masih garang kalau diranjang.

Auman kalau bersenggamanya sangat keras. Typical cewek ganas diranjang. Makan pedaspun gak tanggung tanggung.

Arie merebahkan Julia, seperti biasa senyumannya itu yang membuat jatuh cinta. Bagaimana tidak. Setelah ia bekerja seharian, malampun masih tidak menunjukkan rasa capenya, masih memuliakan suaminya.

Entah yang tadinya pengen mijitin jadi pengen langsung nyetubuhi aja.

Salah satu daya tarik paling kuat adalah gelembung vaginanya yang tembem. Dibalik celana dalamnya yang hitam.

"Ayook piih, lihatin aja" ujar Julia

"Kamu cantik sayang" rayu Arie

"Mau dipijitin apa kita ngewwwe aja? " tanya Arie

"Iiih papih jorok ngomongnya, jangan ngeweee atuh, ML kek atau es campur" ujar Julia

"Hihiii becanda sayang, habis kamu ngegemesin" ujar Arie

"Iya kah, emang Wina enggak ngegemesin?" tanya Julia

"Kok Wina dibawa bawa siih, itu khan udah lewat" ujar Arie

"Habis itu kok masih ada CD pernikahan sama Wina" ujar Julia

"Tapi khan gak pernah ditonton lagi" ujar Arie

"Itu artinya papih masih sayang sama Wina khan?" tanya Julia

"Aku gak pernah mengubur masa lalu, semua ada kenangannya tapi aku juga fair, gak pernah aku tonton sekarang. Kalau kemaren kemaren sebelum cerai sama Wina, iya aku suka nonton, kalau sekarang gak pernah lagi" ujar Arie

"Terus kenapa masih disimpan? Kalau gak ditonton" ujar Julia

"Kamu cemburu?" tanya Arie

"Enggak cemburu, ya kita khan udah jadi suami istri, bisa gak papih fokus sama aku aja, karena khan udah cerai juga sama Wina" ujar Julia

"Iya sayang ... Jangan marah dong ... Ya muachhh" Arie mencium Julia

Julia agak cemberut.

"Sini aku pijitin ya" ujar Arie

"Pokoknya sebagai gantinya pijitin aku" ujar Julia yang langsung tengkurep.

Bokong Julia sangat sexy. Dibukanya resleting baju dalemannya. Motif brokat hitam.

Arie mengambil baby oil. Diteteskan dipunggung Julia.

Arie mulai memijatnya. Dimulai dari punggungnya.

"Aahhhhh enak piih" ujar Julia keenakan, Arie memijat punggungnya.

"Belajar dimana piih?" tanya Julia

"Enggak belajar, aku ya sering mijet aja ..."

"Mijeet Winaa" ujar Julia

"Iih kamu mah julit ya, apa apa disambungkan dengan wina" ujar Arie

"Becanda sayang" ujar Julia

"Sayang buka ya celana dalamnya" ujar Arie

"Emang udah beres mijetnya?" tanya Julia

"Ya belum, ini mau dipijet pantatnya" ujar Arie

"Iya piih enak tangan papih" ujar Julia

Juliapun duduk ditepi ranjang dan membuka celana dalamnya. Bulu lebatnya ciri khas Julia. Entah kenapa Julia enggan mencukur bulunya. Kalau wina pernah Arie mencukur bulunya. Tapi Julia pernah Arie tawarin mencukur bulunya tapi ia enggak mau. mungkin disitulah daya tarik sexnya. Sudah tembem kemaluannya ditambah bulunya lebat sekali. Tampak bongkahan dan gundukannya semakin tebal.

Julia kembali telungkup. Kini Arie memijat seluruh tubuhnya. Tak terkecuali pantatnya. Setiap Arie memijat pantatnya, pantat Julia mengangkat.

Arie gak sabar. Dibukanya baju dan celananya. Dan ikutan telanjang.

Julia hanya tersenyum. Dan ditambah senyumnya tatkala rudal Arie sudah diusap usapkan kebelahan pantatnya. Julia mengangkat pantatnya setiap Arie menggesek gesekan kemaluannya.

"Aaahhh papiiih, khan belum selesai pijatnya" ujar Julia

"Iya miiih" ujar Arie sambil kembali menelusur punggung hingga pantatnya.

Julia menggelinjang keenakan.

"Enak tangan papih pih" Julia mengulangi pujiannya.

"Iya da papih teh tukang pijat hee" sindir Arie

Mungkin dari sugesti itulah kelak Arie jadi pinter mijet.

Arie memijat pantat Julia, selangkangannya kemudian memasukkan jempolnya ke vaginanya Julia.

"Heeemmm enak piih" Julia memutar muter pantatnya.

Arie memasukkan kedua jempolnya bergantian keluar masuk vaginanya Julia. Kemudian dua duanya masuk bersamaan di lubang daging tembem itu.

"Heeemmmmm hisssh" Julia kenikmatan.

Walau begitu baginya dua jempolnya Arie belum berarti apa apa, karena ia pernah merasakan monster cocknya Adung. Mantannya.

Julia membalikkan Badannya. Terlihat Arie telanjang. Julia menggerak gerakan telapak kakinya menjepit rudal Arie. Dikocok kocok rudal Arie dengan telapak kaki Julia.

"Papih mau ML sekarang?" tanya Julia

"Iya dong" ujar Arie

"Sini cium aku" ujar Julia

Arie mendekat dan menindih Julia. Arie berpagutan, berciuman, berkulumkuluman.

Julia tampak hot. Dibalikkan badan Arie

Malah Ia yang mengarahkan batang kemaluannya Arie. Digepit pahanya dan selangkangannya. Dan

"Jleebbb jleebbb" Julia memompanya naik turun. Kemudian maju mundur dan memutar. Seperti gerakan ngebornya inul dan goyang patah patahnya anissa bahar. atau gerakan pinggulnya beyonce dan gerakan pantatnya nicki minaj.

"Aaaahhhhhh aahhhhh piiihh" julia mengerang

"Oooohhhh oookkhhh saayy" Arie juga mengerang.

Julia pandai dalam setiap senggamanya. Apalagi saat mengulek ngulek patah patah maju mundur. Ia bergerak cepat.

"Aaakhhh piiihh aaakhhhh aaarrrgghhh ooohh" Julia terus menggerak gerakkan patah patah kedepan dan kebelakang, memutar.

Kini pepeknya berlendir.

"Enaak piiih aakhh"

"Iyaaa sayaangg terruus" ujar Arie

Arie seperti diperkosa. Julia duduk jongkok. Dan memukul mukul dengan pantatnya, menghujamkan vaginanya di kemaluan Arie.

"Ceplokk ceplok ceploook" suara pipi pantatnya kena selangkangan Arie

"Ceproot ceproot ceproot" bunyi gesekan vaginanya memijit mijit batang kemaluanny Arie.

Arie bangun dan duduk meluruskan kakinya. Julia tetap saja meneruskan genjotannya maju mundur. Memeluk Arie.

Tenaga Julia sungguh kuat dalam senggamanya. Susunya yang besar menyentuh dada Arie. Arie menciumi dan melumatnya. Julia tetap mempercepat gerakan maju mundurnya.

"Aaargghhh aaakhhh aakhhh" Julia semakin keras berteriak

"Awww aww ooohhkk" Arie agak kesakitan rudalnya. Bagaimana tidak, julia terus menerus menggempurnya.

Arie terpaksa mencabutnya, kalau tidak, maka bisa lecet dibuatnya.

"Kenapa yanda kok dicabut"

"Aku jilati dulu ya, udah kering" ujar Arie

Arie membenamkan wajahnya dan mulai menjulurkan lidahnya. Walau banyak tertutup bulu bulu. Arie membuka selangkangan Julia lebar lebar.

Julia yang suka ngegym bisa meluruskan kakinya ngangkang sengangkangnya

Terlihat seperti jewer ayam, bibir nonoknya julia. Arie mengulum dan mengemut bibir vaginanya. Memasukkan lidah kedalamnya. Dibuka bibir vaginanya lebar lebar. Daging berwarna kemerahan terlihat dan gumpalan gumpalan dagingnya. Arie memasukkan kedua jari telunjuknya dan membukanya lebar lebar lubangnya. Dijulurkan lidahnya kebagian itu. Lidahnya menjilatinya dan memutar mutar didalamnya. Dibukanya vaginanya dengan jempol dan telunjuknya. Dan Arie memasukkan Jari tengahnya.

"Aaakhhhh enak sayangg, kamu kok pinter sayang" Julia keenakan.

Diludahinya vaginanya Julia kemudian menjilatinya lagi. Seperti menjilati ludahnya sendiri kini bukan konotasi tapi denotasi. Karena Arie benar benar menjilati ludahnya sendiri di vaginanya Julia. Ludah bercampur cairan vaginanya.

Lama ia memainkan seonggok daging itu. Daging merah itam. Daging yang membawa kenikmatan.

Dimasukkan kembali rudalnya yang sudah tegak berdiri

"Jlebbb jleeb jleeb" makjleb betul.

Sekarang posisi doggy style. Digigitnya punggung Julia. Dipukul pukul pantatnya. Tapi Julia sendiri yang maju mundur. Bukan Arie. Julia maju mundur berirama. Kemudian dia agak tegak dan mengambil tangan Arie agar meremas remas buah dadanya.

"Aaahhh aaahhh sayaaang" Julia menghayati permainannya. Sesekali mereka berpagutan.

Lama mereka bercinta. Akhirnya.

"Crrooottt crooott croot" Arie membuang spermanya didalam nonoknya Julia.

***

"Pih gimana sekarang papih mau kerja apalagi? Kemaren keputusannya gimana?" tanya Julia

"Ya aku disuruh memilih, mau mengundurkan diri apa mau dipecat secara hormat, kalau mengundurkan diri jadi nama baik tetap tercantum" jelas Arie

"Terus papih pilih apa?" Julia penasaran

"Aku pilih dipecat aja, khan lumayan dapet pesangon, kalau mengundurkan diri ya mana dapet pesangon, mereka mau menjebak kita" ujar Arie

"Terus papih mau kerja apalagi?" tanya Julia

"Ya paling aku ngajar, jadi instruktur komputer, bahkan jadi dosen lagi diperguruan tinggi lain. Masih banyak perguruan tinggi lain" ujar Arie

"Iya pih jangan patah semangat" Julia menyemangati.

Arie mendapatkan keputusan tidak dilanjutkan menjadi dosen karena Arie menikah lagi, dan Arie memilih untuk dipecat daripada mengundurkan diri dan mendapatkan pesangon. Karena Wina sukses menyingkirkannya dari Perguruan Tinggi yang membawanya ke Batam.

Tapi disitulah hal yang harus disyukurinya, karena setelah keluar dari perguruan tinggi tersebut justru penghasilan Arie lebih besar daripada dosen dosen yang ada di Perguruan Tinggi tersebut sampai sampai Arie pernah digaji sebesar antara 90 juta sampai 150 juta perbulan selama 8 bulan, karena bekerja di Luar Negeri di Oil and Gas. Kalau seandainya ia tetap menjadi dosen maka justru ia gak akan pernah merasakan penghasilan tersebut. Selain penghasilan tentu pengalaman lebih yang ia dapatkan. Pengalaman kerja di Luar Negeri. Mungkin jalan itulah ia harus keluar dari institusi pendidikan sebelumnya.

Namun perjalanan karier Arie tidak begitu ujug ujug berhasil melainkan penuh cobaan dan godaan juga ujian. Kadang terjatuh sangat dalam kadang melambung tinggi jauh. Namun bersama Julia, Arie merasakan bagaimana cara mengantisipasi ketika dibawah, bergaul dengan orang. Yang dulu Arie ketika bersama Wina gak pernah bergaul, hanya ngajar, bikin modul, pulang, shopping, sama anak istri hanya disisa sisa malam hari. Dan tidur. Sedang bersama Julia, Arie bergaul dengan masyarakat, bergaul dengan politikus, bergaul dengan pedagang, dengan pengusaha, bergaul dengan masyarakat bawah, bahkan dari Julia juga Arie mengenal clubbing, tempat hiburan, dan juga bergaul dengan pengajian. Ada sisi positif dan negatifnya. Arie hidup lebih fleksibel. Bagaimanapun Arie tidak bisa membandingkan dan menyamakan antara Wina dan Julia. Ada sisi positif dan negatifnya masing masing. Dengan Julia hidup Arie tidak kaku lagi. Bahkan Arie terpilih menjadi pengurus di partai politik. Kalau diteruskan bisa saja Arie menjadi Anggota Dewan perwakilan dari partainya. Tapi Arie tetaplah Arie, yang tidak menyukai jabatan struktural. Mungkin jabatan fungsional ia masih bisa. Tapi kalau terjun secara massive untuk jadi pejabat Arie gak terlalu tertarik. Lain dengan Julia, mata jelinya bisa memanfaatkan jabatannya untuk menghasilkan uang. Andalannya ialah dia bisa menarik sponsorship dan meyakinkan klien. Banyak kegiatan sosial dilakukannya seperti even road race, even lomba layangan, even lomba bridge dan lainnya.

Kalau diibaratkan baterai, Julia seperti baterai duracell ... Arie gak bisa ngikutin pergerakannya. Dan selalu ada aja kegiatan yang ia jalankan. Arie gak bisa terlalu percaya diri untuk gaul gaul dengan orang kaya, pengusaha, bahkan konglomerat, orang berduit. Tapi bagi Julia menggolkan event lomba seperti lomba bridge, ia dapet sponsorship hingga ratusan juta dari para pengusaha. Ia sering bertemu konglomerat peminjaman uang milliaran, yang bikin mall, proyek property dan lain lain

Hanya saja sisi kenakalannya atau lebih tepat liberalismenya Julia tetap ada.

Seperti kalau Arie sangat tabu minum, merokok pun tidak, tapi bagi julia, minum adalah gaya hidupnya yang bisa ia kontrol, merokokpun tiap hari, hedonis, hanya untuk pergaulan. Satu hal liberalismenya adalah ia malah menyukai sesama jenis atau lesbian.

Mungkin itu akibat dari traumatik ia dengan para lelaki yang tak pernah memuaskan dan setia padanya. Ia melampiaskannya dengan mencintai seorang wanita.

Sebut saja wanita itu namanya Detry. Julia menyukai Detry.

"Piiih aku mau jalan sama Detry, jangan ikut ya" ujar Julia

Mulanya Arie tak ada rasa curiga, tapi akhirnya ia tahu juga.

Seperti biasa, untuk menyalurkan hasratnya ia ngekos bersama orang yang jadi targetnya. Ia ngekos dengan Detry.

"Say aku tinggal di kos kamu ya" pinta Julia

"Emang Arie kemana?" tanya Detry

"Ada, cuma jauh, aku khan besok harus ketemu klien sekitar sini, jadi deket aja tinggal jalan" ujar Julia beralasan

"Eh elu Jul, kalau dapet kenalan bonafid kenalin aku dong jangan kamu embat semuanya" ujar Detry

"Emang mau diapain sama kamu sayang" Julia mulai manggil sayang

"Ya aku tawarin asuransi lah, lu siih suka lu pegang sendiri aja" Detry protes

"Iya bawel, ya udah nanti aku kenalin sama ketua kadin Atau anggota Dewan, mau?" tanya Julia

"Ya jangan yang terlalu pejabat, pengusaha aja atau yang biasa biasa aja yang kaya biasa" ujar Detry

"Ya udah nanti malam maen yuk ke pasific, nanti aku kenalin koko Aleng pimpinan indomobil batam, aku udah janjian" ujar Julia

"Kok kamu bisa dapet nomornya sih Jul, itu susah loh, temenku yang jago marketing gak dapet nomor bos Indomobil, ajarin dong Jul" pinta Detry

"Ya kamu harus supel, kalau kamu cuma di kantor kapan kamu jalannya, kamu harus sering jalan keluar, percaya diri, kalau aku kenal di waktu aku bikin acara motor show, waktu itu dia sebagai sponsorship" ujar Julia

"Hebat kamu jul, itu susah loh dia keluar uang" ujar Detry

"Ya kalau bukan evennya mana mau dia, kita tawarin apa benefitnya baru mereka tertarik" jelas Julia

Malamnya mereka ke pasific. Dasar Detry yang masih kaku, tetap saja malu malu.

"Koh, kenalin ini adik angkatku Detry" ujar Julia

Koh Aleng hanya bersalaman.

"Eh jul, kapan kamu ngadain even lagi. Gua mau masuk sponsorship. Tapi kamu atur biar mereka juga mau ambil suzuki gue. Kalau lu bisa masukin 10 mobil, gua kasih sesuatu buat kamu" tetep aja koh Aleng malah lebih tertarik ngobrol sama Julia ketimbang Detry.

Disana Julia malah ditawari minum. Walau pakai hijab. Tapi Julia masih pakai hijab ketat. Yang membentuk bagian kepalanya hanya ditutup gaya hijab Zaskia Adya Mecca.

"Sayang ayok turun" Julia ngajak Detry turun

Dia menari nari. Tapi Detry masih belom turun.

Padahal bukan hari ultahnya Detry, Julia malah bisikin waitress buat annaunce pembawa acara buat ngucapin ultah ke Detry. Biar Detry terkenal. Dia ngasih 200 ribu. Untuk satu gelas besar beer.

"Ada yang ulang taun gaess .... Kita sambut Detryyyyy" ujar pembawa acara

"Hari inii .... Hari yang kau tunggu...." mereka nyanyi lagu jamrud

"Det .... Itu mereka manggil kamu" ujar Julia

"Apaan kamu jul, orang aku gak ulang tahun sekarang" sanggah Detry

"Ayoook Detryyyy" ujar pembawa acara

Akhirnya Detry nyerah. Dan mau aja dia minum beer.

Dia harus bisa menghabiskan satu gelas penuh.

Tampak Detry sempoyongan.

Akhirnya Julia pamit ke koh Aleng

"Koh Aku pulang dulu ya, nanti aku sambung lagi" ujar Julia

"Biar sopirku yang anter Jul" si koh Aleng nawarin

Itulah arti sebuah kenalan dengan para pengusaha. Mereka gak segan segan menawarkan bantuan, entah cuma jemput atau antar.

Mungkin orang memandang ngapain kenal dengan banyak orang, padahal banyak temen sangatlah berguna. Mungkin kita harus belajar ambil positif terhadap orang orang. Kalau ia ada kesalahan atau kekeliruan, tidak selamanya sikapnya negatif. Seperti Julia disatu sisi ada sifat negatif tapi sisi lain banyak positifnya. Ambil yang positifnya. Buang yang negatifnya. Seperti Julia banyak berteman dengan pengusaha, itu hal positif. Dimana kalau ada kegiatan sosial ia cepat mendapat bantuan. Apalagi kegiatan bisnis dan sponsorship. Bagaimanapun dia bukan malaikat yang harus tampil sempurna. Bukankah orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang paling banyak manfaatnya. Julia adalah tulang punggung keluarganya, setiap bulan tak kurang dari dua juta ia kirimkan ke orang tuanya, yang bahkan orang yang dikatakan baik saja belum tentu bisa transfer setiap bulan sejumlah dua juta pada keluarganya. Bagi dia 2 juta adalah pemberian yang paling kecil. Kadang ia membelikan HP buat saudaranya, buat ibunya, transfer pulsa buat krabatnya, beliin tiket pesawat atau bahkan ia pernah memberi modal kakaknya usaha, juga saat acara sosial seperti acara pembagian sembako dari partai politik, Julia selalu berhasil menarik donatur. Dan itu dia bisa mendapatkan donatur hanya dengan kata kata saja. Gak lebih. Kata katanya membuat magis.

Tapi tentunya ada hal positi ada hal negatif jangan ditiru. Seperti waktu itu, ia berhasil membuat mabuk Detry.

Detry yang kepalang mabuk ia dibopong masuk mobil. Julia dianter sopir Koh Aleng.

Sepanjang jalan Detry tak sadarkan diri, mabok berat.

"Bang makasih udah dianterin" sesampainya Julia di kostan Detry.

Sesampainya di kostan Julia merebahkan Detry. Dibuka sepatunya dan jas detry.

Julia memandangnya. Selain perasaan sayang sebagai sahabat, ternyata orientasi sex Julia juga menyukai sesama jenis. Ini hal negatif jangan ditiru. Tapi dalam episode kedepan akan dikemukakan bagaimana Julia keluar dari kungkungan dan rasa traumatiknya.

Julia membelai rok Detry. Dan pada bagian vaginanya ia sedikit menekan dan mengusapnya dari luar roknya. Tentu saja empuk gunung vaginanya. Julia ingin sekali melihat gundukan itu.

Dibukanya pengait roknya yang ada dibelakang. Dan ditariklah resletingnya. Terlihat celana dalam ungu. Julia memelorotkan roknya.

Dan betul saja gundukan itu terlihat jelas dengan daging yang mengembang. Terlihat samar samar Detry ditumbuhi bulu halus di mekinya.

Julia menelan ludah.

Beralih ke kemeja putihnya. Dibukanya kemeja putih itu, terlihat BH berwarna biru. Tandanya bahwa Detry tidak tau fashion. Karena kalau yang tau fashion, antara BH dan celana dalam mestinya satu warna. Dia asal asalan saja. Asal pakai selesai.

Tentu saja Julia hanya membuka kancing bajunya Detry, gak berani buka bajunya. Karena takut Detry kedinginan.

Dibukanya pengait BH nya Detry, BH ukuran kecil 36B saja. Tapi terlihat payudaranya bulat, tidak lonjong. Dengan putingnya yang kecoklatan.

Julia menciumi putingnya Detry. Detry setengah sadar tapi berat karena maboknya. Dia hanya menggoyang goyangkan, dab matanya meletet sedikit. Julia mengelus halus dibagian puttingnya. Dan susunya.

Julia juga menciumi perut Detry. Dan tibalah di bagian atas vaginanya. Dipelorotkan celana dalamnya. Tampak sudah bulu tipis detry san belahannya. Tampak seperti mekinya Wina namun agak membusung lebih gemuk.

Julia menciuminya. Tampak Detry menggerakkan pahanya. Mungkin iapun merasa geli. Sadar tapi gak bisa mengendalikan diri. Karena minumannya.

Lama julia menjilatinya. Ia menutupkan kembali roknya dan mengancingkan kembali bajunya.

***

Pagi menyingsing, detry terlelap tidur. Dan Julia sudah bangun. Diambilnya freshcare, diberikannya ke hidung Detry. Detrypun siuman.

"Jul, ngapain .... Mau kemana?" tanya Julia

"Ya enggak, bangunin kamu aja" ujar Julia

"Jul ....." Detry memanggil Julia

"Ada apa....?" tanya Julia

"Tadi malam...." ujar Detry yang mengetahuinya

"Tadi malam kenapa? Oh si koh Aleng? Kamu udah dikenalin malah diem aja gak ngobrol" ujar Julia

"iya kalau itu aku masih malu lah" ujar Detry

"Ya itulah bedanya kamu sama aku, kamu terlalu dinanti nanti peluang, kalau orang penting jarang punya waktu, makanya kamu harus cepat ambil peluang, kalau enggak ya kamu susah untuk ketemu dia lagi, ya minimalnya kamu bikin janji pertemuan berikutnya, gak mesti diutarakan maksud kamu langsung" nasehat Julia

"Iya kalau soal itu, tapi bukan itu yang aku tanyakan" ujar Detry

"Deggg" jantung Julia berdebar kencang. Mungkinkah perlakuannya diketahuinya.

"Aku nikmatin kok, aku juga suka saat kamu ciumi aku" ujar Detry

Detry juga ternyata menyukai Julia. Bukan karena lesbi. Tapi karena ia ragu dan takut berpacaran dengan laki laki. Kalau julia trauma, sedangkan Detry emang takut dan malu aja sama yang namanya laki laki.

"Oh ya ...." Julia mendekat

Julia dan Detry ciuman. Kulumkuluman. Berpagutan.

"Gila kamu jul, aku sampai merinding gini" ujar Detry yang baru pertama kali dicium. Bahkan laki lakipun gak pernah menciumnya.

"Kenapa kamu Jul, Ada apa dengan Arie?" tanya Detry

"Gak ada apa apa, Arie terlalu baik, terlalu monoton, aku emang di bali pernah juga menyukai perempuan Det. Aku juga punya adik angkat, rasanya hanya perempuan yang gak pernah ngecewain aku, kalau laki laki sama" ujar Julia

"Emang Arie tergoda cewek lain?" tanya Detry

"Enggak juga, tapi dia masih belum bisa lupain Wina. Mantannya. Aku rasa dia mungkin ada kerinduan sama mantannya" ujar Julia

"Ya wajarlah Jul, khan ia punya anak sama Wina, mungkin ia kangen anaknya" ujar Detry

"Iya juga sih, apa aku lepas aja ya Arie?" ujar Julia

"Ya janganlah, ia banyak berkorban sama kamu, pekerjaannya yang dulu ilang, anaknya pisah, istrinya cerai. Dia banyak berkorban untuk kamu" Detry menasehatinya