Chereads / ERIKA (seberkas cahaya) / Chapter 20 - catatan 18

Chapter 20 - catatan 18

EVAN pov

sejak tadi aku hanya mondar mandir mencoba menghubungi erika namun ponselnya tidak aktif ini sudah hari keempat aku tidak bisa menghubungi nya.

''kemana si lo''  gerutu Evan membanting ponselnya di kasur, mengusap wajahnya frustasi.

Maya juga tak mau menerima telepon dari ku berkali kali di chat, wa ataupun SMS tak pernah dibalasnya. Banyak masalah datang beruntun batinku.

Hubunganku dengan Ayah masih belum baik sejak perjodohan kakak ku sampai sekarang aku tak pernah baik pada ayahku,

hubunganku dengan Erika aku tak tau bagaimana keadaannya bukankah kemarin masih baik baik saja,

lalu  dengan shabrina kakakku

Kakak tersayang ku ia pernah beberapa kali mengabarkan sering dipukuli suaminya namun belum mau cerai karena takut pada ayah .

Belum lagi jadwal kuliah pikiran ku kacau.

Sabtu siang aku sudah berada diJogja  menuju kantor dimana Erika kerja tapi satpam kantor itu bilang erika sudah risign dua hari lalu. tanpa pikir panjang tujuan ku selanjutnya rumah bulek Mimi, ini kedua kalinya  aku kecewa mendapati pagar rumah yang terkunci dari luar.

''nyari siapa mas'' tanya tetangga bulek Mimi.

''bulek Mimi dan Erika, buk'' jawab Evan mendekati ibu paruh baya itu.

''oh orangnya pergi kemarin, kurang tau kemana'' balas ibu itu lalu pamit pergi.

Ku coba menghubungi Rico dia masih dirumah dari dia aku juga baru tahu kemarin Erika kerumahnya menitipkan surat untuk Maya. Aku diantar Rico kerumah Maya sama halnya denganku Maya juga tidak tahu dimana Erika saat ini.

''sorry Van, kemarin gak bales chat lu gak dibolehin sama erika'' ketika mereka sudah berada diruang tamu rumah Maya.

''trus sekarang kemana dia'' tanya Evan langsung.

''gue beneran gak tau Van, dia cuman kasih gue Surat , dia juga gak hubungin gue beberapa hari ini!"

Jawab Maya sembari memberikan lipatan kertas surat dari erika. Evan membaca suratnya lalu meremas nya.

''lu ada nomer bulek gak''tanya Evan

Maya hanya menggeleng .

Evan menghela nafas panjang ''secepat ini kah dia ninggalin gue may, padahal gue dah bilang kita akan bertahan!"" Evan tertunduk lesu

''dia gak ninggalin lu Van, beri dia waktu untuk sendiri" Maya mencoba menenangkan evan.

Tiga hari Evan diJogja berharap bisa bertemu kembali dengan erika namun harapan nya sia sia. Gadis itu tak pernah muncul.

Rumah evan

Hadi sedari pagi uring-uringan pada mira .

''coba telpon semua teman temannya'' Dedi dengan nada emosi

''sudah yah, tapi gak ada yang tau'' jawab Mira

Dari pagi Mira dan Dedi mencari Evan ke kampus di kos dan kantor travel tapi tidak juga tak ada kabar.

''dibatalin aja dulu yah, acara nanti malam'' saran Mira

''tidak bisa ini sudah kesekian kalinya , dia pikir dia siapa mau melawan saya'' gertak hadi.

.............................

Malam itu Berkali kali hadi meminta maaf kepada keluarga Lukman karena tidak hadir nya Evan.

''om saya rasa perjodohan ini dibatalkan saja

saya sudah tau Evan gak mungkin datang'' Tyas membuat seisi ruang tamu itu memandangi nya.

''evan sudah punya pacar om,

papa kenal Erika kan temen SMA ku dulu '' tyas memegang tangan lukman meyakinkan

''ohh ya ya anaknya pak Amran itu'' tanya lukman

Tyas hanya mengguk

'' tidak pak, mereka hanya berteman'' sergah jadi.

''shabrina.....!" Teriak Mira lalu memeluk wanita itu, wanita dengan jaket hitam berdiri diambang pintu.

Ya malam itu shabrina pulang dari Australia sendiri tanpa suaminya Prasetyo.

''mana suami mu ?" Tanya mira

shabrina yang hanya menangis dipelukan mira.

Mira menatap wajah putrinya itu

'' kenapa ini!''  tanya Mira mencoba menyentuh luka lebam diwajah putrinya.

Jadi yang mencoba mendekati Shabrina namun harus terhenti karena putri nya memberi isyarat dengan jari telunjuknya dan menatap tajam ke arah hadi.

'' ini kan yang ayah mau, lihat tubuhku ini ayah !" Shabrina berteriak membuka jaketnya menunjukan bekas luka dan lebam di tangan dan wajahnya.

Keluarga Lukmanhanya diam meluhat Shabrina berteriak pada ayahnya.

'' ini akibat perjodohan yang ayah harap kan, dua tahun aku menahan  sakit ,lihat ayah  lihat ini !'' Shabrina memekik tak kuasa menahan lagi amarah nya.

Mira memapah shabrina kekamarnya.

'' maaf pak hadi, seperti nya kita bicarakan ini lain waktu saja'' pak lukman menepuk pundak Hadi dan meninggalkan rumah itu.

''kamu liat putriku, mau kau ulangi lagi dengan Evan!" Mira memaki hadi, kali ini Mira tak selembut biasanya hati ibu mana yang tega melihat anaknya menderita seperti shabrina.

''oke oke aku salah aku minta maaf aku benar benar tak menyangka Pras  sejahat itu '' jawab hadi duduk ditepian ranjang menyesal.

''jadi maksud nya putriku berbohong, bahkan dia pernah keguguran pun kamu juga enggak akan percaya yang terhormat Hadi willian'' nada bicara Mira semakin meninggi.

''tenang dulu Mira, besok kita panggil dulu keluarga nya Pras, kita bicarakan masalah ini ''  Hadi.

''tidak ! Besok aku yang menemani Shabrina daftar gugatan cerai!'' jawab Mira , membanting pintu kamarnya  lalu kembali kekamar Shabrina.

Shabrina sudah tau akan perjodohan antara Evan dan Tyas membuat nya bertambah membenci hadi, sudah lebih 20 kali shabrina mencoba menghubungi Evan namun juga tak ada jawaban setelah wanita itu sampai dirumahnya.

#######################