"Kamu gak apa apa Erika?" Terlihat Maya khawatir.
"Gak, kamu kemana aku cari" Erika memegang kedua tangan Maya.
"Aku ke WC tadi trus ketemu Evan dengan Tyas"
"Tyas...tanya erika sambil memandang evan dan Maya bergantian.
Tyas mendekati ketiganya
"Erika..." Panggil Tyas pelan
Wanita itu menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.
"Aku mau minta maaf, atas kejadian dulu aku salah mau kan maafin aku" Tyas mengulurkan tangannya.
"Erika udah maafin kamu kog, Yas lagian dia sudah dapat pengganti yang jauh lebih baik daripada Dirga"sahut Maya.
''aku udah maafin kamu kok '' Erika memeluk Tyas.
''jadi mana pacarmu ?'' tanya Tyas kepalanya menengok kanan kiri mencari sosok pacar Erika.
''didepanmu '' sahut Maya.
''evan ?" Tanya tyas nya kaget.
"Seperti yang kamu dengar tadi" lanjut Maya.
"Kalian sudah saling mengenal" tanya Tyas pada Evan dan Erika
Erika hanya mengangguk pelan walaupun sudah memaafkan nya namun Erika masih enggan banyak bicara pada mantan sahabatnya. Dulu sewaktu SMA mereka (Tyas Maya dan Erika) bagai pinang dibelah tiga kemana mana selalu bersama namun karena Dirga semua berubahnya. Erika melepaskan Dirga bersama sahabat nya.
"Sorry may, aku ajak Erika keluar sebentar, kamu bawa mobil?"tanya Evan
"Boleh boleh, nii " Maya mencari kunci di tas dan memberikannya pada Evan . Lalu Evan berlalu tanpa pamit ke Tyas.
Evan menggenggam tangan Erika melewati sepasang mata yang tak menyukai kedatangan Evan,
Sepasang mata yang sejak tadi mengamati keduanya.
bertemu dengan Dirga juga Tyas seolah luka itu baru kemarin bagi Erika namun ia berusaha tegar, tak menangis walaupun raut wajahnya berubah.
"Jadi selingkuhan Dirga itu Tyas" tanya Evan sembari memakir mobilnya.
Erika mengangguk pelan. Berjalan perlahan diantara para pengunjung Malioboro.
Kini mereka sudah duduk di kursi, masih terdengar iring iringan musik dari seniman jalanan.
"Buk kopi susu dua" Evan memesan minuman dan kembali duduk disampingnya Erika.
Dilihatnya lagi wajah gadis disampingnya , wajah sendu. Dia tidak menangis tapi Evan tahu hati gadis itu sedang tidak baik baik saja.
''mas kopi nya '' ibu penjual kopi mengantarkan dua cup kopi susu untuk mereka.
''makasih buk'' jawab Erika pelan meletakan kopi disampingnya.
Evan memakai kan jaketnya ke Erika.
"Biar gak dingin" ucap Evan,
Erika menggangguk pelan .
"Kog kamu bisa kenal Tyas" tanya Erika.
"Anak temen ayahku, dia minta tolong buat diantar reunian, aku pikir sekalian aja aku ketemu kamu, tapi aku beneran gak ngira kalo kamu sama Tyas temenan!" Jawab Evan
"Mantan " jawab erika
Evan sembari membuka notifikasi diponselnya, pesan dari Maya dan empat panggilan tak terjawab dua pesan dari Tyas
Maya
Van, nanti sekalian antar pulang Erika yah,nti gw dijemput Rico
Evan
Oke
"Mau balik lagi ke hotel gak ?"
Tanya Evan.
Erika hanya menggeleng
"Gak apakan kita disini dulu " Evan
"Iya" jawab erika pelan, sembari menikmati kopi yang sudah mulai dingin.
''ka, maaf tadi aku ngaku ngaku jadi pacar kamu'' Evan
Erika menaikan kedua bahunya.
Tyas
Kak dimana ? Sudah mau bubar ni
Anterin ke hotel
Evan
Naik taksi aja, gw masih lama
Tyas pov
"Harus lagi kah gue berebut cowok dengan Lo er, kenapa setiap cowok yang gue suka selalu Lo duluan yang dapet'' gumam Tasya jengkel.
"Sendirian, gw antar aja " tawar Dirga pada Tasya.
"Enggak , makasih gw nunggu ini Evan " balas Tasya.
"Bukannya dia pacar Erika ? Satu tangan Dirga masuk saku celananya.
''masalahnya ?" Tasya bercak pinggang.
''tas, please jangan ganggu Erika belum cukup dulu Lo pisahin gue sama dia'' suara Dirga penuh penekanan.
''lo juga salah sudah punya pacar kenapa Lo mau gue deketin '' balas Tyas dan berlalu dari hadapan Dirga.
###############################
" Sudah enakan, mau pulang atau disini sampai pagi " tanya Evan pada gadis cantik itu.
"Kita jemput Maya dulu" balas Erika
"Maya sudah pulang sama Rico" Jelas Evan mengulurkan tangannya
Erika menyambut tangan Evan lalu berdiri, menuju parkiran.
Diperjalanan pulang.
"Boleh ngomong" tanya evan
Erika hanya mengangguk
"Kamu cantik" sesekali melirik pada erika
"Makasih" jawab Erika
Tasya
Kak, kamu gak tidur di hotel ?
Notifikasi pesan dari Tasya yang hanya sekilas dilihatnya, lalu fokus kembali mengemudi.
"Boleh minta tolong " tanya Evan.
"Apa"tanya Erika
" Balesin wa nya Tasya" sembari menyodorkan handphone nya ke Erika.
"Aku ..?" Tanya Erika heran menerima handphone dari Evan.
"Masak angin" Evan terkekeh
"Balesin aja aku gak tidur hotel aku tidur di rumah temen"
Erika hanya menurut, menerima ponsel Evan.
Evan
Aku gak tidur hotel to dirumahnya temen.
Erika menscrol ke atas balasan balas chat antara Evan dan Tyas
"Tyas suka kamu " tanya Erika
Evan memandang sebentar lalu fokus menyetir lagi.
"Gak tau" jawab Evan.
"Kog gak tau" tanya Erika lagi.
"Karena aku cuman sibuk mikirin kamu, jadi gak ada waktu mikirin yang lain" Evan sambil tersenyum tipis.
"Dasar gila" jawab erika ketus
Evan hanya tertawa melihat ekspresi wajah Erika yang merona.
"Malem bulek''sapa Evan pada saat bulek Mimi membuka pintu.
"Loh kamu disini kapan dateng" tanya bulek.
"Tadi magrib bulek, Oya bulek langsung aja ya sudah malem" Evan berpamitan pada bulek Mimi lalu mengedip kan matanya ke arah Erika.Melajukan mobilnya kerumah Rico.