Chereads / The Second Throne / Chapter 27 - Servant and The Master (14)

Chapter 27 - Servant and The Master (14)

PELAYAN DAN TUANNYA__14th Part

"Ada apa dengan adegan bunga mawar yang bermekaran ini?" seorang wanita bergaun sutera keemasan mendekati Illarion dan Ellgar yang masih sibuk menertawakan diri mereka sendiri. Ratu Dmitria, istri sah Raja Abraham Hamlet, sekaligus satu-satunya permaisuri di Alcander. "Aku mendengar sedikit obrolan kalian tadi," katanya. Beberapa pelayan berdiri di belakang wanita itu sambil menundukkan kepala. Dia kemudian melanjutkan. "Alangkah baiknya jika Pangeran Kedua juga berada di sini seperti yang kau harapkan, Putra Mahkotaku," Ratu Dmitria mengelus rambut perak Illarion.

"Ah, ibunda, aku bukan anak kecil lagi," Illarion refleks menurunkan tangan ibunya yang berhiaskan gelang-gelang emas dan permata. "Aku bahkan sudah jauh lebih tinggi dari ibunda sekarang, jadi jangan selalu memanjakan diriku lagi seperti dulu. Aku yang sekarang, sudah mendapatkan hak dan tanggung jawab penuh untuk mengurus sistem pemerintahan di karajaannya. Hanya tinggal menunggu ayahanda pensiun saja, kan." Pria itu tertawa sementara Ellgar tidak ingin mengganggu reuni antara ibu dan anak di hadapannya. Sungguh pemandangan yang mengharukan seandainya Luce dan Jean berada di posisi Illarion saat itu.

"Sepertinya benar ucapan Tuan Luce selama ini," Ellgar berpikir. "Menjadi baik atau buruk kadang bukan ditentukan dari apa yang kita lakukan, tetapi dari apa yang kita dapatkan dengan menjadi diri kita sendiri. Begitu juga Putra Mahkota. Beliau sepertinya tidak seburuk penglihatanku di masa lalu. Anak yang telah mencuri ayah dari orang lain dan anak yang telah merebut kebahagiaan dari saudara-saudaranya. Putra Mahkota yang sekarang, hanya berusaha menjalankan semua kewajibannya. Karena itulah, dia juga terpaksa memusuhi Pangeran Jean, bahkan berniat menghabisinya. Bagi Putra Mahkota mungkin Alcander tidak bisa digantikan dengan nyawa siapapun."

Ratu Dmitria tiba-tiba menyalami Ellgar tanpa rasa canggung sedikitpun, sebaliknya Ellgar yang justru terlihat gugup dan mendadak gemetar kembali. "Aku harap kau dan Putra Mahkota bisa terus berteman seperti ini," ucap wanita itu dengan senyum anggun khas seorang Ratu. Dia kemudian memandang kembali putra semata wayangnya dan berkata, "Evan telah menunggu kalian di Pintu Gerbang Utama. Hari ini semoga berhasil. Ibunda akan menunggu kalian kembali bersama dengan Pangeran Kedua secepatnya."

Illarion dan Ellgar saling melirik kemudian serentak menganggukkan kepala.

***ganti scene