Ciit...ciiit.. ciiiit...
Suara burung di pagi hari yang sedang bertengger di pagar balkon kamar Lucy dan Sam membangunkan Sam terlebih dahulu , di pandanginya jam dinding ya ada di tembok kamar . Rasa malas menjalar dalam tubuhnya , dia tidak ingin ke kantor hari ini .
Sedikit demi sedikit Sam mengumpulkan tenaganya hanya untuk sekedar mengambil ponsel dari dalam saku mantelnya yang di gantung .
" Hallo , hari ini aku tidak akan ke kantor . Urus semuanya di kantor hingga besok , ada hal yang harus aku lakukan hari ini ! ". Sam memberikan ultimatum pada jason.
" Baik Presdir ! ". Jason menutup teleponnya , ada sedikit ke cemasaan di batinnya mengingat masalah semalam.
" Apa Presdir baik-baik saja , suaranya terdengar sedikit parau ? ". Jason bergumam kecil sebelum akhirnya memasuki lift kantor.
Sam kembali menuju tempat tidur , memandangi wajah istrinya yang sedang tidur dengan begitu cantiknya .
" Bahkan saat tertidur seperti ini wajahmu sangat menenangkan ! ". Gumam Sam seraya mendaratkan bibir tipisnya di kening Lucy .
Tanpa panjang lebar Sam pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya , Sam masih memikirkan omongan hana ,
" Darah daging ? ". Sam menghembuskan nafas panjangnya di bawah guyuran shower yang mengeluarkan air hangat .
Lucy terbangun mendengar gemercik air di kamar mandi , Sam tidak menutup pintunya rapat .
Lucy bangun dengan mengedipkan matanya beberapa kali , menyadari Sam tengah berada di kamar mandi .
Lucy menjulurkan kakinya ke lantai dan menggoyang-goyangkannya. Berfikir apa Sam terlambat pergi ke kantor .
" Apa dia tidak ke kantornya hari ini ? " . Lucy menunggu Sam keluar .
5 menit kemudian hanya tertutup dengan selembar handuk kecil yang melingkari pinggulnya Sam keluar kamar mandi , rambutnya basah dan beberapa tetesan air jatuh di bahunya . Wajah Sam bersinar saat dia menggosok-gosokan rambutnya dengan handuk kecil yang dia temukan di kursi meja rias Lucy .
Lucy seketika terpanah dengan ketampanan suaminya , tanpa sadar membuatnya berkhayal dan melamun .
" Sayang ? , Kapan kamu bangun ? ". Pertanyaan Sam tak di gubris oleh Lucy yang lagi asik melamunkan suaminya . Melihat istrinya melamun Sam melemparkan handuk basahnya ke wajah Lucy .
" Ahhh , apa-apaan ini !? " Seru Lucy yang kaget , Seketika buyarlah lamunan Lucy .
" Sayang aku sedang bertanya padamu tadi , apa yang sedang kamu pikirkan ? ". Sam menatap ke arah Lucy . Saat hendak melihat kembali ke arah Sam , Lucy kembali kaget ketika menatap Sam yang sedang bugil dan berdiri menghadap ke arah Lucy .
" Kyaaaa....kemana handuk mu !? ". Lucy menunjuk kesana kemari .
" Ada apa ? , Kamu seperti baru pertama kalinya saja melihatku ? ". Wajah Sam terlihat aneh menatap Lucy yang panik .
" Cepat pakai , cepat pakai handuk mu ! ". Lucy masih menutupi wajahnya .
" Oke oke , sudah . Aku sudah menutupnya ! ". Sam mengenakan celananya dengan cepat. Dengan perlahan Lucy mengintip dari balik jari-jarinya .
" Apa yang kamu lakukan tadi , bagaimana jika ada yang melihat ! ". Seru Lucy protes.
" Siapa yang akan melihat ? , Disini cuma ada kita berdua ? ". Sam memakai kemejanya menatap bayangan dirinya di depan cermin.
" Sam ? , Kamu mau kemana ? ". Lucy tersadar melihat Sam yang tengah bersiap.
" Aku akan membereskan sesuatu ? ". Sam menjelaskan dengan singkat.
" Menemui wanita itu kah ? ". Lucy bertanya dengan menundukan wajahnya .
" Ya , aku harus menyelesaikan masalah ini sayang , aku sama sekali tidak tau kenapa ini bisa melibatkan kita ! . Aku tidak suka menunda untuk menyelesaikan masalah memuakan seperti ini ! ". Sam kembali memakai dasi .
" Apa aku boleh ikut ? ". Dengan cepat lucy memberikan pertanyaan
" Kamu mau ikut ? ". Sam menoleh ke arah Lucy dengan wajah tidak yakin .
" Iya , biarkan aku ikut ! ". Lucy memohon pada suaminya .
" Oke , tapi jangan gegabah . Bertingkah lah seperti wanita yang terhormat , jangan terpengaruh oleh apapun ! . Apa kamu mengerti ! , Dia adalah wanita yang sangat licik ! ". Sam memberikan masukan untuk Lucy .
" Aku mengerti , kalau begitu tunggulah aku di bawah . Aku akan mandi dan bersiap ! ". Lucy menarik handuk dan bergegas ke kamar mandi . Sebenarnya Sam kurang setuju jika Lucy ingin pergi bersamanya , dia takut Lucy akan termakan oleh omongan hana . Bagaimana pun lucy pasti akan merasa sangat sakit ketika melihat Hana dan anaknya .
__--__
Di tempat lain , Hana menghubungi Antony untuk meminta bantuannya.
" Ton ? ". Suara lembut Hana memanggil Antony .
" Ya , kapan kamu tiba ? ". Antony bertanya pada Hana .
" Kemarin lusa , aku membawa Collin bersama ku ! ". Jelas Hana singkat .
" Apa kamu sudah bertemu dengan Sam ? ". Antony memasang pendengarannya dengan baik-baik.
" Sudah , dia menolak Collin ! ". Hana terdengar sangat sedih .
" Apa Lucy sudah mengetahuinya ? ". Antony sedikit cemas.
" Lucy ? , Ah wanita yang ada di kediamannya waktu itu ? , Siapa dia ? , Apa dia kekasih baru Sam ? ". Hana terdengar congkak.
" Dia istri Sam , apa kamu tidak tau Sam begitu mencintainya ". Antony menggertakan giginya .
" Benarkah ? , Itu tidak baik untuk kami ! , Dia akan menjadi penghalang ! ". Hana memberikan pendapatnya .
" Ton , bisakah kamu membantuku ? ". Hana memohon pada Antony .
" Apa yang bisa ku bantu ? ". Antony memiringkan wajahnya .
" Datanglah ke kediamanku , apa kamu masih ingat ? . Kita akan membicarakannya disini ! ". Hana membuatkan janji temu .
" Baik , 2 jam lagi aku akan kesana , kebetulan hari ini aku senggang ". Antony menyetujuinya .
" Aku menunggumu , kalau begitu aku matikan ponselnya sekarang ! ". Ucap Hana seraya mematikan ponselnya .
" Oke ". Balas Antony.
__--__
Akhirnya Lucy siap dan mereka akan segera berangkat menemui Hana . Di perjalanan Lucy nampak gugup , itu terlihat jelas dari wajahnya .
" Apa kamu gugup ? ". Sam menatap Lucy
" Ya , bagaimana aku tidak gugup . Aku akan bertemu sainganku ! ". Lucy nampak tidak senang memikirkan Hana .
" Tenanglah , kamu jauh lebih baik darinya . Tidak usah cemas ! ". Sam membelai kepala Lucy dengan lembut sembari melemparkan senyuman .
Lucy menarik nafas dan menghembuskan ya perlahan .
" Sayang , maafkan aku . Sebelumnya aku tidak pernah cerita tentang dia . Aku pikir dia adalah hal yang tidak penting , oleh sebab itu aku tidak ingin mengingat atau membicarakannya . Aku sama sekali tidak menyangka kalau dia akan kembali lagi ". Sam memberikan sedikit penjelasan .
" Ya , aku tau . Aku hanya tidak mengerti kenapa dia baru muncul di saat kita sudah menikah ? ". Lucy nampak curiga .
" Apa kamu memikirkan sesuatu luc ? ". Sam menatap Lucy.
" Tidak juga , entah cuma perasaan ku saja . Lupakan , setir mobilnya dengan baik , kamu akan membuat kita celaka jika terus menatapku ". Lucy protes ketika mendapati Sam hampir menyerempet seorang pengendara sepeda .
" Aku minta maaf padamu , apa kamu mau memaafkan aku ? ". Sam terlihat tulus dengan permintaan maafnya .
" Ya , sejak semalam aku sudah memaafkan mu , aku memang sangat marah . Tapi aku sudah memutuskan untuk percaya padamu sejak kita menikah ! ". Lucy kembali menjelaskan .
" Benarkah ? , Aku senang mendengarnya . Aku tidak akan mengecewakanmu sayang , aku mencintaimu ". Sam meraih tangan Lucy dan mencium punggung tangan Lucy .
" Aku juga , aku sangat mencintaimu suamiku ! ". Tatapan Sam dan Lucy terlihat sangat manis . Keduanya saling memaafkan dan percaya , mulai saat itu Lucy memutuskan untuk terus mendukung Sam .
Bersambung....