Semalaman Sam terjaga , matanya tak mampu tertutup memikirkan kondisi saat ini . Sesekali dia mengerutkan dahi dan mengusap dagunya untuk mencari solusi .
Semakin malam , Sam memutuskan untuk menyalakan lampu ruang tamu dan mengambil laptopnya .
Membuka beberapa file kantor dan mengoreksi hasil kerjanya .
" Sial ! , Kenapa jadi begini ? ". Sam memukul keyboard laptopnya karena fokusnya terpecah .
Sam membayangkan wajah anak laki-laki berusia 5 tahun yang mirip dirinya .
" Anak itu !? , Arrrghh .... Kapan aku melakukannya ? , Aku sama sekali tidak ingat ! ". Sam menengadahkan wajahnya ke arah langit-langit , mencoba mencari kesadarannya .
Di kamar sama halnya dengan Lucy , hatinya begitu gelisah . Semakin dirinya berusaha melupakan kejadian malam ini, semakin menjadi tanda di otaknya hingga membuat Lucy begitu kesal dan bangun dari tidurnya .
" Dasar ! , Brengsek...brengsek...brengsek ! , Ahhh apa aku akan menyesal ? ". Lucy memasang wajah cemberut yang luar biasa . Memukul dirinya sendiri dan mengacak rambutnya hingga tersadar saat ini Sam sedang ada di ruang tamu .
" Apa dia sudah tidur ? , Ah biarkan saja ! . Dia memang pantas mendapatkannya ! ". Lucy kembali menarik selimutnya dan berusaha memejamkan mata , namun lagi-lagi rasa cintanya pada Sam membuatnya bersimpati .
" Apa aku harus menyuruhnya pindah ke kamar ? , Pasti tidak nyaman tidur di sofa ? ". Tubuh Lucy tergerak untuk keluar .
Mendengar decitan pintu kamarnya Sam menyadari bahwa Lucy akan keluar dari kamar , dan secepat kilat menutup laptopnya kemudian berpura-pura tidur dengan tampang menyedihkan untuk mendapatkan perhatian lucy .
Dengan kaki menjinjit Lucy melangkah turun dari tangga untuk mengintip Sam ,
" Dia sudah tidur ?,kasihan sekali ? ". Batin Lucy mengkhawatirkan posisi tidur Sam yang saat ini tengah seperti udang . Dengan diam-diam Lucy mendekati Sam dan duduk di depannya sambil memperhatikan wajah suaminya itu .
" Sayang , kamu sangat brengsek ! . Tapi aku sangat mencintaimu meski begitu ! , Apa aku bodoh ? ". Lucy bertanya dengan berbisik seraya menaruh kedua tangannya menopang dagu dengan berjongkok .
" Suamiku , aku masih akan menghukummu lagi . Tapi saat ini kembalilah tidur ke kamar . Apa kamu mendengarku ? ". Lucy menepuk-nepuk pelan pipi Sam yang tengah berpura-pura tidur .
Mengira Sam sedang tertidur dengan nyenyak , Lucy kembali berdiri dan ingin kembali tidur . Saat 3 langkah berjalan meninggalkan Sam , tangan Sam meraih tangan Lucy dan membuat Lucy terkejut .
" Sayang ? , Apa kamu membuat pengecualian malam ini ? ". Sam menoleh ke arah Lucy yang dengan wajah heran menatapnya.
" Apa barusan kamu sedang berpura-pura tidur ? ". Lucy menaikan sebelah alisnya .
" Tidak juga ! , Kenapa ? ". Sam bangun dari posisinya .
" Ssss....menyebalkan , naiklah ke atas . Tapi ingat aku masih sangat marah ! , Jangan berfikir untuk menyentuhku ! ". Lucy dengan kesal pergi ke kamar tidurnya dan Sam mengikutinya dari belakang dengan senyuman lebar .
" Luc , jangan marah ! . Ini tidak seperti yang kamu kira ! ". Sam mengejar Lucy .
" Stop ! " . Lucy menghentikan langkahnya sejenak .
" Aku tidak ingin membahasnya saat ini ! , Jika masih mengatakan sesuatu tentang itu lagi malam ini sebaiknya kamu tidur di sofa kembali ! ". Lucy menatap Sam tajam .
" Oke ". Terlihat wajah Sam menjadi pucat .
" Ternyata wanita bisa sekejam ini ketika sudah menjadi seorang istri ? ". Sam berbisik pada dirinya , mendengar ucapan Sam . Lucy kembali menghentikan langkahnya dan menutup matanya sebelum akhirnya mengeluarkan kembali ocehannya .
" Apa kamu sudah bosan hidup suamiku sayang ? ". Mengacak kedua pinggangnya .
" Istriku , aku akan terangsang jika kamu marah-marah seperti ini . Apa kamu tau kamu terlihat sangat seksi dengan lingerie berwarna hitam , aku menyukainya ! ". Sam berbisik di telinga Lucy dan melangkah masuk .
" Laki- laki ini ! ". Semakin bertambah kesal
" Istriku kemarilah , aku ingin memelukmu . Aku tidak akan melakukan apapun , aku hanya ingin tidur sambil memeluk mu saja ! ". Seru Sam dengan terkekeh
" Tidak ! , Aku mengijinkanmu tidur di kamar bukan untuk tidur di ranjang bersama ku . Suamiku kamu tidur di bawah ! ". Lucy menunjuk Ambal di lantai .
" Dan ini pakailah ! ". Melempar bed cover dan bantal pada Sam.
" Tidak , aku tidak akan tidur di bawah . Malam ini aku akan tidur denganmu ! ". Sam menerjang Lucy di ranjang dan mendekapnya dari belakang dengan erat .
" Hei , lepaskan ! ". Lucy mencoba melepaskan diri dari pelukan Sam. Namun Sam semakin menguatkan dekapannya , membuat Lucy pasrah .
" Aku akan tidur , jangan melawan lagi . Jika berani bergerak aku akan menginginkan lebih ! ". Sam memberi peringatan pada Lucy .
" Kamu mau memaksaku ! ". Seru Lucy kesal.
" Apakah mencumbu istri sendiri bisa di bilang melakukan tindakan kriminal ? , Aku tidak akan memaksa istriku , aku akan membuatnya menginginkannya jika aku mau ! ". Sam mencium leher Lucy dengan lembut .
" Hentikan ! ". Lucy menolak.
" Kalo begitu berhentilah bergerak kesana kemari ! ". Tegas Sam.
" Hemmm ! ". Lucy menyetujuinya dan mencoba memejamkan matanya , entah perasaan apa . Mereka berdua akhirnya bisa tertidur dengan nyenyak saat itu juga . Lucy dan Sam sama-sama merasa nyaman dan hangat ketika berpelukan di atas ranjang mereka .
Tanpa sadar Sam mengucapkan sesuatu di telinga Lucy .
" Aku mencintaimu ! ".
Bersambung