Chapter 17 - Egois

Perjamuan itu sungguh sangat menyenangkan , banyak orang baru yang ku temui setelah 3 tahun ini . aku melihat bayangan diriku dalam segelas wine .

karena efeck operasi bedah itu wajahku tak lagi sama seperti dulu , satu sisi aku merasa baik tapi di satu sisi aku ingin kembali .

aku menarik tubuhku ke belakang , meminta Antony untuk membawaku ke balcon .

" kak , kita bisa ke balcon sebentar ? ". pintaku lembut

" ya ada apa luc , apa kamu tiba-tiba merasa kurang sehat saat ini ? ". tanya Antony cemas .

" tidak juga , aku hanya merasa sedikit sesak , mungkin karena aku tidak terbiasa di kerumuni sepeti tadi ". ucapku sambil tersenyum , mencoba memberikan kesan baik pada Antony .

" kita pulang saja jika kamu merasa kelelahan ". ajak antony

" tidak , ini saat yang bagus untuk kakak untuk mencari relasi . acara perjamuan ini bisa menjadi kesempatan kita , ada begitu banyak orang penting dan terhormat yang bisa kita dekati ". jelasku sambil menarik nafas panjang .

" tapi kondisimu jauh lebih penting luc ".

" aku bisa bertahan sebentar lagi ". pungkas ku

" baiklah kalo itu mau mu , sejam lagi kita pulang . bagaimana ? ". tanya Antony

" heemm , pergilah . aku akan beristirahat sebentar disini sambil mencari udara segar sebentar ".sembari menyentuh jemari Antony .

Antony meninggalkanku di balcon gedung acara , terlihat begitu banyak bintang di langit tapi tak ada yang bisa di raih . mereka terlihat dekat namun begitu sangat jauh pada dasarnya . aku meneteskan air mata , bersembunyi dari kenangan ku dengan Sam . aku takut harus melihat wajahnya lagi , bagaimana pun masih ada ruang untuk menyimpan kenangan ku dengannya . aku sudah berjalan terlalu jauh , bagaimana caranya mencari jalan pulang .

aku memejamkan mataku beberapa saat , merasakan tetesan air mata yang jatuh begitu panas hingga membakar wajahku .

saat itu aku merasakan kehadiran Sam , aku seperti melihatnya berdiri di depanku ,

" ah , hanya imajinasi ku saja ". gumamku

aku berdiri menghadap ke arah balcon lain , saat itu ada seseorang sedang menyender di pagar balcon dan menghisap sebatang rokok . perasaanku memaksa untuk melihat orang itu . ketika orang itu memandang ke arah ku , aku terdiam sekejap dan memastikan bahwa dia adalah Sam , Sam ku yang selama ini ku rindukan . tapi bagaimana caraku mengatakannya bahwa aku masih hidup . aku ada di hadapannya saat ini , saling bertatapan . tapi pandangannya itu sangat dingin , sangat berbeda dari waktu itu .

Sam kembali menghisap rokoknya dan membuang asapnya yang mengepul keluar dari mulutnya . Sam masih memandang ku dengan ekspresi tajam . aku membuang pandangan ku seketika .

" tidak boleh , aku tidak boleh terus menatapnya ". batin ku menahan kesakitan dalam dada , dan pergi meninggalkan balkon .

disisi lain Sam teringat akan diriku , selama 3 tahun ini dia menderita , dan merasa bersalah karena kehilangan ku . Sam mengira aku telah tewas 3 tahun lalu . dia tidak bisa melupakannya , dan berubah menjadi seorang pembenci . saat bertatapan dengan ku Sam menyadari bahwa mataku adalah mata yang berasal dari lucynya .

" siapa wanita tadi , aku baru kali ini melihatnya ? ". batin Sam masih sambil menghisap rokok .

dan aku kembali ke pelukan Antony , memintanya untuk segera mengantarku kembali ke kediaman kami .

" kak , aku ingin pulang . bisakah kamu mengantarkan ku ? ".

" baiklah kalau begitu , kita pulang sekarang ". Antony merangkul tanganku dan membawaku keluar .

saat itu kami berpapasan dengan Sam ,

" selamat malam Antony Bryan , lama tidak berjumpa !? ". ucap Sam tenang

" selamat malam Sam , ya sudah lama kita tidak berjumpa ". ucap Antony

" siapa wanita di sebelahmu , apa dia kekasihmu ? ".tanya Sam menyeledik , dia tahu aku adalah wanita yang berdiri di balcon tadi .

" oh ya , aku belum memperkenalkannya padamu , kenalkan Lucy Adam calon istriku ". ucap Antony tenang

aku mencoba membuang rasa gugup ku dan memperkenalkan diri sambil menundukan kepala .

" perkenalkan saya Lucy Adam , kekasih tuan Antony ". ucapku menahan gemetar .

Sam menatap tajam ke arahku , membuatku menjadi tertekan , menyelidiki pandanganku .

" Lucy Adam , namanya .. tapi dia tentu saja bukan Lucy ku , wajahnya berbeda . tapi mata itu , kenapa takut memandangku . apa dia takut padaku ? ". muncul pertanyaan dalam benak Sam .

" kalau begitu kami permisi sebentar Presdir , aku harus pulang bersama kekasihku ". jelas Antony seraya membawaku pergi dengan pandangan dingin . Sam yang melihatnya masih berdiri menatap kami dari kejauhan .

" aku merasa mengenali wanita itu , aneh !? ". tanya Sam dalam batin dan kembali ke antara para tamu .

di dalam mobil Antony menjadi diam , aku tahu dia berusaha membuatku terhindar dari Sam . tapi aku tau dia begitu menyayangiku , semenjak kejadian kecelakaan itu Antony menjadi sangat posesif .

" kak , tidak perlu khawatir . aku tau kamu mencemaskan ku ". ucapku melemparkan senyuman manis padanya .

" kamu tidak perlu berbohong padaku luc , pandangan mu tadi aku mengetahuinya . aku tidak akan melarang perasaanmu , aku akan tetap menjagamu ". ucap Anton dan mengelus kepalaku lembut .

" kak , terima kasih ". sambil menatap Anton sayu .

" aku mencintaimu luc , aku akan menunggumu sampai kapan pun , mungkin terdengar sangat naif bagimu . tapi aku tau apa yang ku inginkan ".

" aku tidak menganggap dirimu naif kak , aku akan mencoba untuk membuka hatiku untukmu ".

" sampai saat ini kamu mungkin belum mencintaiku luc , tapi itu tidak membuatku menyerah untuk menjadikanmu milikku ".

Antony menepikan mobilnya .

" maaf luc , aku tidak bisa melepaskan mu . aku sangat egosi , tapi aku tahu apa yang ku lakukan . kamu akan tetap aman dan baik-baik saja denganku . aku akan membuatmu mencintaiku ". pandangan Antony lembut mengarah ke diriku yang terpaku padanya .

" kak , ?!".

" luc , aku hanya ingin kamu bisa mengerti perasaan ku luc , jangan menolaknya ". pinta Antony sembari mendekatkan dirinya padaku .

lalu memberikan sebuah ciuman padaku , tangan Anton mendekap ku dengan erat .

" aku akan mencobanya kak ". ucap batinku membiarkan Antony menciumku . pada saat itu aku mengingat Sam , aku mengingat Sam yang menciumku , air mata menetes ke pipiku .

Anton yang melihatnya menghentikan ciumannya

" kenapa menangis , apa aku berbuat kesalahan ? ".

" tidak kak , aku hanya saja merasa lelah ". jelasku .

Antony kembali membawa mobilnya pergi ,

" maaf luc , tapi kali ini aku tidak bisa membiarkanmu meninggalkan sisiku ". ucap Anton dalam hati .

to be continued