Perjamuan itu sungguh sangat menyenangkan , banyak orang baru yang ku temui setelah 3 tahun ini . aku melihat bayangan diriku dalam segelas wine .
karena efeck operasi bedah itu wajahku tak lagi sama seperti dulu , satu sisi aku merasa baik tapi di satu sisi aku ingin kembali .
aku menarik tubuhku ke belakang , meminta Antony untuk membawaku ke balcon .
" kak , kita bisa ke balcon sebentar ? ". pintaku lembut
" ya ada apa luc , apa kamu tiba-tiba merasa kurang sehat saat ini ? ". tanya Antony cemas .
" tidak juga , aku hanya merasa sedikit sesak , mungkin karena aku tidak terbiasa di kerumuni sepeti tadi ". ucapku sambil tersenyum , mencoba memberikan kesan baik pada Antony .
" kita pulang saja jika kamu merasa kelelahan ". ajak antony
" tidak , ini saat yang bagus untuk kakak untuk mencari relasi . acara perjamuan ini bisa menjadi kesempatan kita , ada begitu banyak orang penting dan terhormat yang bisa kita dekati ". jelasku sambil menarik nafas panjang .
" tapi kondisimu jauh lebih penting luc ".
" aku bisa bertahan sebentar lagi ". pungkas ku
" baiklah kalo itu mau mu , sejam lagi kita pulang . bagaimana ? ". tanya Antony
" heemm , pergilah . aku akan beristirahat sebentar disini sambil mencari udara segar sebentar ".sembari menyentuh jemari Antony .
Antony meninggalkanku di balcon gedung acara , terlihat begitu banyak bintang di langit tapi tak ada yang bisa di raih . mereka terlihat dekat namun begitu sangat jauh pada dasarnya . aku meneteskan air mata , bersembunyi dari kenangan ku dengan Sam . aku takut harus melihat wajahnya lagi , bagaimana pun masih ada ruang untuk menyimpan kenangan ku dengannya . aku sudah berjalan terlalu jauh , bagaimana caranya mencari jalan pulang .
aku memejamkan mataku beberapa saat , merasakan tetesan air mata yang jatuh begitu panas hingga membakar wajahku .
saat itu aku merasakan kehadiran Sam , aku seperti melihatnya berdiri di depanku ,
" ah , hanya imajinasi ku saja ". gumamku
aku berdiri menghadap ke arah balcon lain , saat itu ada seseorang sedang menyender di pagar balcon dan menghisap sebatang rokok . perasaanku memaksa untuk melihat orang itu . ketika orang itu memandang ke arah ku , aku terdiam sekejap dan memastikan bahwa dia adalah Sam , Sam ku yang selama ini ku rindukan . tapi bagaimana caraku mengatakannya bahwa aku masih hidup . aku ada di hadapannya saat ini , saling bertatapan . tapi pandangannya itu sangat dingin , sangat berbeda dari waktu itu .
Sam kembali menghisap rokoknya dan membuang asapnya yang mengepul keluar dari mulutnya . Sam masih memandang ku dengan ekspresi tajam . aku membuang pandangan ku seketika .
" tidak boleh , aku tidak boleh terus menatapnya ". batin ku menahan kesakitan dalam dada , dan pergi meninggalkan balkon .
disisi lain Sam teringat akan diriku , selama 3 tahun ini dia menderita , dan merasa bersalah karena kehilangan ku . Sam mengira aku telah tewas 3 tahun lalu . dia tidak bisa melupakannya , dan berubah menjadi seorang pembenci . saat bertatapan dengan ku Sam menyadari bahwa mataku adalah mata yang berasal dari lucynya .
" siapa wanita tadi , aku baru kali ini melihatnya ? ". batin Sam masih sambil menghisap rokok .
dan aku kembali ke pelukan Antony , memintanya untuk segera mengantarku kembali ke kediaman kami .
" kak , aku ingin pulang . bisakah kamu mengantarkan ku ? ".
" baiklah kalau begitu , kita pulang sekarang ". Antony merangkul tanganku dan membawaku keluar .
saat itu kami berpapasan dengan Sam ,
" selamat malam Antony Bryan , lama tidak berjumpa !? ". ucap Sam tenang
" selamat malam Sam , ya sudah lama kita tidak berjumpa ". ucap Antony
" siapa wanita di sebelahmu , apa dia kekasihmu ? ".tanya Sam menyeledik , dia tahu aku adalah wanita yang berdiri di balcon tadi .
" oh ya , aku belum memperkenalkannya padamu , kenalkan Lucy Adam calon istriku ". ucap Antony tenang
aku mencoba membuang rasa gugup ku dan memperkenalkan diri sambil menundukan kepala .
" perkenalkan saya Lucy Adam , kekasih tuan Antony ". ucapku menahan gemetar .
Sam menatap tajam ke arahku , membuatku menjadi tertekan , menyelidiki pandanganku .
" Lucy Adam , namanya .. tapi dia tentu saja bukan Lucy ku , wajahnya berbeda . tapi mata itu , kenapa takut memandangku . apa dia takut padaku ? ". muncul pertanyaan dalam benak Sam .
" kalau begitu kami permisi sebentar Presdir , aku harus pulang bersama kekasihku ". jelas Antony seraya membawaku pergi dengan pandangan dingin . Sam yang melihatnya masih berdiri menatap kami dari kejauhan .
" aku merasa mengenali wanita itu , aneh !? ". tanya Sam dalam batin dan kembali ke antara para tamu .
di dalam mobil Antony menjadi diam , aku tahu dia berusaha membuatku terhindar dari Sam . tapi aku tau dia begitu menyayangiku , semenjak kejadian kecelakaan itu Antony menjadi sangat posesif .
" kak , tidak perlu khawatir . aku tau kamu mencemaskan ku ". ucapku melemparkan senyuman manis padanya .
" kamu tidak perlu berbohong padaku luc , pandangan mu tadi aku mengetahuinya . aku tidak akan melarang perasaanmu , aku akan tetap menjagamu ". ucap Anton dan mengelus kepalaku lembut .
" kak , terima kasih ". sambil menatap Anton sayu .
" aku mencintaimu luc , aku akan menunggumu sampai kapan pun , mungkin terdengar sangat naif bagimu . tapi aku tau apa yang ku inginkan ".
" aku tidak menganggap dirimu naif kak , aku akan mencoba untuk membuka hatiku untukmu ".
" sampai saat ini kamu mungkin belum mencintaiku luc , tapi itu tidak membuatku menyerah untuk menjadikanmu milikku ".
Antony menepikan mobilnya .
" maaf luc , aku tidak bisa melepaskan mu . aku sangat egosi , tapi aku tahu apa yang ku lakukan . kamu akan tetap aman dan baik-baik saja denganku . aku akan membuatmu mencintaiku ". pandangan Antony lembut mengarah ke diriku yang terpaku padanya .
" kak , ?!".
" luc , aku hanya ingin kamu bisa mengerti perasaan ku luc , jangan menolaknya ". pinta Antony sembari mendekatkan dirinya padaku .
lalu memberikan sebuah ciuman padaku , tangan Anton mendekap ku dengan erat .
" aku akan mencobanya kak ". ucap batinku membiarkan Antony menciumku . pada saat itu aku mengingat Sam , aku mengingat Sam yang menciumku , air mata menetes ke pipiku .
Anton yang melihatnya menghentikan ciumannya
" kenapa menangis , apa aku berbuat kesalahan ? ".
" tidak kak , aku hanya saja merasa lelah ". jelasku .
Antony kembali membawa mobilnya pergi ,
" maaf luc , tapi kali ini aku tidak bisa membiarkanmu meninggalkan sisiku ". ucap Anton dalam hati .
to be continued