Chereads / On My Way ( My Ideal Husband ) / Chapter 19 - Four season

Chapter 19 - Four season

Layaknya indah musim semi kamu membuat hatiku bagaikan bunga Cherry berwarna merah muda di antara hembusan angin .

Seperti matahari musim panas yang membakar jiwa ku untuk terus meraihmu , tak ingin berhenti mengejar tetesan keringat .

Seperti dedaunan musim gugur yang membuatku terus jatuh bertekuk lutut untuk mengharapkan jemarimu merangkul ku .

Satu sisi kamu seperti salju musim dingin , yang membuatku hanya bisa diam membeku dan merasakan halus dan lembutnya dirimu .

Aku hanyalah manusia bodoh yang menjalani setiap musim yang ada di hatiku tanpa menyadari bahwa aku begitu merindukan mu .

Hari ini tepat tanggal 21 Desember , 4 tahun sudah aku meninggalkanmu , waktu begitu cepat berlalu . Meski saat ini status ku separuhnya adalah milik dia penyelamat hidupku aku masih belum bisa melepaskan separuh hatiku untuk belahan jiwaku .

Apakah aku begitu egois , aku tahu bahwa dia begitu dekat . Setiap hari aku bisa menatapnya tanpa dia tahu bahwa aku ingin meraihnya kembali .

Di setiap musim yang berlalu pun disaat kamu pergi ke makam palsuku itu , aku menangis di batu nisan ku sendiri begitu kamu pergi dan meninggalkan setangkai bunga Lily .

Aku tersesat di labirin dimana aku tidak dapat menemukan jalan keluar untuk kita , aku takut saat aku datang ke hadapanmu dengan seperti ini justru membuatmu membenciku pada akhirnya .

Di musim dingin ini , aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan di bawah salju .

" Sam , aku merindukanmu ". Ucap ku berjalan mengikuti jejak langkah Sam di atas tumpukan salju putih .

Sam sebenarnya menyadari seseorang sedang mengikutinya sejak lama , tapi Sam hanya berhenti sejenak lalu kembali meneruskan langkahnya . Pikirannya hampa , seperti manusia yang sudah kehilangan setengah jiwanya .

Sam selalu pergi ke tempat dimana kami pernah bersama untuk menghabiskan waktu . Aku semakin bersalah padanya , dan selalu memikirkan cara untuk bisa kembali kepadanya lagi .tapi setiap kali terpikirkan itu , Antony datang mendekap ku . Memintaku untuk tetap di sisinya .

Hari itu aku berbincang dengan Antony mengenai masalah pekerjaan , aku merasa sedikit jenuh dan bosan dengan rutinitasku .

" Kak , aku ingin kembali bekerja , bagaimana menurut mu ? ". Tanyaku menaruh sedikit harapan .

Anton menatapku sebelum akhirnya berkomentar ,

" Apa kamu merasa jenuh ? ".

" Iya , aku ingin bekerja . Setidaknya aku bisa membuang rasa bosanku ". Jelas ku dengan wajah lesu .

" Apa kamu mau bekerja di perusahaan ku luc ? " . Tanya Anton sayu

" Sejujurnya aku tidak ingin bekerja di perusahaan mu kak , aku agak sedikit terbebani jika harus bekerja di sana . Bisakah aku bekerja di tempat lain ? ". Pintaku dengan suara rendah .

Antony menatapku lalu tertawa kecil .

" Hihihi....kenapa kamu harus meminta izinku luc , kita belum menikah . Aku tau batasanku sebagai pria . Aku tidak akan mengekangmu jika ingin bekerja ".

" Benarkah ?! ". Seru ku dengan bahagia.

" Rencananya aku ingin bekerja di sebuah kedai kopi tidak jauh dari sini ". Jelasku sambil memainkan jari telunjuk

" Kedai kopi ? " .ucap Antony dengan ekspresi bingung .

" Ayolah kak , aku hanya ingin mengerjakan sesuatu . Akhir2 ini aku sangat menyukai kopi , jadi aku memutuskan untuk mencari kegiatan yang berhubungan dengan hal yang ku suka ". Ucapku tersenyum manis .

" Baiklah , jika itu yang kamu mau . Aku tidak bisa melarang mu . Tapi ingat saat bekerja jangan menggoda tamu pria yang datang ". Goda Anton sembari memainkan mata.

" Terima kasih kak , selama ini kamu mendukungku ". Ucapku dengan menggenggam tangan Anton.

" Sebelum itu , ayah dan ibu akan datang berkunjung . Mereka ingin makan malam bersama kita , sekaligus ada hal yang ingin mereka bicarakan ".

" Malam ini paman dan bibi datang ? , Kita sudah lama tidak makan bersama . Sebaiknya aku menyiapkan sesuatu untuk mereka nanti malam ".

Antony hanya menganggukkan kepala .

Ditempat lain sam pergi berkunjung ke tempat bibi Ria .

" Selamat siang bi "

" Selamat siang Sam , ayo masuk . Bibi akan bikinkan teh hijau untuk mu . Udara di luar sangat dingin ".

Sam melangkahkan kakinya dan duduk di sofa .

" Ada apa datang kemari Sam , terakhir kali kamu datang kemari bibi masih ingat . Kamu menangis seperti anak kecil ". Ejek bibi

" Ahh , bibi masih mengingat hal itu . Sebenarnya aku kesini ingin memberitahukan bibi sesuatu , aku akan bertunangan dalam waktu dekat , aku ingin bibi memberikan sedikit dukungan untuk ku ? ". Ucap Sam lirih

" bibi turut senang mendengarnya sam ? ".bahagia menatap Sam

" Aku sudah menganggap bibi sebagai orang tuaku sendiri , aku tidak punya siapa-siapa . Rencananya aku akan bertunangan dengan anak salah satu komisaris perusahaan yang akan menjadi partner bisnis ku . Aku sudah memikirkannya ". Curhat Sam

" Kamu tidak perlu meminta izin bibi , sejak Lucy pergi aku berharap kamu bisa melanjutkan hidupmu dengan baik . Aku sangat senang jika kamu menemukan wanita yang cocok ".

" Sebenarnya aku hanya bertunangan untuk urusan bisnis saja bi ".

" Meski begitu kamu tetap harus menyayangi dan memperhatikan tunanganmu nantinya ".

Sam hanya menatap bibi . Lalu pamit undur diri .

" Bi aku pamit , aku akan meminta sekertaris Jason untuk menjemput bibi di malam pertunangan nanti ". Ucap Sam .

Bibi tersenyum dan berkata ,

" Berbahagialah Sam mulai sekarang ".

Sam melangkahkan kakinya meninggalkan kediaman bibi Ria . Dan mengendarai mobilnya dengan kencang .

Di kediaman Antony Aku memutuskan untuk pergi berbelanja kebutuhan untuk makan malam bersama orang tua Antony .

" Kak aku pergi sebentar yah , aku mau cari bahan untuk makan malam nanti . Tidak perlu mengantarku , Aku akan pergi naik bis saja ".

" Luc , benar aku tidak perlu mengantarmu ? ".

" Iya , kakak kan masih banyak pekerjaan , selesaikan saja dan pulanglah dengan cepat untuk makan malam . Oh iya aku sudah membuatkan mu makan siang di ruang makan ".

Antony tersenyum dan membiarkanku berlalu pergi .

Lalu datang seorang ajudan keluarga Lewis mendatangi kediaman Bryan .

" Selamat siang apa kami bisa menemui tuan muda Bryan ? ".

" Ada apa ya , tuan muda sedang makan siang . Saya akan menyampaikan pesan anda ". Ucap pelayan.

" Kami mengantarkan undangan untuk tuan muda Bryan dari kediaman Lewis ". Menyerahkan undangan dan bergegas pergi .

" Tuan muda , ada undangan untuk anda dari kediaman Lewis ". Memberikan undangan .

" Terima kasih , kamu bisa membersihkan meja makan . Saya akan pergi ke kantor sekarang ". Mengambil undangan dan membukanya .

" Ternyata undangan pertunangan , hemm Sam akan bertunangan dengan Megan Choi . Anak dari komisaris Key grup . Crown grup dan key grup mereka sepertinya ingin menjalin hubungan bisnis . Ini terlihat dari beberapa proyek kedepan yang mereka tangani bersama ". Batin Antony .

" Kira-kira apa pendapat Lucy mengenai hal ini ?".

Di jalan aku terlalu bersemangat memikirkan menu sajian makan malam , tak sengaja berpapasan dengan Sam yang sedang berada di dalam mobil di lampu merah . Saat menengok ke arah jendela , aku melihatnya dan secara tidak sengaja pula berbicara sendiri pada diriku .

" Dia masih sama seperti dulu , tampan dan sangat berkharisma ".

Saat lampu hijau menyala , mobil Sam pergi dengan cepat menghilang dari pandangan .

" Sepertinya sangat terburu-buru , ada hal penting apa yah ? ". Tanya batinku .

Akhirnya sampai di supermarket dan memilih beberapa bahan dan memutuskan untuk pulang dengan menaiki bis kembali.

berjalan ke arah halte bis tak jauh dari supermarket .

Saat berjalan melewati beberapa butik dan toko , aku melihat sebuah patung yang di pajang di depan kaca butik . Patung itu memajang sebuah blezzer musim dingin pria berwarna cokelat yang sangat bagus , aku berhenti untuk memandangnya sejenak . Setelah berpikir lama aku memutuskan untuk masuk dan melihat - lihat sebentar .

Aku begitu menyukai blezzer musim dingin itu , dan berniat untuk membelinya untuk Antony . Saat akan membayarnya . Seorang wanita yang sangat dingin masuk dan menginginkan blezzer itu juga .

" Nona biarkan aku membeli blezzer ini , aku akan membayarnya berapapun harganya ".sedikit angkuh kepada pelayan butik

" Aku sudah memilihnya sejak tadi dan berniat untuk membelinya , kamu bisa mencari yang lain . Kenapa menginginkan pilihan orang lain ". Ucapku tajam

" Aku akan bertunangan dan sedang mencari hadiah untuk calon tunangan ku , tidak bisakah anda merelakannya kali ini nona " ucap wanita tadi dengan tatapan dingin kepadaku .

" Kamu pikir aku peduli , aku juga ingin membelinya untuk kekasihku ".

Pelayan yang melihat kami bertengkar berusaha melerai kami.

" Aduh nona - nona jangan bertengkar , sebenarnya blezzer ini ada 2 warna . Satu berwarna coklat dan abu-abu . Apa anda tidak mau memilih warna yang berbeda saja , jadi tetap mendapatkan barangnya kan ? ". Jelas pelayan tadi .

" Aku ingin yang ini saja ". Ucap wanita tadi sembari mengeluarkan kartu VIP card dan berlalu pergi tanpa berbicara sedikit pun.

" Wanita itu , awas ya kamu . Kalo sampai bertemu lagi , aku akan membalas mu ". Ucapku kesal .

Akhirnya aku mendapatkan blezzer itu meski bukan warna yang ku inginkan . Sesampainya dirumah .

" Aku pulang ! ".

" Nona Lucy , kemarikan bahannya . Biar saya yang meletakkannya di dapur ". Ucap kepala pelayan.

" Oh iya kalo begitu aku akan pergi ke kamar ku ".

" Baik nona , jika butuh sesuatu silahkan panggil saya ".

Aku menganggukkan kepala dan berlari ke arah kamar .

Sesampainya di kamar aku membuang diriku ke tempat tidur sambil memeluk kotak hadiah berisikan blezzer berwarna abu-abu tadi .

" Aku belum pernah membelikan hadiah apapun selama ini untuk kak Antony , semoga dia suka ". Ucapku dengan tertawa kecil.

Di saat yang tepat .

Suara ponsel ku berbunyi .

1 pesan masuk dari antony

" Apa kamu sudah pulang ? ".

" Iya , baru saja ".

" Baguslah , aku hanya sedikit mengkhawatirkan mu tadi . Kalo begitu aku bisa lanjut bekerja ".

" Cepat selesaikan dan pulanglah lebih awal ".

Tak sadar aku tertidur setelah itu karena kelelahan .beberapa jam kemudian , aku bangun dan mengingat bahwa harus menyiapkan hidangan makan malam untuk paman dan bibi .

" Aduh sudah jam berapa ini , aku hampir saja lupa menyiapkan makan malamnya . Bibi dan paman selalu minta aku yang memasak setiap kali datang berkunjung . Aku tidak bisa meminta pelayan yang membuatkannya . Aku harus buru-buru ".

Tepat pukul 5 sore aku sudah selesai membuat hidangan dan pergi untuk mempersiapkan diri menyambut paman dan bibi .

Suara klakson mobil , aku melihat dari atas balkon kamar .

" Paman bibi , sudah sampai ! ". Aku bergegas mendatangi mereka untuk menyambut .

" Lucy , paman dan bibi sangat merindukanmu . Lama sekali kami tidak berkunjung , bagaimana dengan kalian ".

" Aku dan kak Anton baik-baik saja , silahkan masuk Bi , seperti biasa aku sudah menyiapkan hidangan kesukaan kalian untuk makan malam bersama ".

" Kamu memang calon menantu ku yang sangat baik , oh iya mana Antony ? , Dari tadi kami tidak melihatnya ",.

" Kak Antony masih di kantor bi , sebentar lagi dia pulang ".

" Lucy , kalian ini pasangan kekasih kenapa masih memanggil antony kakak , kami ingin mendengarmu memanggil antony dengan kata-kata yang manis ".

Orang tua Antony meski sangat kaya raya sangatlah bergaul dan berjiwa muda , tidak jarang Antony terkadang di buat tidak nyaman dengan sikap orang tuanya sendiri yang terlalu berlebihan .

" Ah itu , baiklah Bi , nanti aku akan mendiskusikannya pada kak Antony yah ".

Paman dan bibi hanya mengangguk tanda setuju .

10 menit kemudian , Antony datang .

" Ayah ibu , kalian sudah datang ? ".

" Antony anakku , kalo di lihat-lihat kamu semakin tampan , seperti ayahmu dulu hohoho ". Ucap bibi

" Ibu ini , ". Ucap Antony merasa lucu

" Oh ya bagaimana perjalanan kalian keliling dunia ? ".tanya Anton pada ibunya.

" Wah kalian , suatu saat harus melakukannya juga , mumpung masih muda . Saat menikah nanti kamu harus mengajak Lucy berkeliling ke pelosok dunia untuk bulan madu ya ". Ucap bibi pada Anton .

" Hal itu ibu tidak perlu mengatakannya ".

Aku hanya tersenyum malu mendengarnya , dan sedikit canggung . Tiba-tiba antony mengeluarkan undangan pertunangan Sam.

" Luc , sepertinya kita harus menghadiri acara ini ". Menyerahkan undangan di tangannya .

" Eh , apa ini ? ".

" Buka saja , dan lihat sendiri ."

Saat membukanya . Undangan pertunangan antara Sam dan seorang anak dari konglomerat asal Korea .

" Ini kan undangan pertunangan Sam ? ". Terdiam sesaat .

" Bagaimana menurut mu luc , apa kita datang untuk menerima undangannya ? , Kamu yang putuskan ! ".

Lalu dengan terburu-buru paman dan bibi juga menginginkan hal semacam itu dalam hubungan kami .

" Ehem...ehem...ton undangan dari samuel Lewis yah , bukankah putra tunggal tuan Lewis . Apa dia akan bertunangan ? ".tanya paman

" Iya yah , mereka mengundang kami untuk datang ".

" Wah , kalau begitu kapan kalian juga akan meresmikan hubungan kalian ke tahap selanjutnya ? ". Goda bibi

" Ibu bukannya kami sudah bertunangan ? ".

" Maksud ibu bukan itu , kapan kalian akan menikah ? , Kami merasa sangat hampa dan ingin segera menimang seorang cucu ! ". Goda bibi dengan bahagia.

" Bibi ..... ". Ucapku malu.

" Ibu , kami belum memikirkannya . Aku masih sangat sibuk dengan pekerjaan ". Ucap Antony sembari melihat ke arahku .

" Kalian ini , bukankah usia kalian sudah memasuki usia produktif untuk menikah , tidak baik mengundur terlalu lama ". Ucap paman .

" Ayah , kenapa harus membicarakan pernikahan saat ini ". Ucap Antony berusaha mengalihkan

" Pokoknya secepatnya kalian diskusikan hal itu , ". Pinta bibi menatap ke arah ku dengan penuh harap.

" Ah , aku sangat lapar . Sebaiknya kita pergi makan malam dulu ". Ajak Anton berhenti membahas masalah pernikahan .

Di sisi lain, aku merasa ada sesuatu yang menusuk dada ku secara perlahan .

" Sam akan bertunangan !? ".batinku bicara dan membuat mataku berkaca - kaca . Antony yang melihat bertanya padaku .

" Ada apa luc , apa ucapan ayah dan ibu membuatmu tidak nyaman ? ".

" Bukan kak , tadi mataku terkena debu dan rasanya sakit sekali , tapi sekarang sudah tidak apa-apa kok ". Ucapku melangkah menuju ruang makan seraya tersenyum menyembunyikan kesedihan ku .

Antony yang menyadari perasaanku saat itu hanya menatap ku dari belakang .

To be continued