Chereads / SAUDAGAR berbau busuk / Chapter 4 - bau busuk

Chapter 4 - bau busuk

seperti biasa alarm pukul 03.00 wib kini sedikit berbeda setelah sholat thajud davin bergegas menuju rumah pak jajang yang di tinggalkannya, "ceklekk" suara pintu yang terbuka, davin bergegas ke gudang yang berisikan peralatan derres(1.1) pisau tajam dengan ujung pisau bengkok persegi ini adalah alat untuk mengupas kulit batang pohon karet tapi ingat jangan sampai tergores hingga mengenai batang kayu bagian dalam itu bisa merusak tekstur batang dan mengurangi produksi getah yang akan di panen nantinya setelah kulit yang terkelupas kulit akan tumbuh kembali. davin bergegas ke kebun karet pak jajang dengan senter di ikat di kepala untuk menerangi batang pohon, maklum ini masih pukul 03.30 wib waktu yang biasa dia gunakan untuk belajar. dinginnya embun tidak bisa menembus panasnya suhu tubuh davin karena tekadnya yang berapi -api demi kesuksesan membahagiakan pak wibowo, selesai sudah. davin yang beristirahat sejenak berkata "sungguh bau busuk yang menyengat" yuph getah karet yang telah menetes ke mangkuk selama beberapa hari akan mengeluarkan bau busuk yang menyengat bahkan tangan yang memanen getah dari mangkuk ke wadah yang lebih besar tidak akan cukup mencuci hanya dengan air dan sabun.

.....

kursi tersusun rapi meja persegi yang penuh coretan, ruangan berwarna putih bersih davin sedikit panik sesaat setelah dia sadar wanita yang biasa membuat generang di hatinya muncul di hadapannya "vin gue tadi denger anak- anak bilang lo bau busuk" terperanjat(kaget) davin terbangun dari lamunan dan duduknya "a..aaapa maksudnya" davin yang bingung seketika melati menarik tangan kanan davin "nih pake untung gue selalu bawa parfume, pake yah" penuh kekawatiran yang nampak jelas di wajah melati dag dig dug 'ya ampun jantung saya hampir meledak' "makasih atas perhatiannya saya tidak merasa bau tapi apa menurut kamu saya bau busuk?" wajar saja seperti itu lah seorang petani karet dia berbau busuk tapi tidak mencium bau busuknya melainkan mereka yang berpapasan di jalan akan mencium bau busuk nan menyengat tersebut, sedikit mendekat melati mengendus tubuh davin "iya kamu bau banget vin tapi ini bukan bau keringat melainkan bangkai" dag dig dug "aaaahhh makasih ya saya harus ke toilet dulu" wajah merah merona nampak jelas di wajah davin yang putih bersih "xixixi" tawa melati dia tahu sekarang jika cintanya terbalas. 'masyaallah ini mungkin bau getah karet aku lupa kalo getah karet baunya mirip bangkai' davin yang berkata dalam hati sambil menyemprot parfume pemberian melati davin melamun dan tersenyum 'kenapa rasanya bahagia seperti ini' davin belum pernah merasakan cinta ini pertama kalinya dia merasa jantung berdegup kencang wajah dan seluruh tubuhnya panas jika berdekatan dengannya mata ini enggan untuk berkedip saat melihat wajah cantik sempurna bahkan rindu yang biasa dia rasakan untuk ibunya juga dia rasakan untuk melati.

"tringggg tringgg tringggg" bell berbunyi menandakan waktunya selesai untuk davin belajar di sekolah, tanpa membuang waktu davin bergegas ke kafe melati tempat dia mencari sedikit nafkah untuk kehidupan sehari- harinya. "vin tungguin gue" davin menoleh ke arah panggilan suara yang tidak asing di telinganya dag dig dug 'lagi -lagi dia' "iya... ada apa" balasnya, melati tahu davin akan pergi bekerja di kafenya "lo mau kerja kan, kebetulan gue searah sama lo barengan yuk" davin senang karena tawarannya bisa menghemat uang untuk menaiki angkot "kalo gak ngerepotin sih" sahut melati "ya elah kaya apa lagi nyok ah cuss" davin yang duduk di sebelah pengemudi, sesekali melirik ke arah melati 'cantik baik ramah andai saya sederat dengan statusnya mungkin saya akan melamar tanpa berpacaran hehe jika pacaran takutnya dia bosan dan berpaling' davin yang terhanyut seakan tidak sadar akan senyumannya yang tiada henti dia tunjukkan. melati hanya melihat davin melalui kaca sepion meski melati bahagia dan senang dia gadis pintar menyembunyikan perasaannya karena menurut dia meski dia mencintai davin tapi harga dirinya jauh lebih penting jadi no tembak duluan atau nyatain perasaan.

...

di teras kafe melati davin turun dan tidak lupa mengucapka "terima kasih atas tumpangannya ya, lain kali saya bakalan tlaktir kalo ada kesempatan" melati tahu silsilah keluarga davin mana mungkin melati mau membuat pujaan hatinya bersusah payah untuk menlaktir dia dan membuang uangnya sia- sia "haishh jangan sungkan toh lo numpang atau gak tetep aja gue kesini kan sama aja lo gak ngerepotin gue, bawa santai aja" melati selalu pintar dalam meyembunyikan prasaannya jadi davin merasa melati tidak memiliki perasaan padanya. davin tersenyum getir "yaudah kalo gitu gue masuk dulu, sekali lagi thanks ya" balasan melati "yuph sama- sama" davin dan melati tidak sadar semua mata di sekitarnya memperhatikan yah sebagian besar karyawan di kafe melati "bu andini coba liat deh davin turun dari mobil bos melati" andini menoleh dan melihat secara seksama "hmmm wajar aja mereka kan satu sekolahan liat aja seragamnya sama pecis" melati melototi anak buahnya agar tidak bergosip "hehehe iya ya bu" andini tidak lagi menggubris.

.....

sepasang suami istri berjalan dengan mesra di sebuah perbelanjaan mall bumi kedaton "sayang aku laper kita makan yuk di kafe melati" pinta sang istri yang manja "iya setelah aku ketemu insvestor perusahaan kita selesai kita langsung makan ya" di barengi kecupan manis di kening sang istri suami melanjutkan meeting untung kemajuan perusahaannya. sang istri indri keswara memainkan hanphon di tangannya sambil sesekali menyesap teh di lobi sambil menunggu sang suami tercinta. indri keswara adalah wanita cantik berumu 43 tahunan tapi kulit dan posturnya menunjukan lain dari usia aslinya melainkan seperti remaja seusia davin, selain cantik dia adalah istri dari CEO PT. kebangsaan yang berdiri hampir 10 tahun dengan pesat kemajuannya di tangan sang suami adipati hendra lelaki berusia 40 tahun meski usianya lebih muda dari sang istri hendra memiliki wibawa dan karisma seorang lelaki yang matang. adipati hendra sesosok lelaki idaman namun kurang sempurna karena wajah yang jelek tapi postur tubuh yang sempurna maka dari itu indri wanita cantik sempurna yang bisa menaklukkan hati CEO hendra.

(1.1) derres adalah pekerjaan petani pohon karet yang dengan cara mengerik kulit bagian luar pohon karet dikit demi sedikit dengan jalur melingkari pohon dari atas ke bawah dan mengarahkan getah ke wadah mangkuk kecil untuk menampungnya.