Chereads / SAUDAGAR berbau busuk / Chapter 6 - bau busuk yang menyengat

Chapter 6 - bau busuk yang menyengat

selalu sama di setiap harinya davin anak sholeh namun tidak kuper(kurang pergaulan) baginya sholat adalah kewajiban, bagi islam wajib adalah harus jika di laksanakan berpahala jika di tinggalkan berdosa. meski davin rajin sholat 5 waktu tatkala juga davin bisa melanggar sedikit aturan islam misalnya akan ada tragedi nanti. davin bergegas ke sekolah lebih pagi dari hari - hari biasanya karena ini hari senin hari dimana kita setiap murid dan guru upacara untuk para pahlawan kemerdeka'an yang telah gugur dan membela indonesia hingga merdeka seperti saat ini. davin yang berjalan santai sedikit bingung tapi juga senang setiap kali dia memasuki gerbang sekolah pasti beberapa wanita menghampiri seperti nyamuk kehausan darah segar, "gila bau bener badannya, kagak mandi kali ya" sahur menyahut setiap sepasang mata yang di lalui davin namun davin tidak menggubris justru terselamatkan oleh bau busuk dari getah pohon karet ;)) "hosh hosh lo tu udah gue kasih parfume kenapa gak lo pake sih" suara penuh tekanan di barengi suara nafas terengah -engah karena berlari dan di lanjutkan "percuma dong gue kasih parfume juga, kalo gak suka baunya harusnya lo bilang dong" davin yang senang karena wanita yang dia cintai selalu sigap di sampingnya setelah davin mendapat cemo'ohan tanpa sadar davin memeluk tubuh melati dengan kuat dengan tubuh menempel keseluruhan tangan kanan menekan di pinggang melati dan lainnya ke tengku leher melati, davin mendekatkan bibirnya ke telinga melati dan berbisik "aku takut parfumenya habis kalo terbuang sia- sia untuk menutupi bau busukku karena parfume itu terlalu berharga untukku, apalagi untuk membagi wangi nya dengan orang lain". sontak melati gemetar senang bahagia perasaan yang bercampur aduk membuat tubuhnya panas mendidih wajah merah merona dengan kedua tangan mengepal karena gugup, "ehem ehemmm cuaca panas ini muncul dari kelar 12 A benar- benar panas" melati yang mendengar suara arnol sontak mendorong davin hingga bergeser dari posisi awalnya.

"cuma panas yang kamu bilang sekarang membara 2x lipat dari panas sebelumnya" nada mengintimidasi arnol yang sudah mengganggu moment ter ahh buyar semuanya.

"lo tu kalo mau pacaran jangan di sekolah geblek cari tempat romantis dong kalo gak mau ke ganggu monyet" celetuk arnol

"saya gak pacaran cuma pelukan kaya teletubise" arnol yang mendengarnya terkekeh sakit perut sambil berjalan mendekati davin arnol berkata "bau busuk yang menyengat, dan melati betah lo peluk udah geser itu anak" davin yang geram jitak kening arnol dan berbicara "ini bau busuk bukan sembarang bau busuk asal kamu tau cewek yang kamu taksir bisa kebirit- birit" arnol membalas "masa sih emang baunya dari parfume dukun dan lo beli kusus buat melati?" arnol yang gaul dan cukup mapan dengan status ayah sebagai lurah di desa cempaka sedikit tertarik dengan dunia mistis ini adalah rahasia yang davin tahu. davin membalas "mbehh blom kelar saya ngomong tong(adik) maksud saya kebirit - birit mau kabur haha lain cerita sama melati dia udah i love you entek- entekan karo inyong (cinta habis -habisan sama saya)" " _ " arnol merasa bego tuju turunan dan membalas "mahkluk astral dengan bahasanya yang aneh" 😂 davin tertawa bahagia selain ngibulin arnol davin bahagia bisa memeluk melati tanpa penolakan.

....

davin yang tengah berjalan menuju kafe melati tempat dia kerja sekarang setelah menabung uang hasil panen dan kerjanya ke bank rakyat indonesia dan berlalu setibanya davin di gang kecil dekat dari kafe melati sekitar berjarak 1 km lebih "cepet serahin sandi pin atm lo bangsatt sebelum kita orang buat cacat seumur hidup" davin yang kaget dan membentak sekumpulan anak SMP tingkat akhir yang tengah berkelahi oh tidak tepatnya sedang memalak satu siswa dengan 3 lawan siswa SMA "heeyyy" sambil berlari davin menghajar satu persatu "buk plak gedebuk prangg" ketiga siswa SMA itu tumbang dan berlari menjahui davin dan murid SMP yang sudah memar dengan beberapa pukulan siswa SMA tadi "kamu gak papa dek?" tanyanya siswa SMP yang ketakutan sontak memeluk davin tanpa membalas pertanyaan davin siswa tersebut menangis terisak - isak "sudah tidak apa apa mereka sudah pergi kamu lelaki harus kuat karena pukulan fisik belum seberapa di banding pukulan batin dek" lanjtnya dalam hati 'karena pukulan batin dari keluarga terdekatmu sendiri akan membuat hidupmu hancur lebur hingga dendam pun tak sisa' davin yang melamun tidak menyadari jika siswa SMP tersebut melihat nya dengan tertegun dan berkata "kakak apa kakak terluka sama seperti ku?" davin yang tersadar mambalas "tidak dek karena luka kakak sudah lama sembuh dan sekarang saatnya kakak bahagia dengan jalan yang kakak pilih dan ingat pilihlah jalan yang benar" wajah tampan murid SMP tersebut tersenyum dengan polos meski terbesit kekawatiran pada davin dia membalas "aku akan bahagia dan memilih jalan yang benar kak, dan kakak adalah kakak satu - satunya yang aku anggap jadi mulai saat ini aku akan menuruti semua nasehat dan perkataan kakak" davin yang senang sekaligus bingung 'kenapa dia bilang aku adalah kakak yang dia anggap ada apa dengan hidup anak ini?' hatinya berkata.

....

di bawah pohon rindang di dalam tiang tinggi sebagai batas perlindungan widuri atau indri menyesap tehnya di kediaman mewah pemberian hendra dengan melayangkan pikiran di masa lalu dengan tatapan kosong tubuh semakin kurus wajah pucat dia teringat dengan malam pertamanya bersama wibowo "mas nanti kalo ada yang ngintip gimana dindingnya banyak lubang (selah antara anyaman bambu)"

"tenang aja sayang mas gak akan ngelakuin itu sekarang karena aku capek jadi besok kita kasih selambu(kain tipis untuk penghalang nyamuk masuk ke dalam ranjang tempat tidur) biar aman gimana?" sambil bercanda ria mereka tertawa terbahak - bahak semua kenangan indah bersama wibowo kini muncul lagi satu persatu menghantui kehidupan widuri setelah bertemu dengan anaknya tidak lain adalah davin. bahkan seditik pun hidup widuri kini jauh dari kata tenang selalu uring - uringan menyakiti diri sendiri dan sempat hendra memergoki widuri hampir bunuh diri benar - benar penyesalan yang tiada akhir dan benar kata pepatah "yang kau tanam itulah yang akan kau tuai nantinya" kebahagiaannya selama 15 tahun kini berganti dengan penderitaan tiada henti.