Sinar mentari menerobos masuk melalui celah di antara tirai putih bermotif bunga, dingingnya suasana pagi hari menusuk kulit dan menembus tulang "hmmm" karisma yang merasa silau dengan sinar mentari pagi membuka perlahan kelopak mata nan lembut dan putih bersih dengan bulu mata lentik panjang sempurna "huaaahhh" pekikkan karisma yang spontan mendorong tubuhnya menjauhi tubuh davin yang hampir tidak ada selah antara kulit tubuh mereka. davin kaget dan terbangun dari mimpi indahnya dan menarik tubuh karisma yang hampir membentur lantai "hatiii- hatiii" "brukkk" davin tepat mendarat di atas tubuh karisma dengan selimut yang menutup tubuh mereka dengan tangan davin sebelah kanan menopang tengku kepala karisma dan yang lain memeluk pinggang karisma. wajah mereka benar- benar merah hampir meledak dengan jantung terpompa kuat, "hiks hiks hiks huaaaaaa" karisma menangis dengan manja dan di lanjutkan "sakiiiitttt huaaa" dengan wajah bingung davin membalas "ahhh bagian mana yang sakit" 'wajah tampan ini benar- benar wajah semalam, arrggh jadi kenikmatan dosa semalam bukan mimpi shiitt'. davin yang menyadari keagresifannya semalam bukanlah mimpi membuat tubuhnya gemetar dengan perasaan malu, bersalah bercampuk aduk.
"hiks semuanya sakit hiks terutama di bagian bawah perih dan sakit sekaliii huaa" davin sempat tersenyum dengan tingkah karisma merengek manja dengan keluhan sakit, "aku akan bertanggung jawab" dengan berhenti sejenak davin melanjutkan "tapi tunggu aku sampai bisa memberimu segalanya" tentu saja davin tidak mungkin menikah dengan bidadari lalu di tinggalkan seperti sang bapak yang amat sangat ia cintai. karisma kaget sekaligus bahagia tangisannya semakin kuat "huaaaa" davin yang bingung "apakah ada yang salah dari kata- kata ku, aku hanya tidak ingin menikah disaat aku tidak memiliki apapun untuk membagiakanmu" spontan wajah karisma kaget matanya terbelalak dan berkata "aku bukan wanita matre davin aku hanya haanyaaaa bahagia hehehhe" ini benar- benar melegakan untuk davin dan karisma disinilah awal kisah cinta mereka. davin bergegas mandi dan karisma memakai piama lalu mandi di kamar tamu selesai dari mandi karisma memesan makanan pereda pengar akibat mabuk semalam dengan jalan ngangkang dan tangan kiri di pinggang karisma berjalan tertatih menahan sakit dan perih di area miss v nya. "huaaahhh lo kenapa jalan kaya abis kerja berat?" tanya arnoll yang baru bangun dari sofa di ruang tamu 'ah mampus jawab apa gw' "semalem karisma kepleset di kamar mandi" suara davin mengerti situasi karisma yang kelabakan dengan pertanyaan arnoll, 'untung aja di jawab davin'.
.......
Dedaunan yang gugur satu persatu menghiasi sepanjang perjalanan davin menuju lokasi lahan yang dia sewa, "halloo pak antok" dengan jawaban di seberang sana " _ "
"iya saya davin yang memesan bibit stek karet rs dan pb pak"
" _ "
"baik pak saya tunggu dan saya akan mengirimkan alamatnya" panggilan berakhir davin dan arnoll bergegas mencari petani untuk membantu dalam menanam bibit karet unggul yang telah di stek untuk menghasilkan getah melimpah. semakin davin berlarut dalam kegiatannya dan tidak menyadari akan kedatangan selli dengan wajah tampan penuh keluh keringat davin fokus memilah dan memilih bibit- bibit yang siap di tanam "woyyy vin" davin terperanjat "ini dari karisma buat lo doi kawatir lo blom makan, nih ambil" davin bahagia bukan kepalang mendapat bekal dari bidadarinya. arnoll yang melihat dari kejauhan berlari hingga kesandung "asikkk waktunya makan" dan selli melotot kepada arnoll "ini bukan buat lo, noh di bagasi yang buat lo ambil sendiri" davin terhanyut dalam kebahagiaannya sendiri bahkan suara arnoll dan selli bagai angin lalu.
....
"hallo pah"
" - "
"apaaa... aaaaa i love you pah, i'am comeing dad"
" baiklah, tentu saja besok"
karisma benar- benar bahagia karena keinginannya akan segera terwujud dan usahanya kabur untuk mengancam sang ayah pun sukses, tanpa pikir panjang karisma melangkah mantap menuju lemari dan menata semua pakaiannya dan beberapa barang. davin yang sedang menikmati makanannya tersedak "uhukk uhuukkk gluckk gluuuckk ahhh" davin merasa risau 'kenapa perasaanku tidak karuan seperti ini, apa bapak sakit?' davin menerka- nerka akhirnya davin menelfon beberapa menit dan sang bapak sehat walafiat. davin berpikir ini hanya perasaan biasa bukan suatu pertanda buruk dan di lanjutkan semua kegiatannya, "vin kayaknya selesai nyortir kita harus balik deh, bokap gw nyuruh balik katanya ada yang penting" davin menjawab "ok". karisma menunggu kepulangan davin dan arnol namun hingga malam menunjukkan pukul 20.23 wib davin belum juga terlihat "heehh mungkin benar kata pepatah habis manis sepah di buang" bibir tipis merah karisma senyum miris dengan berkata- kata bahwa dia telah di tinggalkan ah tidak di buang lebih tepatnya. "udah gak papa nanti gw kabarin ke karisma kalo kita pulang dan gak nginep di villa doi malem ini, ok jadi hilangin muka kusut lo vin gw merasa bersalah jadinya" davin mengganggul pelan dengan wajah masamnya 'benar besok aku bisa menjelaskannya'. namun siapa sangka malam pertama dan menjadi malem terakhir mereka bertemu, "gw bener- bener bodoh percaya kata- kata bajinga# itu dan bahagia bahwa dia akan bertanggung jawab shitt" umpat karisma dengan wajah merah padam tanpa pikir panjang karisma melaju menuju rumah di mana sang ayah menunggu dengan senyuman terindahnya "papahhh hiks hiks" sang ayah melepas pelukan putrinya dan melihat wajah cantik putih pasif lalu berkata "kenapa sayang kenapa menangis?" tanya sang ayah kawatir karisma menggelengkan kepalanya cepat "tidak pah aku hanya rindu papah hiks hiks huaaaaa" benar memang karisma telah kabur dalam sebulan penuh sebelum sekolah libur "baiklah anak kesayangan papah sudah cukup ayo masuk dan istirahatlah" karisma hanya mengangguk lesu.
autor amatir 😂😇😙
Maafkan atas kesalahan dalam menulis atau sedikit membosankan karena ini novel pertama untuk seorang amatir seperti saya. jadi harap maklum untuk semuanya dan terima kasih telah membaca jangan lupa saran di komentar 😇🙏😍😘😘😘 i love you