Chereads / Master of Faker Reborn / Chapter 31 - Chapter 30 - Hari santai part 1

Chapter 31 - Chapter 30 - Hari santai part 1

(Lho, dimana aku sebenarnya?) Asuna mengalami mimpi, dimana dirinya terbangun di sebuah padang pasir dengan langit malam yang penuh bintang. Di hadapan Asuna, ada seorang pria paruh baya berkacamata yang sedang duduk di depan api unggun. Menyadari Asuna terbangun pria paruh baya itu menyuruh Asuna, mencuci mukanya di sungai yang berada tidak jauh dari tempat ia terbangun. Ketika Asuna melihat bayangannya sendiri di permukaan air, Asuna menyadari kalau ia sedang melihat bayangannya sewaktu ia masih anak-anak. Selesai mencuci mukanya, Asuna mendengar ada suara seseorang yang datang.

Orang yang datang itu adalah seorang pemuda, yang memiliki wajah yang amat mirip dengan Shirou. Pemuda itu melihat ke arah Asuna dan berkata.

"Oh, kamu sudah bangun Asuna-chan?"

(Siapa orang ini? kenapa dia bisa sangat mirip dengan Shirou?)

"Coba kamu lihat ke arah sana, Asuna-chan," Kata pemuda itu. "Matahari terbitnya sangat indah, lho!"

Tepat setelah pemuda itu mengucapkan kata-kata itu, Asuna terbangun dari tidurnya dan mimpi aneh yang dialaminya berakhir.

(Mimpi macam apa itu!) Kata Asuna dalam hatinya. (Apa aku sebegitu suka pada Shirou, sampai-sampai dia muncul dalam mimpiku!)

Merasa sudah tidak bisa tidur, Asuna mengganti bajunya dan keluar dari kamarnya yang berada di Kediaman Emiya. Untuk memulai kerja sambilan yang biasa ia lakukan, yaitu mengantar koran.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sehari setelah study tour di Kyoto, adalah waktu bebas untuk para murid beristirahat setelah perjalanan yang panjang. Shirou memulai aktivitasnya di pagi hari dengan doa, melatih fisiknya dan kemudian memasak sarapan untuk semua orang yang tinggal di kediaman Emiya. Setelah sarapan Shirou berencana untuk berjalan-jalan dengan Illya, Kuro dan Miyu. Karena ketiganya memaksa Shirou, sebagai ganti tidak bersama di rumah bersama mereka bertiga selama Study tour.

Sesudah melatih fisiknya, Shirou memasak masakan khas Jepang yang sederhana, sup miso, dan ikan bakar. Sesudahnya ia keluar lagi untuk memulai sesi latihan kendo bersama dengan Setsuna dan Saber yang baru saja bangun.

Dojo kendo Kediaman Emiya.

"Selamat pagi, Shirou-sama." Kata Setsuna yang baru saja masuk ke dalam dojo menggunakan baju yang biasa di pakai kendoka untuk berlatih kendo.

"Pagi, Setsuna-san apa kamu sudah siap untuk berlatih?" Tanya Shirou.

"Tentu saja Shirou-sama," Jawab Setsuna. "Aku sangat menantikan berlatih kendo denganmu!'

Tak lama, Saber masuk ke dalam dojo menggunakan baju yang sama dengan Setsuna.

"Pagi Shirou, pagi Setsuna-san." Kata Saber.

"Ah, Arturia-san selamat pagi, " Kata Setsuna.

" Apa kamu sudah siap berlatih Saber?" Tanya Shirou.

"Tentu saja," Jawab Saber. "Setidaknya kita bisa melakukan sedikit sparring sebelum kita bertiga sarapan."

"Jadi," Kata Shirou. " Diantara kalian berdua siapa yang mau sparring duluan denganku?"

Tapi sebelum kedua bisa menjawab,

"Apakah aku boleh ikut berlatih dengan kalian bertiga?"Asuna tiba-tiba saja muncul di depan mereka bertiga dengan masih menggunakan seragam sekolahnya.

"Eeh, Asuna-san," Kata Shirou. " Kok, kamu tiba-tiba saja ingin ikut berlatih dengan kami bertiga?"

"Aku juga ingin tahu Asuna-san," Kata Setsuna. " Kenapa tiba-tiba saja kamu jadi tertarik dengan kendo?"

"Karena aku merasa tidak berdaya sama sekali, ketika aku melawan sekelompok siluman ketika kita semua berusaha menyelamatkan Konoka!" Kata Asuna dengan air mata menetes di pipinya.

"Apakah kamu merasa kesal karena ketidak berdayaanmu, Asuna-san?" Tanya Saber.

"Benar!" Jawab Asuna. "Aku adalah sahabat dari Konoka, tapi sama sekali tidak bisa melakukan banyak hal untuk menolongnya, ketika ia diculik oleh perempuan bernama Chigusa itu."

"Baiklah," Kata Shirou. "Kamu boleh ikut berlatih dengan kami, Asuna-san. Tapi aku tidak ingin setengah-setengah dalam berlatih kendo bersama kami, karena kami bertiga akan melatihmu dengan keras!"

"Ba-Baik!" Kata Asuna.

Dan Asuna pun memulai latihan kendonya bersama dengan Saber, Shirou dan Setsuna.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tepat setelah sarapan yang sederhana, di saat Shirou yang sudah siap untuk berjalan-jalan dengan Illya, Kuro dan Miyu. Negi berdiri di depan Shirou lalu berkata padanya.

"Shirou-nii!" Kata Negi. "Aku ingin melanjutkan latihan yang kita mulai di penginapan Arashiyama!"

"Aku mau saja berlatih denganmu Negi," Kata Shirou. "Tapi hari ini aku punya janji untuk berjalan-jalan dengan Illya, Kuro dan Miyu jadi saat ini tidak mungkin aku berlatih denganmu Negi."

"Begitukah?" Kata Negi yang terlihat kecewa.

Melihat adiknya terlihat kecewa Shirou lalu berkata pada Negi.

"Tapi nanti sore aku akan melakukan latihan sihir bersama dengan Rin dan Evangeline, kalau kamu mau kita bisa melanjutkan latihannya nanti sore bagaimana?"

Mendengar perkataan dari Shirou, Negi benar-benar merasa senang. Wajah Negi yang tadinya agak terlihat lesu jadi ceria kembali dan ada senyum lebar yang muncul di wajahnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Illya, Kuro dan Miyu benar-benar mempersiapkan diri mereka bertiga untuk berjalan-jalan dengan Shirou. Sampai - sampai mereka bertiga berdandan dan mencoba baju selama 3 jam, membuat Shirou menunggu lama.

Ketika mereka bertiga sudah siap untuk pergi, Shirou tertidur di sofa yang ada di ruang tamu tempat ia menunggu. Tapi yang membuat mereka bertiga kaget adalah Shirou tertidur dengan kepalanya berada di pangkuan Rin yang juga ikut tertidur di atas sofa.

"Onii-chaan!" Teriak ketiganya.

"Aaaaah!" Kata Shirou dan Rin secara bersamaan.

"Illya, Kuro, Miyu!Kenapa kalian berteriak kencang begitu!" Teriak Shirou.

"Kami sudah capek-capek berdandan supaya terlihat cantik ketika berjalan-jalan dengan Onii-chan!Tapi Onii-chan malah tertidur dengan nyaman di pangkuan Rin-san!" Kata Illya.

"Illya benar!" Kata Kuro. "Onii-chan keterlaluan!"

Tidak terlalu mengerti kenapa Illya dan Kuro marah-marah padanya, Shirou hanya bisa terdiam dan bingung apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Shirou!Kenapa kamu hanya diam saja!" Kata Rin. "Kamu tidak bersalah dalam hal ini, tapi kenapa kamu hanya diam saja dan tidak membalas perkataan mereka!"

"Uuuh, Rin. Bukannya aku tidak mau membalas perkataan mereka berdua, " Kata Shirou. "Tapi aku benar-benar tidak mengerti, apa yang sebenarnya sedang terjadi dan kenapa aku dimarahi oleh Kuro dan Illya."

Kuro, Illya, Miyu dan Rin semuanya terjatuh ke lantai mendengar kata-kata dari Shirou. Mereka semua merasa terkadang Shirou bisa menjadi orang yang sangat tidak peka terhadap segala sesuatu yang ada di sekitarnya.

"Mereka marah karena aku menaruh kepalamu di pangkuanku, ketika aku tadi melihatmu tertidur di sofa," Kata Rin. "Dan aku malah ikut tertidur juga karena terbawa suasana."

Setelah mendapatkan penjelasan dari Rin, akhirnya Shirou mengerti kenapa Illya dan Kuro marah-marah padanya. Dia menepuk dahinya dan merasa kalau dirinya amat bodoh tidak menyadari hal yang standar seperti itu.

"Kalau begitu yang salah disini bukanlah aku," Kata Shirou. "Dan walaupun Rin yang salah disini, tapi Rin pada dasarnya adalah pacarku, bukankah tidak aneh kalau aku tidur di pangkuannya?"

"Ukkkh!"Kata Illya dan Kuro dengan wajah yang memerah karena malu.

Sedangkan Miyu hanya bisa diam saja karena pada dasarnya Miyu adalah orang yang lebih berpikiran logis dari Kuro dan Illya, makanya begitu ia melihat Shirou tidur di pangkuan Rin, ia ikut berteriak pada Shirou bersama dengan Illya dan Kuro karena sekedar reflek, sisanya ia langsung sadar kalau Shirou dan Rin adalah sepasang kekasih makanya eajar saja kalau Shirou tertidur di pangkuan Rin, ia merasa tidak punya hak untuk marah pada Shirou dan Rin walaupun sebenarnya ia merasa agak cemburu kepada Rin.

"Sudahlah Shirou," Kata Rin. "Mereka berdua cemburu denganku, jadi wajar kalau mereka marah-marah. Lagipula bukankah kamu akan berjalan-jalan dengan Illya, Kuro dan Miyu?Sebaiknya kamu segera pergi dengan mereka bertiga."

Sesuai dengan saran dari Rin, akhirnya Shirou dengan ketiga adik perempuannya pergi berjalan-jalan walaupun, Kuro dan Illya hanya diam saja karena masih merasa malu karena perbuatan mereka.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di sebuah kafe terkenal yang ada di wilayah Mahora, Kuro, Illya, Miyu dan Shirou sedang duduk di salah satu meja yang ada di kafe itu. Miyu yang sangat suka dengan kopi latte yang dijual di kafe itu, agak memaksa pada Shirou supaya mereka mendatangi kafe itu. Hasilnya saat ini mereka sedang duduk di meja sambil menunggu, pesanan masing-masing.

Shirou sedang mengobrol dengan ketiga adiknya, tentang apa yang terjadi padanya selama study tour. Ketiganya mendengarkan cerita Shirou dengan serius dan seksama.

"Jadi Onii-chan mengalami hal yang menakutkan selama study tour," Kata Illya.

"Yup, dan pemuda berambut putih yang diceritakan oleh Onii-chan benar-benar musuh yang menakutkan!" Kata Illya.

"Suatu keajaiban Onii-chan bisa mengalahkan musuh sekuat itu." Kata Miyu.

"Yah," Kata Shirou. " Bagian dimana aku mengalahkannya adalah sesuatu yang belum bisa kuceritakan saat ini, tapi akan kuceritakan kalau waktunya kurasa sudah tepat."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Latihan dengan Shirou-nii baru akan dimulai nanti sore," Kata Negi. "Apa yang harus kulakukan sebelum waktu latihan?"

"Aniki, bagaimana kalau kita berjalan-jalan juga melihat-lihat Mahora?" Kata Camo. "Bukankah selama ini Aniki belum pernah berkeliling Mahora sama sekali?"

"Aku sudah pernah, satu kali bersama Konoka-san sewaktu ia membantuku mencari baju casual," Kata Negi. "Tapi, tidak ada salahnya untuk berkeliling Mahora sekali lagi, karena masih ada banyak area yang sama sekali belum pernah kudatangi!"

Author Note: Cliffhanger, chapter selanjutnya dalam dua hari.